Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Imunisasi IPD untuk Bayi

Posted: 14 Mar 2012 11:14 AM PDT

Imunisasi IPD untuk Bayi

Moms pasti pernah dengar soal imunisasi IPD atau pnemokokus, tapi apa moms benar-benar tahu soal imunisasinya? Yuuk kenal lebih jauh soal imunisasi ini.
Apa itu IPD?

IPD adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari Radang Paru (pneumonia), Radang Selaput Otak (meningitis), Infeksi Darah (Bakteremia), Sepsis (kelanjutan infeksi darah yang menyebabkan syok dan kegaga;am fungsi organ tubuh). Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan cacat dan kematian
Penyebab IPD

IPD disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) yang menyebabkan kematian utama satu juta bayu dan balita setiap tahunnya di seluruh dunia. IPD terbanyak menyerang bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun.
Gejala-gejala IPD

Radang paru (pneumonia) – demam tinggi, nyeri dada saat bernafas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, lemah, lemas dan sesak nafas. Kadang disertai mual, muntah dan nyeri kepala. Pada bayi biasanya ditandai dengan rewel dan kurang nafsu makan.
Radang Selaput Otak (meningitis) – demam tinggi, kejang gelisah, lesu, muntah, nyeri kepala, gangguan kesadaran hingga koma.
Infeksi Darah – gejalanya akan lebih berat karena komplikasi dari pneumonia dan dapat mengakibatkan meningitis.
Sepsis – dapat mengakibatkan syok septik, kegagalan fungsi organ tubuh dan kematian

Siapa saja yang bisa terserang?

IPD sebenarnya dapat menyerang siapa saja dan dimana saja karena bakteri pneumokokus secara normal berada didalam rongga hidung dan tenggorokan. Dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yaitu bayi dan anak-anak dibawah 2 tahun.
Bagaimana melindungi bayi dari IPD?

Cara melindungi bayi dari IPD adalah dengan memberikan vaksin pneumokokus.

Jadwal pemberian vaksin IPD dapat diberikan mulai bayi usia 2 bulan:

Usia dibawah 6 bulan —> diberikan 4 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan booster pada usia 12-15 bulan
Usia 7 – 11 bulan —> diberikan 3 dosis, yaitu 2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, dosis ketiga diberikan setelah usia 12 bulan
Usia 12 – 23 bulan —> cukup diberikan 2 dosis dengan interval 2 bulan
Usia 2 tahun keatas —> cukup diberikan 1 dosis saja

antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi lengkap dapat bertahan jangka panjang karena vaksin ini dapat merangsang pembentukan sel memori didalam tubuh bayi.

Harga dari vaksin ini berkisar 950rb – 1,1 juta (tergantung kota dan rumah sakit, tidak termasuk biaya dokter)
Dimanakah vaksin ini bisa didapatkan?

Vaksin pneumokokus tersedia hampir di semua dokter spesialis anak di kota moms atau tersedia di rumah sakit besar yang terdekat

Imunisasi IPD untuk Bayi

Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Posted: 14 Mar 2012 05:03 AM PDT

Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Pemerintah setiap tahun terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit seperti Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC) dan Hepatitis B dengan menggalakan program pencegahan penyakit yaitu imunisasi pada bayi dan anak. Imunisasi bisa diartikan suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin. Yakni kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh akan merangsang menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

5 macam Vaksin imunisasi dasar

Untuk imunisasi dasar yang harus diberikan pada bayi antara lain.

Vaksin Polio;
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk cairan. pemberian pada anak dengan meneteskan pada mulut. Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc dalam 1 ampul.

Vaksin Campak;
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.

Vaksin BCG;
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya vaksin beku kering seperti vaksin campak berbentuk bubuk yang berfungsi melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.

Vaksin Hepatitis B;
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C. Biasanya tempat penyuntikan di paha 1/3 bagian atas luar.

Vaksin DPT;
Terdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut "triple vaksin". Berisi vasin DPT, TT dan DT. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan : Dalam – 5 cc untuk DPT, 5 cc untuk TT, 5 cc untuk DT. Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc. Dalam pemberiannya biasanya berupa suntikan pada lengan atau paha.

Nah! itu tadi ke-5 vaksin dasar untuk program imunisasi bayi dan anak diindonesia. Untuk Indikasi, efek samping dan jadwal pemberian vaksin akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.

Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Posted: 13 Mar 2012 10:59 PM PDT

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Usia 0 – 3 Bulan

Hingga memasuki usia 1 bulan, bayi hanya bisa melakukan gerak refleks (gerakan alami diluar kesadaran bayi). Seperti refleks hisas, refleks gengam, refleks leher, rooting reflex

Pada bayi bulan ke 2 dan ke 3, gerakan refleks mulai menghilang. Hilangnya gerakan refles ini akan di ganti tahap demi tahap munculnya gerak motorik kasar. Bayi bisa menatap,tersenyum,dan bersuara, juga bayi mulai berusaha mengangkat kepala jika bayi tengkurap.

Usia 4 – 6 bulan

Bermain dengan kedua tangan dan memasukannya kedalam mulutnya.
Terawa, bergurau
Tengkurap
Menggulingkan badan
berusaha meraih dan menyentuh mainan
membedakan suara
Bertopang pada kedua tangan
memindahkan mainan dari satu tangan ketangan lain
Menoleh mencari datangnya suara

Usia 7-9 Bulan

membalikan badan
bermain dengan tangan dan kaki
mulai senang mengoceh
belajar duduk
memperhatikan gerak – gerik orang lain
merangkak dan merayap
dapat berdiri tegak bila dipegang
Bermain Ciluk Ba!

Usia 10-12 Bulan

Bisa mengucapkan 1 sampai 2 suku kata misa 'mama', 'papa'
Berayun pada tangan dan lutut
merangkak dengan cepat
Belajar berdiri sambil berpegangan
menjepit benda dengan kedua jari tangan
belajar berjalan kesamping atau merambat dengan berpegangan
Atau bisa berjalan sendiri

Hal Yang Diperhatikan Jika Mengunjungi Dokter

Buat catatan kecil mengenai keluhan sejak bayi lahir
Perhatikan jika dokter memeriksa fisik bayi secara keseluruhan, mulai dari berat badan, panjang badan, linkar kepala dan lengan, detak jantung, bunyi bising usus, gerakan refleks secara keseluruhan dan kebersihan bayi
Tanyakan Hal penting pada dokter;

Bagaimana manajemen laktasi agar sukses dalam pemberian ASI Eksklusif?
Imunisasi apa saja yang harus diberikan?
Berapa berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan normal bayi?
Bagaimana tanda – tanda bayi sehat berdasarkan pemeriksaan dokter?
Upaya kebersihan apa saja guna mencegah terserang penyakit.?

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Cara Cerdaskan Bayi dengan Stimulasi Tangan

Posted: 13 Mar 2012 04:55 PM PDT

Cara Cerdaskan Bayi dengan Stimulasi Tangan

Permainan tangan sederhana yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan dan optimalisasi otak sikecil.

Lambaian

Lambaian satu tangan anda diatas wajah sikecil dengan jarak 20 – 30cm dengan gerakan lambat atau perlahan-lahan. Sambil bersuara dan tersenyum padanya akan bermanfaat baginya untuk memusatkan pandangan bayi.

Tangan Berputar

Putar telapak tangan anda diatas wajahnya kekiri dan kekanan perlahan – lahan. Jika anda mempunyai sarung tangan berwarna hitam putih atau abu – abu tentu lebih baik digunakan pada tangan anda guna membantu memusatkan pandangan dan daya penglihatan sikecil karena bayi baru lahir lebih tertarik pada warna hitam putih sesuai dengan perkembangan panca inderanya.

Menjentikan Jari

Jentikan jari anda hingga berbunyi diatas wajah sikecil diikuti dengan sebuah nyanyian riang. gerakan atau jentikan jari perlahan bergerak arah ketas-kebawah dan samping kanan – kiri. Sikecil akan berusaha merespon mengerakan wajah dan tubuhnya untuk mencari sumber suara tadi yang akan mengasah kemampuan panca inderanya.

Tepuk Tangan

Tepuk tangan anda tiga kali perlahan dikiri dan dikanan wajah sikecil sambil mengajaknya berbicara dan bercanda sambil anda tersenyum.

Gerakan jari – jemari

Gerakkan jari-jemari anda serta dengan memegang jari-jari sikecil sambil menggerak- gerakanya dengan irama pelan hingga kecepatan sedang sambil berbicara dengan sikecil. Hal ini bermanfaat untuk mengasah panca indera peraba bayi.

Ciluk Ba!!!

Permainan ciluk Ba! permainan yang paling sering dilakukan dengan rapatkan jari – jari tangan anda keseluruh wajah lalu singkap dan buka perlahan sambil berkata Ba!!! sambil terseyum akan sikecil pasti senang.

Mengusap

Usapkan tangan anda ke atas kepala bayi , jari-jarinya, bagian perut, paha hingga jemari kakinya. Jangan lupa sambil bernyanyi dan tersenyum. Ini adalah pelatihan kemampuan seluruh inderanya yang murah meriah tapi sangat bermanfaat untk perkembangan sikecil.(Dr.Gladys,m&k'09)

Cara Cerdaskan Bayi dengan Stimulasi Tangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi