Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Penanganan Bayi Yang jatuh dari tempat Tidur

Posted: 19 Feb 2013 07:06 AM PST

Cara Penanganan Bayi Yang jatuh dari tempat Tidur

Bayi yang jatuh dari tempat tidur biasanya berjarak sekitar 50 cm dari ujung tempat tidur ke lantai. Bayi terjatuh dari tempat tidur, akan berakibat buruk bila sampai mengganggu petrsarafan di susunan saraf pusat atau otak. Meskipun gangguan tersebut jaeang terjadi. Orang tua harus cermat memperhatikan posisi bayi saat jatuh, bagian tubuh mana yang terbentur lantai. Bila mengganggu susunan saraf pusat atau otak biasanya terdapat tanda pingsan, muntah berlebihan, gelisah berlebihan atau sebaliknya anak tidur terus dengan kesadaran menurun. Hal lain yang harus diperhatikan adalah adanya benjolan di kepala setelah jatuh, adakah tulang kepala, tulang leher, bahu, tangan atau kaki yang retak, adakah gangguan penglihatan.

  • Meski tidak harus segera di bawa ke dokter, bila perlu segera kontak dokter keluarga atau dokter anak anda
  • Bila tidak ada tanda bahaya, anak dapat diobservasi di rumah, diawasi kesadarannya setiap 2-3 jam selama 3 hari setelah anak jatuh. Selama observasi tidak boleh diberikan obat muntah karena dapat menghilangkan gejala muntah yang bertambah.
  • Observasi kesadaran anak dan gejala yang mengganggu persarafan seperti yang tersebut dia atas paling tidak 2 x 24 jam.
  • Bila ada luka di kepala, tekan perdarahan selama 10 menit, bila tidak berhenti segera bawa ke dokter.
  • Bila ada luka benjol atau memar di kepala, kompres dengan es. Untuk mengurangi nyeri boleh diberikan obat analgetik seperti parasetamol.
  • Meski jarang bila timbul benjolan harus diperhatikan berbagai gejala tersebut diatas.
  • Namun meski Anak tidak terluka, tidak selalu tidak ada luka dalam. Trauma kepala dengan luka ringan tidak selalu menimbulkan kegawatan. Sebaliknya benjolan kecil di kepala akibat terbentur lantai dapat menimbulkan kegawatan.
  • Bila terdapat gangguan manifestasi gangguan susunan saraf pusat seperti yang tersebut diatas perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut khususnya CT scan atau MRI.
  • Sebagian besar kasus trauma kepala ringan pada anak tidak memberikan gejala sisa di kemudian hari.
    Sebagian kecil dan sangat jarang sekali terjadi trauma berat dan sedang. Bila penderita yang sembuh dari trauma kepala berat, umumnya mempunyai gangguan yang menetap, sedangkan trauma kepala ringan dan sedang memiliki resiko mengalami gangguan fungsi kognitif dan motorik di kemudian hari.

Cara Penanganan Bayi Yang jatuh dari tempat Tidur

Waspadai Bayi Aktif dan Alergi, Beresiko Jatuh Dari tempat Tidur

Posted: 18 Feb 2013 07:09 PM PST

Waspadai Bayi Aktif dan Alergi, Beresiko Jatuh Dari tempat Tidur

Kejadian bayi jatuh dari tidur cukup sering terjadi dialami ketika anak menginjak usia 6 bulan hingga 1 tahun. Orang tua sering cemas bila hal itu terjadi pada buah hatinya. Meskipun kepalanya terbentur, selama di dasar lantai tidak ada benda berujung tajam biasanya tidak berakibat buruk. Karena tulang kepala bayi masih cukup elastis, ubun-ubun belum menutup hingga perubahan tekanan tidak memberikan benturan yang keras pada otak. Ternyata bayi aktif dan mengalami hipersensitif atau alergi saluran cerna beresiko lebih mudah terjatuh dari tempat tidur. Sehingga orangtua yang memiliki bayi aktif harus mewaspadai ini sejak usia bayi 6 bulan.

Penelitian yang dilakukan oleh Judarwanto W menunjukkan bahwa dari 120 bayi yang jatuh dari tempat tidur sebagian besar atau sekitar 102 bayi mempunyaki karakter bayi yang sanat aktif. Yang unik sebagian besar penderita atau 98 bayi tersebut mengalami hipersensitif atau alergi saluran cerna. Hal ini diperkuat saat terjatuh biasanya anak sedang mengaklami gangguan hipersensitif saluran cerna dan gangguan alergi lainnya seperti hipersensitif kulit.

Karena sangat aktif pada sebagian kasus bahkan dapat melewati bantal atau guling yang diharapkan menjadi penghalang di tempat tidur agar tiodak jatuh. bahkan sebagian bayi dapat melwati kaki orangtua saat berada di tempat tidur. Meski pernah jatuh ternyata 40% kasus ternyata berulang lebih dari 2 – 5 kali jatuh sebelum usia 2 tahun. Umur kejadian jatuh paling sering psaat usia 6 bulan hingga 1 tahun.
Waspadai Bayi Aktif Mudah Jatuh Dari Tempat tidur:

Bayi yang jatuh dari tempat tidur beresiko dialami oleh bayi yang banyak bergerak, sangat aktif dan tidak bisa diam. Tanda dan gejala bayi yang sangat aktif dapat dikenali sejak dalam kandungan dan bayi usia muda. Dalam keadaan seperti itu orangtua harus waspada karena bayi sangat besar beresiko jatuh mulai saat usia 6 bulan adalah :

Sejak dalam kehamilan dalam perut saat usia kehamilan 5 bulan bayi sudah banyak bergerak dengan trendangan sangat kuat terutama saat malam hari
Usia kurang 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan badan.
Usia kurang 6 bulan mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak berlebihan, tidak bisa diselimuti ("dibedong").
Kepala sering digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga posisi badan bayi "mlengkung" ke luar.
Bila digendomg tidak senang dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi berdiri.
Usia lebih 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering bergerak atau sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala.
Sering kebentur kepala tempat tidur atau dinding di tempat tidur

Alergi Hipersensitifitas saluran cerna, Bayi Aktif dan Mudah jatuh Dari tempat Tidur

Bayi yang sangat aktif sering dialami oleh bayi dengan riwayat hipersensitif dan alergi khususnya saluran cerna. Kaitan itu terjadi karena ternyata bayi atau anak yang mempunyai hipersensitif saluran cerna ternyata dapat merangsang sensitifitas susunan saraf pusat sehingga menimbulkan berbagai manifestasi khususnya membuat anak sangat lincah dan sangat aktif. Teori "Gut-Brain Axis" menjelaskan hal ini mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. Bayi yang sangat lincah dan tidak bisa diam inilah yang sering membuta mudah jatuh dari tempat tidur

Manifestasi klinis hipersensitif saluran cerna yang sering dikaitkan dengan bayi sangat aktif dan penderita alergi pada bayi.

GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,"cegukan", sering buang angin, sering "ngeden /mulet", sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Feses cair, hijau, bau tajam, kadang seperti biji cabe. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau "turun berok") karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.

Sumber: childrengrowup.wordpress.com

Waspadai Bayi Aktif dan Alergi, Beresiko Jatuh Dari tempat Tidur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi