Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Merawat Bayi Yang Jatuh

Posted: 21 Mar 2012 02:46 PM PDT

Cara Merawat Bayi Yang Jatuh

Hati-hati jangan langsung menggendongnya. Pastikan dulu bagaimana kondisinya!

Usia bayi adalah masa rawan terjadi kecelakaan. Saat ia belajar berguling umpamanya dan orangtua lengah, ia bisa saja terjatuh dari tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh amat diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat  membahayakannya. Berikut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB
Harapan Kita, Jakarta mengenai manajemen kecelakaan pada anak yang sederhana, yaitu:

* Menyaksikan langsung anak terjatuh.

  • Perhatikan bagian mana dari tubuh anak yang mengalami benturan.
  • Ingat proses jatuhnya, apakah langsung menghujam ke lantai atau terbentur sesuatu terlebih dahulu baru ke lantai.
  • Pastikan dari ketinggian berapa meter anak terjatuh dan media apa yang menjadi tempat pendaratannya.
  • Lihat dan perhatikan baik-baik kondisi si kecil. Apakah setelah jatuh langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya? Jika ya, kita bisa langsung menggendong untuk menenangkannya. Setelah ia tenang, baru lakukan observasi.

- Adapun observasi yang perlu dilakukan adalah:

  • Cari dan ingat bagian-bagian mana saja yang lebam/benjol/ memar di seluruh anggota badan bayi. Jika menemukan benjolan di kepala atau memar di badan, boleh diobati dengan obat antitrauma oles. Jika pada bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis saat dipegang, larikan segera ia ke rumah sakit terdekat.
  • Coba gerakkan kedua tangan bayi, ke samping, ke atas, ke bawah, ke depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah. Jika ada keluhan pastikan di tangan yang mana dan saat dalam posisi seperti apa. Ini sebagai bahan untuk  dilaporkan ke dokter.
  • Lakukan hal yang sama pada kaki.
  • Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri. Coba dekatkan dagu  bayi ke dada secara perlahan. Jika ada keluhan catat sebagai laporan
    pada dokter.
  • Miringkan badan si kecil ke kiri dan ke kanan. Jika ada keluhan catat dan laporkan ke dokter.

Observasi perlu dilakukan selama 2×24 jam. Jika dalam kurun waktu itu ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat. Sebaliknya bila setelah jatuh dalam keadaan sadar tapi pasif  (apalagi tidak menggerak-gerakkan anggota badannya) jangan mengangkatnya. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau 118 untuk minta pertolongan paramedis. Salah mengangkat dalam kondisi seperti ini dapat berisiko fatal.

* Jika menemukan si kecil sudah di lantai.

  1. Perhatikan keadaan bayi; sadar atau tidak, menangis atau tidak, dapat menggerak-gerakkan anggota badan atau tidak. Jika ia tidak sadar atau sadar tapi pasif, ingat jangan menggendongnya, tapi segera minta bantuan paramedis terdekat, UGD atau 118.
  2. Perhatikan dalam posisi seperti apa si kecil saat ditemukan.
  • Jika dalam keadaan tengkurap kemungkinan besarnya aman. Tapi kita mesti melakukan pemeriksaan seputar bahu, kedua tangan, dada dan kaki. Caranya gerakkan tangan ke atas, depan, samping. Jika ada keluhan sakit segera bawa ke dokter.
  • Jika dalam keadaan telentang. Periksa dan perhatikan daerah kepala bagian belakang, leher, punggung, dan panggul, mulai dari tanda lebam atau merah, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan bayi tidak muntah atau mengalami penurunan kesadaran dalam 2×24 jam. Jika ada keluhan segera larikan ke dokter.
  • Jika bayi ditemukan dalam posisi miring, kanan atau kiri. Perhatikan dan periksa kepala, tangan yang menjadi tumpuan badan,  juga kaki. Lakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas. Jika ada keluhan segera larikan ke dokter.
  • Jika ditemukan dalam posisi duduk. Periksa dan pastikan bayi masih sadar, biasanya menangis, dan mampu menggerakkan anggota badan. Periksa bagian panggulnya, ada tidak tanda memar, merah, atau sakit saat dipegang atau digerakkan. Jika ya segera larikan ke dokter.

* Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan

  • Dalam posisi apa pun jatuhnya si kecil, jangan lupa melakukan pemeriksaan mata. Baiknya menggunakan senter:
  • Masih bereaksikah saat kita senter matanya, mengedip, menutup matanya atau kaget. Jika tidak bawa segera anak ke rumah sakit.
  • Gerakan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti gerakan sinar. Jika tidak ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.
  • Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar/kecilnya saat kita senter satu per satu. Jika sama kita bisa bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti CT Scan.
  • Ukur dan pastikan si kecil jatuh dari ketinggian berapa. Sebab semakin tinggi pastinya gaya gravitasi bumi akan lebih kuat menarik si anak. Tentu efek yang ditimbulkan pun semakin besar.

EFEK POSISI JATUH

Di bawah ini kemungkinan- kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi saat terjatuh. Dengan pengetahuan ini diharapkan orangtua bisa lebih memahami kondisi bayi bila terjatuh dan mampu melakukan pertolongan pertama yang benar:

* Jika kepala terlebih dahulu yang membentur lantai

Di sebelah mana pun benturan itu terjadi selama masih di kepala, kita perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia belum memiliki refleks untuk menahan dengan baik. Kemungkinan yang bisa terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak/patah tulang tengkorak kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam tengkorak.

Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol/memar. Selama tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.

Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan/memar, tapi bayi menangis (atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak sadarkan diri, mengalami kejang/muntah- muntah (yang menyembur bukan gumoh), ada kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak kepalanya. Segera larikan ke rumah sakit terdekat.

* Jika dada terlebih dahulu yang membentur permukaan

Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan fraktur/parah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai  organ paru-paru atau jantungnya. Untuk itu perhatikan apakah si kecil dapat bernapas secara normal atau tidak.

Umumnya jika bagian dada terlebih dahulu yang "mendarat", secara alami tangan akan membuat perlindungan terlebih dahulu. Karena itu periksa juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan tangannya mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi) dari tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya saat mendarat, sekalipun dada terlebih dahulu, kepala langsung menyusul membentur lantai.

* Jika panggul terlebih dahulu yang mendarat

Kemungkinan besar bayi akan mengalami dislokasi atau fraktur tulang panggul. Karena panggul berhubungan langsung dengan tulang belakang, dikhawatirkan ada saraf-saraf yang terjepit. Jika yang terjepit saraf kaki biasanya si kecil tidak bisa menggerakkan kakinya alias lumpuh.

* Jika yang mendarat kaki terlebih dahulu

Kejadiannya pada tiap bayi bisa berbeda. Jika ia sudah bisa berdiri pasti akan menahan tubuhnya dengan kaki lalu jatuh bersimpuh. Risiko kasus ini adalah dislokasi atau keseleo. Pada bayi di bawah 6 bulan  meski belum mampu menahan tubuhnya, secara alami badan bayi akan terjatuh ke depan dan sebelum mendarat tangannya akan menjadi bumper.

* Jika yang mendarat bokong duluan

Berbahaya karena kaitannya langsung dengan tulang belakang dan dapat mengakibatkan patah pada tulang punggung bayi. Risiko lain, bila ada saraf yang terjepit bisa mengakibatkan kelumpuhan. Bayi yang ditemukan terjatuh pada posisi seperti ini jangan digendong. Biarkan paramedis yang melakukan pertolongan. Tapi jika si kecil sadar dan bisa aktif kita bisa langsung menggendongnya.

* Jika yang mendarat terlebih dahulu punggung

Menjadi bahaya jika saat mendarat posisi leher ikut terlipat/tertekuk karena bisa mengakibatkan keseleo dan fraktur tulang leher. Bila bayi dalam keadaan tidak sadar jangan mencoba mengangkatnya. Langkah yang bisa kita lakukan adalah minta bantuan paramedis di UGD di rumah sakit atau 118.

Cara Merawat Bayi Yang Jatuh

Tahap Perkembangan Bicara Bayi Anda

Posted: 21 Mar 2012 08:44 AM PDT

Tahap Perkembangan Bicara Bayi Anda

Sekitar umur 7-8 bln bayi mulai bisa bersuara satu suku kata, misalnya:ma/pa atau ta, atau da
Sekitar umur 8 – 10 bulan bisa bersuara bersambung, misalnya : ma-ma-ma-ma,pa-pa-pa-pa, da-da-da-da- , ta-ta-ta-ta
Sekitar umur 11 – 13 bulan mulai bisa memanggil : mama !, papa !
Sekitar umur 13 – 15 bulan mulai bisa mengucapkan 1 kata, misal : mimik,minum, pipis
Sekitar umur 15 – 17 bulan mulai bisa mengucapkan 2 kata
Sekirtar umur 16 – 18 bulan mulai bisa mengucapkan 3 kata
Sekitar umur 19 – 22 bulan mulai bisa mengucapkan 6 kata
Sekitar umur 23 – 26 bulan mulai bisa menggabungkan beberapa kata : mimik cucu
Sekitar umur 24 – 28 bulan mulai bisa menyebutkan nama benda, gambar
Sekitar umur 26 – 35 bulan, bicaranya 50 % dapat dimengerti orang lain

(Sumber : Denver II, Frankenburg WK dkk, 1990)

Tahap Perkembangan Bicara Bayi Anda

Perkembangan berbicara bayi dan anak

  • Sekitar umur 7-8 bln bayi mulai bisa bersuara satu suku kata, misalnya:ma/pa atau ta, atau da
  • Sekitar umur 8 – 10 bulan bisa bersuara bersambung, misalnya : ma-ma-ma-ma,pa-pa-pa-pa, da-da-da-da- , ta-ta-ta-ta
  • Sekitar umur 11 – 13 bulan mulai bisa memanggil : mama !, papa !
  • Sekitar umur 13 – 15 bulan mulai bisa mengucapkan 1 kata, misal : mimik,minum, pipis
  • Sekitar umur 15 – 17 bulan mulai bisa mengucapkan 2 kata
  • Sekirtar umur 16 – 18 bulan mulai bisa mengucapkan 3 kata
  • Sekitar umur 19 – 22 bulan mulai bisa mengucapkan 6 kata
  • Sekitar umur 23 – 26 bulan mulai bisa menggabungkan beberapa kata : mimik cucu
  • Sekitar umur 24 – 28 bulan mulai bisa menyebutkan nama benda, gambar
  • Sekitar umur 26 – 35 bulan, bicaranya 50 % dapat dimengerti orang lain

(Sumber : Denver II, Frankenburg WK dkk, 1990)

Usia Bayi Bisa Mengangkat Kepala Sendiri

Posted: 21 Mar 2012 02:38 AM PDT

Usia Bayi Bisa Mengangkat Kepala Sendiri

gambar bayi lucuSaat menggendong dan mengangkat bayi hal yang paling menjadi perhatian adalah kepala kepalanya karena sangat lunglai alias belum bertenaga. Kapan bayi bisa mengontrol kepalanya sendiri?

Setiap bayi yang baru lahir belum memiliki kontrol yang bagus dengan kepalanya, karena berat kepala lebih besar dari berat badannya. Hal ini juga karena otot lehernya masih cukup lemah sehingga belum bisa menopang kepala.

Namun nantinya ia akan mampu mengembangkan keterampilan penting ini, karena mengontrol kepala merupakan landasan dasar dari semua gerakan seperti duduk dan berjalan. Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (6/10/2010) bayi mungkin akan mampu mengangkat kepala ketika berusia sekitar 1 bulan dan mampu menahan kepala saat duduk sekitar usia 4 bulan. Otot leher dan kontrol kepala akan semakin kuat dan mantap saat bayi berusia 6 bulan.

Berikut perkembangan bayi dalam mengontrol kepalanya:

Bayi baru lahir
Saat baru lahir, bayi akan sepenuhnya bergantung pada orang lain terutama ibunya untuk menopang kepala dan leher. Kondisi ini akan berlangsung setidaknya pada bulan pertama atau lebih. Hal ini bisa membantu meningkatkan intensitas kontak mata dan ikatan antara bayi dan orangtua, terutama saat dalam buaian.

Usia 1-2 bulan
Pada akhir bulan pertama, bayi sudah bisa mengangkat kepalanya sebentar serta memutar ke sisi kanan dan kiri ketika sedang berbaring. Sekitar usia 6-8 minggu, ia sudah cukup kuat untuk mengangkat kepala dan ketika digendong di bahu sudah bisa menahan kepalanya meskipun dengan gemetar dan tidak lama. Sehingga ibu atau pengasuh masih harus membantu menopangnya.

Usia 3-4 bulan
Bayi akan dapat mengangkat kepala hingga 45 derajat saat tengkurap dan bisa dilakukan berulang-ulang kali. Otot lehernya pun sudah berkembang dan mulai cukup kuat untuk menopang kepala, namun orangtua harus tetap memberikan perhatian karena bayi belum sepenuhnya bisa mengontrol kepala sendiri.

Usia 5-6 bulan
Saat usia 5 bulan bayi sudah menunjukkan otot lehernya yang semakin kuat. Dan saat berusia 6 bulan, bayi dapat menahan kepalanya dengan mantap dan tegak serta akan lentur ke depan saat orang lain membantunya menarik ke posisi duduk.

Setelah bayibisa mengontrol kepalanya dengan baik dan kuat, maka ia akan melanjutkannya ke posisi duduk, berguling dan merangkak. Pengendalian terhadap posisi kepala juga diperlukan untuk menelan makanan padat dan duduk di kursi yang lebih tinggi.

Sumber:detikhealth.com

Usia Bayi Bisa Mengangkat Kepala Sendiri

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

Posted: 20 Mar 2012 08:35 PM PDT

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

  • Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam.
  • Namun, jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam.
  • Namun, perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangasi bayian ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
  • Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
  • Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
  • Ibu juga dapat membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
  • ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
  • Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di dalamnya.

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi