Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
- Gejala Cacar Air Pada Bayi
- Terapi Makanan Untuk Bayi Yang Diare
- Cara Mengobati Bayi Yang Leukimia
- Cara Tips Menyiapkan Nutrisi Bayi Anda
- Penyebab Leukimia Pada Bayi
- Cara Merawat bayi 0 – 12 Bulan
Posted: 19 May 2012 08:07 AM PDT Gejala Cacar Air Pada BayiPada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah. Gejala yang ditimbulkan penyakit cacar air ini umumnya lebih ringan pada anak kecil dibandingkan dengan anak yang lebih besar atau orang dewasa. Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Ditandai dengan demam ringan, sakit kepala, rasa tidak enak badan, lemas, nyeri tenggorokan, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang. 24-36 jam kemudian muncul bintik-bintik merah datar (makula) yang dimulai dari badan kemudian menyebar ke wajah, lengan dan tungkai. Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput lendir (mukosa), misalnya bagian dalam mulut atau vagina. Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7 – 14 hari untuk sembuh. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Untuk menegakkan diagnosa penyakit ini, biasanya cukup dengan riwayat penyakit dan pemeriksaan klinis, tanpa perlu pemeriksaan tambahan. Penyakit ini biasanya dapat sembuh sempurna tanpa masalah yang berarti. Tetapi pada beberapa kasus, yaitu umumnya pada orang dewasa atau anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal. Komplikasi yang muncul bisa berupa radang paru-paru karena virus, peradangan jantung, peradangan hati, infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa), maupun infeksi otak (ensefalitis). Luka cacar air ini jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh bakteri staphylococcus. Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang. sumber: childrengrowup.wordpress.com Gejala Cacar Air Pada Bayi |
Terapi Makanan Untuk Bayi Yang Diare Posted: 19 May 2012 02:58 AM PDT Terapi Makanan Untuk Bayi Yang DiareKebutuhan dan jenis diet pada diare persisten/kronisKebutuhan energy dan protein pada diare persisten/kronis berturut-turut sebesar 100kcal/kg/hari dan 2-3 g/kg/hari, sehingga diperlukanasupan yang mengandung energy 1kcal/g. Diet elemental : Komponen-komponen yang terkandung dalam diet elementalterdiri atas asam amino kristalin atau protein hidrosilat, mono-atau disakarida, dan kombinasi trigliserida rantai panjang atausedang. Kelemahan diet elemental ini adalah harganya mahal.Selain itu, rasanya yang tidak enak membuat diet ini sulitditerima oleh anak-anak sehingga membutuhkan pemasanganpipa nasogastrik untuk mendapatkan hasil maksimal. Olehkarena itu, diet elemental mayoritas hanya digunakan di negaramaju. Diet berbahan dasar susuDiet berbahan dasar susu yang utama adalah ASI. ASImemiliki keunggulan dalam mengatasi dan mencegah diarepersisten, antara lain mengandung nutrisi dalam jumlah yangmencukupi, kadar laktosa yang tinggi (7 gram laktosa/100gram ASI, pada susu non-ASI sebanyak 4,8 gram laktosa/100gram) namun mudah diserap oleh system pencernaan bayi,serta membantu pertahanan tubuh dalam mencegah infeksi. Dukungan nutrisi dalam keadaan darurat medis berlaku untuk bayi yang mengalami diare proctacted dan gizi buruk. Setelah koreksi air dan elektrolit kelainan, penyediaan gizi merupakan prioritas pada pasien tersebut, dan harus dimulai sebelum atau bersamaan dengan tes atau prosedur yang diperlukan untuk diagnosis etiologi. Jangka waktu pemberian susu formula yang jelas cairan atau dilusian harus dihindari untuk mencegah memburuknya status gizi. Bila mungkin, kelanjutan dari pemberian ASI, atau ketentuan jangka pendek setengah susu formula kekuatan direkomendasikan oleh WHO selama penyakit diare akut. Hal ini ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar bayi dan berkontribusi terhadap pencegahan diare kronis dan kekurangan gizi postinfectious . Proses pencernaan ASI di lambung berlangsung lebih cepatdibandingkan susu non-ASI, sehingga lambung cepat kembalike kondisi pH rendah, dengan demikian dapat mencegah invasibakteri ke dalam saluran pencernaan. ASI juga membantumempercepat pemulihan jaringan usus pasca infeksi karena mengandung epidermal growth factors Pemilihan jenis nutrisi dan metode administrasi akan bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan dan penyebab diduga penyakit. Misalnya, bayi dengan bukti klinis dan laboratorium kekurangan disaccharidase harus diberi makan formula yang tidak mengandung disakarida yang sesuai (misalnya bebas laktosa formula untuk pasien dengan defisiensi laktase). Demikian pula, makan protein yang mengandung susu formula non-sapi diindikasikan untuk bayi dengan intoleransi protein susu sapi diduga (biasanya formula kedelai kacang-based atau unsur). Pengenalan unsur formula telah mengurangi kebutuhan nutrisi parenteral total untuk jangka waktu yang lama . Komposisi mereka formula adalah variabel, tetapi umumnya mengandung aminoacids kristal atau hidrolisat protein sebagai sumber protein; glukosa, sukrosa, glukosa oligomer dan pati (untuk mengurangi osmolalitas); minyak sayur (asam lemak rantai panjang) saja atau dengan trigliserida rantai menengah. Namun, asumsi bahwa formula ini lebih baik diserap dari diet yang mengandung nutrisi yang lebih kompleks adalah kontroversial. Bahkan, aminoacids mungkin lebih baik diserap ketika diberikan sebagai oligopeptida dari bila diberikan sebagai campuran asam amino. Namun demikian, formula ini tidak tersedia atau terlalu mahal untuk menjadi terjangkau di negara berkembang di mana mereka paling dibutuhkan. Laporan terakhir menunjukkan bahwa ayam berbasis formula pengganti efektif untuk formula elemental pada diare berkepanjangan dan gizi buruk. Metode yang disarankan untuk makan adalah asupan oral intermiten, tapi untuk bayi dengan diare kronis dan kekurangan gizi, makan nasogastrik digunakan secara luas. Sampai saat ini, makan nasogastrik diberikan sebagai bolus intermiten feed oleh tetes gravitasi. Namun, administrasi terus menerus formula dengan pompa infus baru-baru ini terbukti lebih unggul dengan teknik intermiten dalam hal keseimbangan enteral dan berat badan. Makan intragastrik terus menerus ditoleransi dengan baik oleh banyak bayi yang tidak mentolerir teknik bolus intermiten makan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk nutrisi parenteral total Nutrisi parenteral masih diperlukan pada tahap awal pengobatan oleh beberapa pasien. Nutrisi parenteral parsial umumnya digunakan untuk menyediakan kalori tambahan untuk bayi yang mampu mentolerir jumlah terbatas nutrisi. Nutrisi parenteral total (TPN), tidak seperti nutrisi parsial yang diberikan melalui vena perifer, adalah mungkin hanya melalui vena sentral. Ini harus dianggap sebagai teknik alternatif terakhir dari dukungan nutrisi. Hal ini sangat efektif dalam memberikan kalori cukup untuk membalikkan kekurangan gizi ketika semua cara lain gagal. Nutrisi parenteral bahkan lebih efektif jika diberikan dengan feed lisan bahkan dalam jumlah kecil. Namun demikian, TPN bukan tanpa bahaya. Sepsis dan penyakit hati adalah salah satu efek samping yang paling serius yang dapat mengancam jiwa. Setelah masa dukungan nutrisi menggunakan kombinasi rumus elemen oral dan nutrisi intravena perifer parsial, pengenalan bertahap dari diet normal untuk usia ditoleransi Pemberian mikronutrienDefisiensi zinc, vitamin A, dan besi pada diare persisten/kronisdiakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat dan pembuanganmikronutrien melalui defekasi. Suplementasi multivitamin dan mineralharus diberikan minimal dua RDA (Recommended Daily Allowances)selama dua minggu. Satu RDA untuk anak umur 1 tahun meliputi asamfolat 50mikrogram, zinc 10mg. WHO (2006) merekomendasikan suplementasi zinc untuk anak berusia ≤ 6 bulan sebesar 10 mg (½ tablet) dan untuk anak berusia > 6 bulan sebesar 20 mg (1 tablet), Zinc Investigor Collaborative Group menunjukkan bahwa pemberianzinc menurunkan probabilitas pemanjangan diare akut sebesar 24%dan mencegah kegagalan terapi diare persisten sebesar 42%.c. Probiotik mengungkapkan bahwa pemberian susu yang mengandung Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus dan Saccharomyces boulardii pada penderita diare persisten selama 5 hari menurunkan jumlah tinja, durasi diare, dan durasi muntah yangmenyertai. Meta-analisis yang dilakukan Johnston et al. (2006)menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat mencegah terjadinya antibiotic-associated diarrhea. sumber: childrengrowup.wordpress.com Terapi Makanan Untuk Bayi Yang Diare |
Cara Mengobati Bayi Yang Leukimia Posted: 19 May 2012 02:55 AM PDT Cara Mengobati Bayi Yang LeukimiaPenanganan leukemia meliputi kuratif dan suportif. Penanganan suportif meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia, komplikasi dan tindakan yang mendukung penyembuhan, termasuk perawatan psikologi. Perawatan suportif tersebut antara lain transfusi darah/ trombosit, pemberian antibiotik pada infeksi/ sepsis, obat anti jamur, pemberian nutrisi yang baik dan pendekatan aspek psikososial. Sitostatika yang digunakan pada tiap tahap pengobatan leukemia merupakan kombinasi dari berbagai sitostatika. Pengobatan dengan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) bermanfaat untuk mengatasi penurunan granulosit sebagai efek samping sitistatika, namun tidak mengurangi lama perawatan di rumah sakit. Permasalahan yang dihadapi pada penanganan pasien leukemia adalah obat yang mahal, ketersediaan obat yang belum tentu langkap, dan adanya efek samping, serta perawatan yang lama. Obat untuk leukemia dirasakan mahal bagi kebanyakan pasien apalagi dimasa krisis sekarang ini, Selain macam obat yang banyak , juga lamanya pengobatan menambah beban biaya untuk pengadaan obat. Efek samping sitostatika bermacam-macam seperti anemia, pedarahan, rambut rontok, granulositopenia (memudahkan terjadinya infeksi), mual/ muntah, stomatitis, miokarditis dan sebagainya. Penderita dengan granulositopenia sebaiknya dirawat di ruang isolasi. Untuk mengatasi kebosanan karena perawatan yang lama perlu disediakan ruang bermain dan pelayanan psikologis. Penderita yang telah remisi dan selesai pengobatan kondisinya akan pulih seperti anak sehat. Problem selama pengobatan adalah terjadinya relap (kambuh). Relaps merupakan pertanda yang kurang baik bagi penyakitnya. Usia penderita leukemia :
sumber:childrengrowup.wordpress.com Cara Mengobati Bayi Yang Leukimia |
Cara Tips Menyiapkan Nutrisi Bayi Anda Posted: 18 May 2012 10:53 PM PDT Cara Tips Menyiapkan Nutrisi Bayi Anda
Cara Tips Menyiapkan Nutrisi Bayi Anda |
Posted: 18 May 2012 08:49 PM PDT Penyebab Leukimia Pada BayiPenyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti: Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung: Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia dan Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang Faktor leukemogenik Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia: Racun lingkungan seperti benzena, Bahan kimia industri seperti insektisida, Obat untuk kemoterapi Klasifikasi leukemia adalah:
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak. sumber: childrengrowup.wordpress.com Penyebab Leukimia Pada Bayi |
Cara Merawat bayi 0 – 12 Bulan Posted: 18 May 2012 10:52 AM PDT Cara Merawat bayi 0 – 12 BulanWah! lega rasa dan senangnya ketika Moms pertama kali mengendong malaikat kecil itu. Selama sembilan bulan Moms merawat dia selama kehamilan."tapi apa yang harus setiap hari dilakukan ?" tenang Moms! mari kita merawat bayi baru lahir dengan percikan cinta!. Basuh wajah,kepala,leher,dada,lengan,punggung dan tungkai.Perhatikan daerah lipatan. Sabuni kepala dan badan bayi dengan formula yang tidak pedih dimata,bilas sampai bersih,lalu keringkan dengan handuk kering yang lembut. Membersihkan Kelamin Untuk bayi perempuan, berihkan daerah kemaluan dari depan kebelakang ( dari vagina ke anus ) menggunakan kasa, juga selakanganya. Untuk bayi laki laki Bersihkan kotoran yang ada pada kulup.Dengan perlahan dorong lembut kulit penis ke pangkal penis dengan kasa basah Merawat talipusat Setelah mandi,bersihkan sekeliling dan bagian dasar tali pusat dengan kain kasa yang telah dibasahi ( tapi jangan kena talipusatnya).Keringkan dan bungkus talipusat dengan kasa steril kering. Daerah talipusat harus selalu kering dan bersih setiap waktu.Ingat! jangan menutup daerah tersebut dengan popok Merawat Kulit Gunakan bedak didaerah dada,punggung dan leher setiap selesai mandi dan ganti baju.bedak bayi membantu menjaga kesegaran kulit bayi dan mencegah kelembaban dan biang keringat .Jika kulit bayi cenderung kering, gunakan baby lotion untuk mencegah iritasi. Memakaikan Popok Baringkan bayi di bagian tengah popok, lipat popok kearah perut lalu ikat kedua tali popok. jangan terlalu kencang karena bayi lebih banyak bernafas dengan otot perut. taburkan bedak pada bagian bokong untuk mengurangi kelembaban dan mencegah lecet. Jika pakai Dapers, gunakan baby cream utamanya pada bagian lipatan selangkangan untuk mencegah iritasi Membersihkan hidung dan Telinga Bersihkan lubang hidung yang bisa terlihat dengan kapas( cotton bud) yang dibasahi. Begitu dengan telinga luar.(m&k2009) Cara Merawat bayi 0 – 12 Bulan |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar