Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Tips Perawatan Rambut Bayi

Posted: 23 Jun 2012 08:07 AM PDT

Perawatan Rambut Bayi

Merawat rambut bayi sama pentingnya dengan merawat bagian tubuh lainnya. Tidaklah mudah melakukan perawatan rambut bayi karena kadang mereka tidak suka rambutnya dicuci, disisir, atau dipotong. Mencuci rambut bayi nampaknya adalah hal yang tersulit karena bayi akan menggeliat berontak, menangis, atau bahkan menggeleng-gelengkan rambut ketika dikeramasi.

Namun kini Anda bisa melakukan perawatan rambut bayi dengan lebih mudah. Berikut akan disampaikan bagaimana caranya.

Mengeramasi rambut bayi

• Untuk bayi yang masih terlalu kecil, tanyakan pada dokter Anda mengenai produk mandi yang cocok untuk anak Anda. Anda juga bisa bertanya padanya atau pada birthing center untuk menunjukkan bagaimana cara mencuci rambut anak yang benar.

• Gunakan lap mandi yang telah dibasahi air hangat. Gosokkan pada kepala bayi Anda dengan lembut.

• Untuk bayi yang sudah lebih besar, gunakan shampo yang ringan dan tidak pedas di mata. Tapi sebelumnya, uraiakan rambut menggunakan sisir bergigi lebar untuk mencegah rambut kusut kembali selama mandi.

• Apabila Anda memandikan anak menggunakan bak yang besar, gunakan satu tangan Anda untuk menahan kepalanya, dan kemudian keramasilah anak Anda menggunakan tangan yang satunya sambil membelai-belainya. Apabila Anda menggunakan reclined  baby tub, tinggal basahi rambutnya dan usapkan sedikit shampo pada rambutnya. Bilas sampai busanya hilang dan kemudian gosok dengan lembut rambut bayi Anda. Hindari mencuci rambut bayi dua hingga tiga kali dalam seminggu.

 

Menyisir rambut bayi

• Untuk bayi yang masih terlalu kecil, gunakan sisir lembut berbulu karena pada dasarnya rambut bayi masih sangat sedikit.

• Untuk bayi yang lebih besar, bisa gunakan sisir lembut berbulu atau sisir dengan gigi kecil, tergantung seberapa banyak rambut bayi. Apabila rambutnya panjang dan tebal, gunakan sisir untuk mengurai rambut kusutnya.

• Sisir secara rembut dari akar hingga ke ujung rambut.

• Jika rambut bayi Anda tebal, ikal atau panjang, bagi menjadi ebberapa bagian. Mulailah dengan bagian terdekat dengan leher dulu baru kemudian ke bagian atas kepala.

 

Memotong rambut bayi

• Apabila bayi Anda sudah besar, potong rambut saat moodnya bagus

• Letakkan bayi pada dudukan yang tinggi, atau letakkan pada pangkuan orang lain.

• Gantungkan kain atau handuk pada bahu bayi.

• Beri bayi mainan atau perlihatkan film agar perhatiannya teralihkan ketika rambut dipotong

• Basahi rambut dengan hati-hati.

• Ketika memotong, ambil jarak antara dua jari lalu potong di bagian yang diinginkan.

• Bicara pada bayi dengan lembut untuk mendorong semangatnya selama proses potong rambut.

• Terakhir, jangan mengikat rambut maupun menggunakan hair dryer untuk bayi Anda

Kenali Gejala Epilepsi Pada Bayi

Posted: 23 Jun 2012 04:39 AM PDT

Epilepsi merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia termasuk anak-anak. Sindrom kelainan syaraf otakyang berupa epilepsi atau ayan ditandai dengan serangan kejang yang mendadak dan berulang-ulang. Gangguan ini terjadi pada bayi karena adanya gangguan pada syaraf-syaraf otak yang mengatur sistem pendengaran, penglihatan, gerak otot, pikiran dan sebagainya.

Pada otak yang normal, semua kinerja dan aktifitas syaraf-syaraf otak berjalan selaras sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tetapi karena sebab tertentu kondisi tadi tidak berjalan normal pada bayi epilepsi dan terjadi kekacauan dalam sensor otak, sehingga muncul kejang-kejang.

Di sisi lain, penyebab gangguan otak tadi berbeda-beda setiap individu tetapi pada bayi bisa jadi disebabkan karena cacat bawaan dalam struktur otak sejak mereka di dalam kandungan, atau mungkin menderita cedera kepala atau infeksi yang menyebabkan epilepsi.

Untuk mendeteksi kemungkinan kelainan ini pada bayi, ada beberapa kondisi fisik yang menunjukkan ciri epilepsi, yaitu:

  • Kejang otot. The University of Iowa Children's Hospital bahwa kejang merupakan gejala umum pada semua bayi penderita epilepsi. Kejang otot terjadi dalam kurun waktu beberapa detik atau menit dan akan mereda.
  • Kehilangan kesadaran. Saat terjadi serangan, seringkali bayi kehilangan kesadarannya untuk sesaat, sehingga bayi tidak sensitif terhadap rangsangan bau, suara maupun sentuhan.
  • Bayi sering memukul-mukul atau meremas bibirnya.
  • Adanya ketidaknormalan pada gelombang otak bayi, untuk megetahuinya dokter melakukan tes menggunakan electroencephalogram (EEG). Tes ini memungkinkan dokter untuk merekam gelombang otak atau aliran listrik di otak bayi.
  • Kelainan pada struktur otak. Untuk mendeteksinya digunakan CT (computed tomography), PET (positron emission tomography) dan MRI (magnetic resonance imaging)Magnetic resonance imaging (MRi). Metode tadi dapat merekam aktifitas otak serta mendeteksi adanya tumor, kista, atau kelainan struktur lainnya pada otak.

Ada beberapa cara untuk mengobati epilepsi baik pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Metode yang dapat digunakan yaitu terapi obat, stimulasi syaraf, diet makanan, dan operasi . Obat yang umumnya digunakan dalam mengobati epilepsi adalah antiepileptic atau anticovulsant. Ada banyak jenis obat antiepileptic di pasaran yang digunakan berdasarkan jenis-jenis epilepsi, diantaranya iagabine, lamotrigin, gabapentin, topiramate, levetiracetam, dan felbamate. Cara kerja obat-obatan ini secara sederhananya adalah dengan merangsang neuron otak untuk menghambat aktifitas listrik, dan segera mencegah terjadinya kejang.

Stimulasi syaraf dilakukan dengan cara menyalurkan aliran listrik pendek ke dalam otak melalui syaraf vagus di sekitar leher selama 30 detik sampai 3 menit. Metode ini hanya digunakan jika bayi epilepsi mengalami serangan yang tidak terkontrol dan sulit ditangani dengan obat-obatan. Diet makanan untuk anak epilepsi disebut dengan diat ketogenik, yaitu mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Sementara operasi dilakukan jika epilepsi tidak dapat ditangani dengan obat. Operasi bertujuan untuk mengetahui sumber syaraf penyebab kejang, mengangkat penyebab kejang atau memperbaiki kondisi syaraf yang terganggu.

"70-80 epilepsi pada anak bisa sembuh dengan obat, cuma makan obatnya agak lama sedikit," ujar Dr Hardiono D Pusponegoro, SpA(K) dari divisi saraf anak, Departemen Ilmu Penyakit Anak UI.

Dr Hardiono menuturkan jika jarak epilepsi antara 2 kejang lebih dari 6 bulan maka belum perlu diberikan pengobatan, tapi jika jarak kejangnya berdekatan maka bisa diberikan obat. Monoterapi (penggunaan 1 obat lebih baik) dari politerapi.

"Orang yang menerima monoterapi sekitar 70 persen bebas dari serangan atau tidak kejang, sedangkan 30 persennya memerlukan obat tambahan (politerapi). Namun untuk politerapi perbaikannya sekitar 40 persen jadi kesempatan sembuhnya lebih kecil," ungkapnya.

Pengobatan yang dilakukan ini untuk mencapai kualitas hidup yang optimal seperti mengurangi frekuensi atau menghentikan serangan, mencegah efek samping serta menurunkan angka kesakitan.

Kenali Obesitas Pada Bayi

Posted: 23 Jun 2012 01:39 AM PDT

Bayi Obesitas

Penyakit obesitas dapat terjangkit pada bayi ,kita sebagai orang tua wajib mejaga buah hati kita agar terhindar dari penyakit Obesitas, kita wajib tau ciri-ciri bayi terkena obesitas dan cara menjaga buah hati kita agar terhindar dari penyakit tersebut.

Ciri-ciri bayi terkena obesitas :

Kegemukan pada bayi bisa-bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami obesitas. Jika orangtua bayi keduanya gemuk maka kemungkinan 80% anak akan ikut gemuk sedangkan jika salah satu saja dari orangtuanya gemuk maka kemungkinan 40% anak menjadi gemuk. Oleh sebab itu, orangtua yang merasa diri gemuk perlu mewaspadai kemungkinan kegemukan diturunkan pada bayi mereka.

Ciri obesitas yang mudah dilihat adalah dari ciri fisik bayi tersebut. Jika bayi nampak gemuk dan besar maka periksalah berat badan bayi untuk meyakinkan apakah dia obesitas atau tidak. Berat bayi yang berada di atas rata-rata berat normal untuk usianya menandakan gejala obesitas. Selain itu, index massa tubuh bayi bisa dihitung untuk lebih meyakinkan lagi. Index massa tubuh sama dengan berat badan bayi (kg) dibagi {tinggi badan bayi (cm)/100) x 2}. Jika nilainya sama dengan atau lebih dari 0,95 maka bayi mengalami obesitas. Ciri obesitas juga dapat diketahui dengan perbandingan antara berat badan bayi dengan berat badan ideal yang seharusnya. Jika nilai perbandingannya sama dengan atau lebih dari 120% maka bayi positif terkena obesitas. Dan lagi, jika berat bayi naik secara berlebihan selama 1 hingga 3 bulan dan kenaikannya di atas rata-rata kenaikan berat bayi maka bisa saja bayi terkena obesitas.

Tidak hanya dari pengukuran berat badan, ciri obesitas bisa dilihat dari bentuk fisik yang lebih spesifik. Kegemukan pada bayi ditandai dengan adanya banyak lipatan pada tubuhnya terutama di bagian dagu. Pipi bayi tampak tembam dan lehernya pendek. Tubuh bayi terlihat tidak proporsional karena tinggi badan tidak senormal tinggi badan ideal seusianya.

Pada bayi laki-laki, ciri obesitas terlihat dari pembesaran payudara di dadanya. Selain itu, bayi laki-laki ini justru memiliki alat kelamin yang kecil. Hal ini disebabkan karena jaringan lemak di daerah alat kelaminnya menumpuk dan menghambat perkembangan alat kelaminnya.

Kegemukan pada bayi bisa juga dikenali dari pola makandan pola hidup yang dialami oleh bayi. Misalnya jika bayi memang jarang bergerak atau kurang melakukan kegiatan dan aktivitas. Pola makan bayi yang berlebihan serta tidak bergizi. Jika hal ini terjadi maka orangtua harus mewaspadai obesitas pada bayi mereka.

Cara mencega obesitas pada bayi :

Pertama, patuhi jadwal makan dan hindari langsung memberi bayi makanan hanya karena ia menangis. Ketahui penyebabnya menangis. Bisa jadi sebenarnya Si Kecil hanya sedang merasa tidak nyaman, butuh diganti popoknya, atau sekedar ingin ditemani. Jika selalu memberi makanan ketika bayi menangis, ia akan belajar menjadikan makanan sebagai solusi dari setiap masalahnya.

Kedua, selektif jika Si Kecil haus. Air putih atau jus adalah pilihan minuman yang lebih baik dari pada sirup, soda, pemberian susu formula yang berlebihan, dan jenis minuman lainnya.

Ketiga, jangan jadikan makanan sebagai "obat" tidur Si Kecil. Rasa kenyang memang bisa memacu rasa kantuk. Akan tetapi, memberi camilan saat Si Kecil sulit tidur juga akan membuatnya semakin gemuk.

Keempat, diskusikan masalah gizi dan perkembangan berat badannya dengan dokter. Dokter akan membantu Ibu untuk menjaga berat badan dan memilih menu sehat untuk pola makan Si Kecil.

Kelima, sediakan mainan yang membutuhkan aktivitas fisik. Selain merangsang kecerdasan dan baik untuk melatih gerak motorik anak, bermain baik untuk melancarkan metabolisme tubuh anak dan menghindarinya dari kegemukan.

Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi

Posted: 22 Jun 2012 08:05 PM PDT

Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi

Nutrisi Utama: Potasium & Vitamin C
Bahan:
3 buah Apel, 4 buah Pisang

Cara Membuat:
Apel dikupas, buang bagian tengahnya dan dipotong sedang. Kukus apel sampai empuk.
Angkat dan tiriskan. Biarkan dingin. Haluskan apel dengan potongan pisang, tambahkan air dan atau susu (ASI/formula) jika diinginkan. Sajikan atau bekukan dengan cetakan es.

Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi

Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi

Posted: 22 Jun 2012 08:12 AM PDT

Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi

Nutrisi Utama: Beta-carotene, Vitamin C & Potasium
Bahan:
4 iris sedang buah melon
Cara Membuat:
Kupas dan buang biji melon. Cuci sampai bersih. Kukus selama 2-3 menit.
Angkat dan tiriskan. Haluskan.

Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi