Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
Posted: 11 Jun 2012 12:48 AM PDT Cara Merawat Gigi Bayi - Biasanya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi. Berikut Cara Merawat Gigi Bayi : 1. Orang tua sudah harus membersihkan gigi anak sedini mungkin, bahkan ketika masih berusia beberapa bulan saat gigi belum mulai muncul. Anda bisa menggunakan spons halus basah, yang berfungsi sebagai sarung tangan, untuk mengelap dan memijat gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan membiasakan anak dengan perawatan mulut. Setelah gigi susu pertama muncul, gunakan sikat gigi halus dan air biasa untuk menyikat gigi. Saat mandi merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan kegiatan membersihkan gigi dan peralatannya pada anak. Anak kecil cenderung suka memasukkan segala sesuatu yang dipegangnya. Cobalah beri dia sikat gigi bersikat lembut dan berkepala kecil agar dia mulai mengenal sikat gigi dan membiasakan mulutnya merasakan sikat gigi. 2. Selain cara menyikat gigi yang benar, posisi orang tua dalam membantu anak menggosok gigi juga penting untuk diperhatikan. Jika anak masih terlalu kecil, ia dapat dibaringkan di meja bayi atau di sofa dan kepalanya dipangkuan orang tua bila anak lebih besar. Pada dasarnya jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang menyenangkan bagi si anak. 3. Jangan gunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk meludahkan busanya (kira-kira 18 bulan), setelah itu gunakan sedikit saja (kira-kira sebesar kacang) namun tetap awasi penggunaannya. Bila memakan terlalu banyak pasta gigi maka akan membahayakan kesehatannya. 4. Sikat gigi (baik yang biasa maupun yang elektrik) sebaiknya diganti setiap bulan, atau segera setelah bulu sikatnya tampak mekar dan rusak. Periksalah sikat gigi ini jika anak Anda menderita sakit, karena bakteri dapat tinggal pada gigi selama berminggu-minggu. 5. Mulailah menyikat gigi dari bagian geraham bagian luar kemudian bagian dalam, dengan gerakan ke depan dan belakang. Setelah itu sikat bagian atas gigi, bagian dalam kemudian gigi. Ulangi gerakan seperti itu secara perlahan (suruh anak sambil menghitung sampai sepuluh dalam hati). Setelah itu bersihkan bagian depan gigi dengan gerakan memutar secara perlahan. 6. Awasi aktivitas menyikat gigi sampai anak berusia tujuh atau delapan tahun karena biasanya anak tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan konsekuensinya bila tidak menyikat gigi dengan benar. 7. Banyak orang tua yang mengira perawatan gigi anak baru dilakukan setelah gigi pertamanya tumbuh. Perawatan gigi yang benar dan sehat sebenarnya dimulai saat anak belum lahir. Bila sang ibu memiliki mulut yang penuh bakteri, maka sang ibu akan menulari bayinya yang belum lahir. Karena itu, ibu yang sedang mengandung sebaiknya juga menjaga kesehatan mulut dan giginya sendiri. |
Posted: 10 Jun 2012 08:06 AM PDT Imunisasi Pada Bayi
Seorang ibu harus memperhatikan jadwal-jadwal pemberian imunisasi dan pada umur berapa imunisasi tersebut diberikan pada bayi. Informasi mengenai imunisasi dapat diperoleh di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Bayi yang baru lahir hingga berumur 1 minggu harus mendapatkan imunisasi BCG sesegera mungkin untuk menghindari tertularnya penyakit TBC. Sedangkan bayi yang berumur 3 bulan memperoleh imunisasi polio 1, 2, dan 3 dan diberikan dengan jarak masing-masing 1 minggu. Imunisasi polio diberikan bersamaan dengan DPT yang dapat melindungi bayi dari penyakit Tetanus. Menginjak usia 9 bulan, bayi harus diimunisasi campak. Imunisasi ini berguna sebagai pencegah bayi terkena penyakit cacar berulang, artinya deengan diimunisasi campak, seorang bayi hanya akan terkena penyakit cacar sekali seumur hidupnya. Saat bayi berumur 1 tahun, semua imunisasi tersebut diulang kembali sekali lagi dengan jarak pemberian sama persis seperti sebelumnya. Pemberian imunisasi pada bayi juga harus didukung dengan peningkatan gizi makanan sehingga daya tahan dan sistim kekebalan tubuh bayi sangat kuat. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah timbulnya demam pada bayi yang baru saja diimunisasi. Ibu tak perlu kuatir tentang hal ini, cukup berikan obat penurun panas sesuai dengan anjuran dokter atau kompres hingga demam bayi anda turun. Bila panas tidak turun dalam 3 hari, barulah bawa bayi anda ke dokter atau rumah sakit terdekat. Posyandu dan rumah sakit poli anak biasanya juga memberikan layanan pantauan kesehatan bayi anda saat mengadakan imunisasi. Pemantauan tersebut berdasarkan berat badan dan panjang bayi yang tertulis dalam grafik hijau di Kartu Menuju Sehat (KMS). Anda dapat mendiskusikan masalah dan juga mendapatkan informasi serta solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul. Kartu Menuju Sehat ini digunakan untuk memantau bayi dari lahir hingga berumur 5 tahun. Imunisasi Pada Bayi |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar