Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Posted: 23 May 2012 03:16 PM PDT

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir.

Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti:
- Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 3,5 kg
- Mengukur panjang badan, rata-rata panjang bayi baru lahir adalah 50 cm
- Mengukur lingkar kepala.

Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem saraf, perut dan alat kelamin bayi.
Kulit biasanya kemerahan, walaupun jari-jari tangan dan jari-jari kaki nampak agak kebiruan karena sirkulasi darah yang kurang baik dalam jam-jam pertama kehidupan bayi baru lahir.

Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari.
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak kepala saling bertumpuk untuk memudahkan lahirnya kepala melalui jalan lahir.
Memar dan pembengkakan di kulit kepala adalah hal yang sering ditemui.

Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir terlebih dahulu, biasanya tidak terjadi perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki.
Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan dari tulang kepala dan lapisan penutupnya (periosteum), mengakibatkan timbulnya benjolan di kepala (sefal hematom) yang akan menghilang dalam beberapa minggu.

Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah. Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris.
Asimetri pada wajah juga bisa terjadi karena kerusakan pada salah satu saraf wajah.
Penyembuhan pada umumnya akan terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu.

Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa adanya suatu kelainan.
Kelainan pada salah satu dari organ ini juga bisa terlihat melalui warna kulit bayi dan keadaannya secara umum.
Dilakukan pemeriksaan terhadap denyut nadi di lipat paha.

Dokter juga akan memeriksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi.
# Refleks penting pada bayi baru lahir adalah refleks Moro, refleks mencucur dan refleks menghisap: Refleks Moro : bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
# Refleks Mencucur : bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan kepalanya ke sisi tersebut.
Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk menemukan putting.
# Refleks Menghisap : bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera menghisapnya.

Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran, bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa.
Pembesaran ginjal bisa menunjukkan adanya sumbatan pada aliran keluar dari air kemih.

Pemeriksaan lengan, tungkai dan pinggul dilakukan dengan menilai kelenturan dan kemampuan geraknya.
Masalah yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah dislokasi panggul. Keadaan ini bisa diatasi dengan memasang atau menyimpan dua atau tiga lapis popok pada bayi untuk menahan panggul pada posisi normalnya, sampai sembuh. Jika perlu, bisa dipasang bidai oleh seorang ahli tulang.

Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa kedua buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar.
Meskipun jarang dan tidak menimbulkan rasa nyeri pada bayi baru lahir, buah pelir bisa terpelintir (torsio testis), yang perlu diatasi dengan tindakan pembedahan darurat.

umber: indonesiaindonesia.com

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

 

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Posted: 23 May 2012 08:13 AM PDT

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Peralihan yang berhasil dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara, merupakan suatu keajaiban.

Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara normal dan sehat.

Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan membersihkan lendir dan benda-benda lain dari mulut, Hidung dan tenggorokan bayi dengan alat penghisap.
Bayi akan segera bernafas sendiri.

Tali pusat dijepit pada dua tempat dan dipotong diantaranya.
Bayi kemudian dikeringkan dan dibaringkan diatas selimut hangat yang steril atau diatas perut ibunya.

Bayi kemudian ditimbang dan diukur panjangnya.
Dokter akan memeriksa adanya kelainan yang jelas terlihat, sedangkan pemeriksaan fisik secara lengkap akan dilakukan kemudian.

Kondisi bayi secara keseluruhan dinilai pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran dengan menggunakan skor Apgar.
Skor Apgar adalah penilaian bayi baru lahir yang didasarkan pada:
- Warna kulit bayi (merah muda atau biru)
- Denyut jantung
- Pernafasan
- Respon bayi
- Ketegangan otot (lemah atau aktif).

Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal yang sangat penting.
Sesegera mungkin bayi diberi baju dari bahan yang nyaman, dibedong dan kepalanya ditutup untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
Diberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik untuk perlindungan terhadap infeksi akibat kontak dengan organisme berbahaya selama persalinan.

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan, bayi ditempatkan dalam tempat tidur bayi yang kecil dalam posisi miring dan menjaganya tetap hangat.
Menidurkan bayi dalam posisi miring akan mencegah penyumbatan saluran pernafasan oleh cairan atau lendir yang bisa menghalangi pernafasan.

Karena semua bayi baru lahir memiliki sedikit jumlah vitamin K, dokter atau perawat memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan (penyakit perdarahan pada bayi baru lahir).
Larutan antiseptik dioleskan pada tali pusat yang baru dipotong untuk mencegah infeksi.

Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi dimandikan.
Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih berminyak (verniks kaseosa) yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir, karena bahan ini membantu melindungi terhadap infeksi.

Penyebab bayi baru lahir lebih besar atau lebih kecil dari normal

1. Lebih besar dari normal
- Ibu menderita diabetes
- Ibu dengan kelebihan berat badan
- Bayi dengan kelainan jantung
- Keturunan
2. Lebih kecil dari normal
- Ibu memakai obat atau Alkohol selama kehamilan
- Ibu merokok selama kehamilan
- Ibu dengan konsumsi gizi yang buruk selama kehamilan
- Ibu yang tidak melakukan perawatan kehamilan dengan baik
- Bayi yang terinfeksi dalam kandungan
- Bayi dengan kelainan kromosom.

sumber: indonesiaindonesia.com

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Posted: 23 May 2012 03:04 AM PDT

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki pola buang air besar (BAB) yang lebih sering, bahkan bisa mencapai 10 kali dalam sehari. Tapi tenang saja, itu adalah hal yang normal terutama pada bayi yang mendapatkan ASI (Air Susu Ibu).

“Usia 2 minggu sampai 1 bulan bayi akan sering BAB terutama bagi bayi yang mendapatkan ASI, karena di dalam ASI ada zat pencaharnya, dan itu adalah hal yang normal,” ujar dr Rosalina Dewi Roeslani, SpA(K) dalam acara MamyPoko mendampingi ibu mendapatkan pemahaman yang tepat seputar mitos perawatan bayi baru lahir di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

dr Rosalina menjelaskan BAB yang sering pada bayi ini juga berfungsi untuk mengeluarkan bilirubin yang terkandung di dalam tubuh bayi. Hal ini karena pada usia 2 hari bayi akan mengalami bilirubin fisiologis karena sel darahnya pecah.

“Bilirubin dalam tubuh bayi itu dikeluarkan melalui feses dan juga urine bayi, jadi semua hal yang terjadi pada bayi itu ada fungsinya,” ujar dr Rosalina yang berpraktek di RS Gandaria dan RSCM ini.

Namun BAB yang dialami oleh bayi baru lahir ini biasanya berbentuk cair dan hanya sedikit, jika menggunakan popok sekali pakai maka BAB ini biasanya akan terserap oleh popok.

Tapi jika feses ada ampasnya, maka segera ganti popok yang digunakan dan jangan menunggu lama, karena di dalam feses ada zat yang bisa mengiritasi dan kontak feses serta urine yang terlalu lama bisa menyebabkan ruam.

dr Rosalina menyarankan jika bayi yang baru lahir BAB, maka cara membersihkannya adalah dengan menggunakan kapas serta air hangat dan sebaiknya hindari menggunakan bahan-bahan tertentu yang bisa merangsang iritasi.

“Bayi berusia 0-40 hari harus dijaga agar kulitnya tidak lembab, salah satu cara untuk mengurangi kelembaban kulit di daerah inguinal adalah menggunakan popok yang memiliki daya serap tinggi sehingga mengurangi pula risiko iritasi kulit bayi,” ungkapnya.

Beberapa hal diketahui bisa mempengaruhi terjadinya ruam popok seperti kontak dengan feses dan urine yang terlalu lama, mengonsumsi makanan tertentu, pemakaian popok yang terlalu ketat dan lama serta pemakaian zat-zat tertentu sebelum menggunakan popok.

“Jika mengalami ruam, ibu bisa cari salep yang mengandung bahan dasar zinc, kalau ringan biasanya ia akan membaik. Tapi kalau tidak membaik sebaiknya konsultasikan ke ahlinya karena takut akibat infeksi bakteri atau jamur,” ungkapnya.

Selain itu dr Rosalina mengingatkan ibu untuk selalu awas dan tidak membiarkan bayinya menggunakan popok sekali pakai seharian tanpa diganti. Ibu harus tahu kapan bayinya perlu diganti popok karena setiap bayi memiliki waktu yang berbeda.

“Respons yang cepat dari ibu untuk mengganti popok sekali pakai akan menghindari kulit bayi dari iritasi, sebaiknya setiap 2-3 jam sekali popok harus diganti,” ujar dr Rosalina dari Divisi Perinatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

sumber: health.detik.com

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

Posted: 22 May 2012 10:52 PM PDT

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

gambar bayi lucuTidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencega SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.

Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.

Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:

Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.

Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda.

Terlalu sering tidur dalam gendongan, juga bisa menjadi penyebab berubahnya bentuk kepala bayi. Untuk meminimalisir efek gendongan pada kepala bayi anda, renggangkan ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat. Sering-seringlah mengubah posisi gendongan anda, agar tidak terlalu lama pada posisi yang sama.

Pada bayi prematur, tulang tengkorang kepala nya belum berkembang dengan sempurna. Oleh sebab itu resiko terjadinya ketidak normalan pada kepala lebih besar terjadi.

sumber:kafebalita.com

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

Bahaya Rubela Pada Ibu Hamil

Posted: 22 May 2012 09:35 PM PDT

Bahaya Rubela Pada Ibu Hamil

Rubella yang juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Virus Rubella memang tidak hanya menyerang ibu hamil, tetapi efek yang diakibatkan virus ini patut diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, terganggunya perkembangan pada janin, hingga terjadinya kelainan saat proses kelahiran. Dan terakhir, ada dugaan sementara bahwa Virus Rubella yang menyerang ibu hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme.

Untuk itu sebelum merencanakan kehamilan ada baiknya Anda mendeteksi terlebih dahulu ada tidaknya virus ini dalam tubuh dengan melakukan serangkaian tes yang disebut tes TORCH. Namun bagi seorang ibu yang sudah terkena Virus Rubella sebelum hamil maka ketika hamil ia malah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, kekebalan tubuh si ibu terhadap Virus Rubella itu akan ikut masuk ketubuh janin dengan begitu, janin tidak akan terkena Rubella hingga kemudian si anak lahir dan berusia satu tahun.

Pada dewasa gejala awal tersebut sifatnya ringan bahkan sama sekali tidak timbul. Ruam (kemerahan pada kulit) pada awalnya muncul di wajah dan leher lalu menyebar ke seluruh badan, dan berlangsung 3 hari. Dan Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

infeksi Rubella pada kehamilan dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati atau gangguan terhadap janin. Susahnya, sebanyak 50% lebih ibu yang mengalami Rubella tidak merasa apa-apa. Sebagian lain mengalami demam, tulang ngilu, kelenjar belakang telinga membesar dan agak nyeri. Setelah 1-2 hari muncul bercak-bercak merah seluruh tubuh yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Dokter tentunya juga tidak curiga bila tidak mendapat laporan dari ibu. Walaupun ibu tidak merasa apa-apa, tetapi akibatnya dapat fatal bagi janin. Berdasarkan data dari WHO, paling tidak 236.000 kasus Sindrom Rubella Kongenital terjadi setiap tahun di negara-negara berkembang dan dapat meningkat 10 kali lipat pada saat terjadi epidemi. Tidak semua janin akan tertular. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya < 12 minggu maka risiko janin tertular 80-90 persen. Jika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan 15-30 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu 10-20 persen. Namun, risiko janin tertular meningkat hingga 100 persen jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan > 36 minggu. Untungnya, Sindrom Rubella Kongenital biasanya terjadi hanya bila ibu terinfeksi pada saat umur kehamilan masih kurang dari 4 bulan. Bila sudah lewat 5 bulan, jarang sekali terjadi infeksi. Tetapi, sekali terjadi Sindrom Rubella Kongenital akibatnya mengerikan. Bayi mengalami katarak pada lensa mata, gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung, dan kerusakan otak. Di samping itu, bayi juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis).

sumber: childrengrowup.wordpress.com

Bahaya Rubela Pada Ibu Hamil

Gejala Disentri Pada Bayi

Posted: 22 May 2012 03:14 PM PDT

Gejala Disentri Pada Bayi

sumber: Carrier (Cyst Passer) Pasien ini tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkankarena amoeba yang berada dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi kedinding usus.

Disentri amoeba ringan Timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanyamengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang. Dapattimbul diare ringan, 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Kadang juga tinja bercampur darah dan lendir. Terdapat sedikit nyeri tekan di daerah sigmoid, jarang nyeri di daerah epigastrium. Keadaan tersebut bergantung pada lokasiulkusnya. Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit demam ringan(subfebris). Kadang dijumpai hepatomegali yang tidak atau sedikit nyeri tekan.

Disentri amoeba sedang Keluhan pasien dan gejala klinis lebih berta dibanding disentri ringan,tetapi pasien masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Tinja biasanyadisertai lendir dan darah. Pasien mengeluh perut kram, demam dan lemah badandisertai hepatomegali yang nyeri ringan.

Disentri amoeba berat Keluhan dan gejala klinis lebih berta lagi. Penderita mengalami diaredisertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (400 C-40,50C)disertai mual dan anemia.

Disentri amoeba kronik Gejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan-serangan diarediselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukkan gejalaneurastenia. Serangan diare yang terjadi biasanya dikarenakan kelelahan, demamatau makanan yang sulit dicerna.

Setelah masa inkubasi yang pendek (1-3 hari) secara mendadak timbul nyeri perut, demam, dan tinja encer. Tinja yang encer tersebut berhubungan dengan kerja eksotoksin dalam usus halus. Sehari atau beberapa hari kemudian, karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir dan darah. Tiap gerakan usus disertai dengan "mengedan" dan tenesmus yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun, pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian. Hal ini dikarenakan terdapat hubungan perkembangan metabolisme cairan dan elektrolit sistem gastrointestinal yang memiliki variasi usia. Pada bayi mukosa usus cenderung lebih permeabel terhadap air. Sehingga pada bayi dampak dari peningkatan osmolalitas lumen karena proses diare menghasilkan kehilangan cairan dan elektrolit yang lebih besar daripada anak yang lebih tua atau orang dewasa dengan proses yang sama.

Disentri Amuba Carrier (Cyst Passer) tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkan karena amuba yang berada dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi ke dinding usus. Timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang (tenesmus). Dapat timbul diare ringan, 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Kadang juga tinja bercampur darah dan lendir. Terdapat sedikit nyeri tekan di daerah sigmoid, jarang nyeri di daerah epigastrium. Keadaan tersebut bergantung pada lokasi ulkusnya. Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit demam ringan (subfebris). Kadang dijumpai hepatomegali yang tidak atau sedikit nyeri tekan.

sumber: childrengrowup.wordpress.com

Gejala Disentri Pada Bayi

Cacat pada Bayi Karena Kekurangan Asam Folat

Posted: 22 May 2012 10:53 AM PDT

Cacat pada Bayi Karena Kekurangan Asam Folat

gambar bayi cacatKekurangan Asam Folat pada ibu hamil, berdasarkan penelitian, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan pada bayi yang dilahirkan. bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang.

Menurut dr. Noroyono Wibowo SpOG, kepala subbagian Fetomaternal Departemen Obestetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam Semiloka Manfaat Asam Folat yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu lalu, Asam Folat merupakan Enzim yang memproduksi DNA (Deoxyribose Nucleic Acid).

Asam Folat juga penting dalam membantu pembelahan sel. Asal Folat juga bisa mencegah Anemia dan menurunkan resiko terjadinya NTD (Neural Tube Effects) dan sebagai antidepresan.

Sering kali para ibu tidak menyadari dirinya kekurangan Asam Folat karena sebagian besar kehamilan terjadi tanpa direncanakan. "Kebanyakan Pasutri (Pasangan Suami Istri) tidak pernah merencanakan kehamilan, tahu-tahu ibu langsung hamil setelah telat datang bulan. Mereka baru datang ke dokter setelah positif hamil beberapa minggu".

Karena itu, ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang mencukupi ketika sebelum dan sesudah melahirkan. "Kalau kehamilan direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik sebelum hamil karena kebutuhan Asam Folat harus disiapkan sejak sebelum kehamilan".

Di Indonesia sendiri belum ada data pasti berapa prevalensi adanya penyakit kelainan sumsum tulang belakang. "Jumlah angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi ini masih belum diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu penyebab kematian adalah kekurangan Asam Folat", ujar Bowo.

Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi lahir dengan berat badan rendah, Down's Syndrome, dan Keguguran. "bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya".

Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurang Asam Folat menyebabkan meningkatnya resiko Anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.

Sumber makanan yang mengandung Asam Folat dalah Hati Sapi (liver), brokoli, jeruk, bayam, dan sebagainya. "Roti dan Susu juga mengandung Asam Folat tinggi karena kini susu dan tepung terigu telah difortifikasi mengandung Asam Folat", jelas dr. Tim Green PhD dan Department of Human Nutrition University of Otago New Zealand. Hanya saja, hati sapi mengandung vitamin A cukup tinggi yang tidak dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan kahamilan, oleh sebab itu digantikan oleh Susu.

Kebutuhan Asam Folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu. "Mengkonsumsi Asam Folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat dianjurkan. Banyak negara telah melakukan kebijakan dalam pengurangan NTD dengan memwajibkan ibu mengkonsumsi Asam Folat". [ibuhamil.com]

Cacat pada Bayi Karena Kekurangan Asam Folat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi