Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Posted: 08 Jun 2012 08:06 PM PDT

Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Pemerintah setiap tahun terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit seperti Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC) dan Hepatitis B dengan menggalakan program pencegahan penyakit yaitu imunisasi pada bayi dan anak. Imunisasi bisa diartikan suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin. Yakni kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh akan merangsang menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

5 macam Vaksin imunisasi dasar

Untuk imunisasi dasar yang harus diberikan pada bayi antara lain.

Vaksin Polio;
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk cairan. pemberian pada anak dengan meneteskan pada mulut. Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc dalam 1 ampul.

Vaksin Campak;
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.

Vaksin BCG;
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya vaksin beku kering seperti vaksin campak berbentuk bubuk yang berfungsi melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.

Vaksin Hepatitis B;
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C. Biasanya tempat penyuntikan di paha 1/3 bagian atas luar.

Vaksin DPT;
Terdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut "triple vaksin". Berisi vasin DPT, TT dan DT. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan : Dalam – 5 cc untuk DPT, 5 cc untuk TT, 5 cc untuk DT. Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc. Dalam pemberiannya biasanya berupa suntikan pada lengan atau paha.

Nah! itu tadi ke-5 vaksin dasar untuk program imunisasi bayi dan anak diindonesia. Untuk Indikasi, efek samping dan jadwal pemberian vaksin akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.

Cara Mengetahui Vaksin yang Cocok Untuk Bayi

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Posted: 08 Jun 2012 08:06 AM PDT

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Usia 0 – 3 Bulan

Hingga memasuki usia 1 bulan, bayi hanya bisa melakukan gerak refleks (gerakan alami diluar kesadaran bayi). Seperti refleks hisas, refleks gengam, refleks leher, rooting reflex

Pada bayi bulan ke 2 dan ke 3, gerakan refleks mulai menghilang. Hilangnya gerakan refles ini akan di ganti tahap demi tahap munculnya gerak motorik kasar. Bayi bisa menatap,tersenyum,dan bersuara, juga bayi mulai berusaha mengangkat kepala jika bayi tengkurap.

Usia 4 – 6 bulan

Bermain dengan kedua tangan dan memasukannya kedalam mulutnya.
Terawa, bergurau
Tengkurap
Menggulingkan badan
berusaha meraih dan menyentuh mainan
membedakan suara
Bertopang pada kedua tangan
memindahkan mainan dari satu tangan ketangan lain
Menoleh mencari datangnya suara

Usia 7-9 Bulan

membalikan badan
bermain dengan tangan dan kaki
mulai senang mengoceh
belajar duduk
memperhatikan gerak – gerik orang lain
merangkak dan merayap
dapat berdiri tegak bila dipegang
Bermain Ciluk Ba!

Usia 10-12 Bulan

Bisa mengucapkan 1 sampai 2 suku kata misa 'mama', 'papa'
Berayun pada tangan dan lutut
merangkak dengan cepat
Belajar berdiri sambil berpegangan
menjepit benda dengan kedua jari tangan
belajar berjalan kesamping atau merambat dengan berpegangan
Atau bisa berjalan sendiri

Hal Yang Diperhatikan Jika Mengunjungi Dokter

Buat catatan kecil mengenai keluhan sejak bayi lahir
Perhatikan jika dokter memeriksa fisik bayi secara keseluruhan, mulai dari berat badan, panjang badan, linkar kepala dan lengan, detak jantung, bunyi bising usus, gerakan refleks secara keseluruhan dan kebersihan bayi
Tanyakan Hal penting pada dokter;

Bagaimana manajemen laktasi agar sukses dalam pemberian ASI Eksklusif?
Imunisasi apa saja yang harus diberikan?
Berapa berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan normal bayi?
Bagaimana tanda – tanda bayi sehat berdasarkan pemeriksaan dokter?
Upaya kebersihan apa saja guna mencegah terserang penyakit.?

Cara Mengamati Tumbuh Kembang Bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi