Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Memberi Makan Bayi Baru Lahir

Posted: 14 Mar 2013 08:18 AM PDT

Cara Memberi Makan Bayi Baru Lahir

Bayi normal memiliki refleks mencucur dan refleks menghisap yang aktif, dan dapat segera mulai makan setelah lahir.
Jika bayi tidak disusui oleh ibunya di ruang persalinan, pemberian makanan biasanya dimulai dalam 4 jam setelah kelahiran.

Meludah dan memuntahkan lendir adalah hal yang biasa terjadi pada hari pertama.
Jika hal ini terjadi lebih lama lagi, dokter atau perawat bisa membuang sisa lendir dari lambung dengan memasukkan selang secara perlahan melalui hidung menuju ke lambung.

Bayi baru lahir yang diberi susu botol bisa muntah karena Alergi terhadap susu.
Sebagai gantinya diberikan formula yang rendah alergi.

Bila bayi masih muntah, harus dicari penyebabnya.
Muntah terus menerus pada bayi yang mendapat ASI bisa disebabkan oleh sumbatan pada saluran cerna yang menghalangi pengosongan lambung.
Bayi tidak pernah alergi terhadap ASI.

Bayi baru lahir akan berkemih sebanyak 6-8 kali sehari.
Mereka juga buang air besar setiap hari, menangis keras, keadaan kulitnya bagus dan mempunyai refleks menghisap yang kuat.
Semua ciri-ciri ini menandakan bahwa bayi mendapat cukup ASI atau susu formula.
Penambahan berat badan akan memperkuat hal tersebut.

Waktu tidur yang panjang diantara waktu makan menunjukkan bahwa bayi mendapat susu dalam jumlah yang cukup.
Meskipun kadang-kadang bayi yang mendapat ASI bisa tidur lama padahal tidak mendapatkan susu yang cukup.
Karena itu, bayi yang mendapat ASI, harus diperiksa secara dini dan secara rutin oleh dokter untuk memastikan bahwa pemberian makanannya mencukupi.

sumber: indonesiaindonesia.com

Cara Memberi Makan Bayi Baru Lahir

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Posted: 13 Mar 2013 08:07 PM PDT

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Peralihan yang berhasil dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara, merupakan suatu keajaiban.

Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara normal dan sehat.

Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan membersihkan lendir dan benda-benda lain dari mulut, Hidung dan tenggorokan bayi dengan alat penghisap.
Bayi akan segera bernafas sendiri.

Tali pusat dijepit pada dua tempat dan dipotong diantaranya.
Bayi kemudian dikeringkan dan dibaringkan diatas selimut hangat yang steril atau diatas perut ibunya.

Bayi kemudian ditimbang dan diukur panjangnya.
Dokter akan memeriksa adanya kelainan yang jelas terlihat, sedangkan pemeriksaan fisik secara lengkap akan dilakukan kemudian.

Kondisi bayi secara keseluruhan dinilai pada menit pertama dan 5 menit setelah kelahiran dengan menggunakan skor Apgar.
Skor Apgar adalah penilaian bayi baru lahir yang didasarkan pada:
- Warna kulit bayi (merah muda atau biru)
- Denyut jantung
- Pernafasan
- Respon bayi
- Ketegangan otot (lemah atau aktif).

Menjaga kehangatan bayi baru lahir adalah suatu hal yang sangat penting.
Sesegera mungkin bayi diberi baju dari bahan yang nyaman, dibedong dan kepalanya ditutup untuk mengurangi kehilangan panas tubuh.
Diberikan tetes mata perak nitrat atau antibiotik untuk perlindungan terhadap infeksi akibat kontak dengan organisme berbahaya selama persalinan.

Setelah dipindahkan ke ruang perawatan, bayi ditempatkan dalam tempat tidur bayi yang kecil dalam posisi miring dan menjaganya tetap hangat.
Menidurkan bayi dalam posisi miring akan mencegah penyumbatan saluran pernafasan oleh cairan atau lendir yang bisa menghalangi pernafasan.

Karena semua bayi baru lahir memiliki sedikit jumlah vitamin K, dokter atau perawat memberikan suntikan vitamin K untuk mencegah perdarahan (penyakit perdarahan pada bayi baru lahir).
Larutan antiseptik dioleskan pada tali pusat yang baru dipotong untuk mencegah infeksi.

Sekitar 6 jam atau lebih setelah lahir, bayi dimandikan.
Perawat mencoba untuk tidak membersihkan bahan putih berminyak (verniks kaseosa) yang menutupi hampir seluruh kulit bayi baru lahir, karena bahan ini membantu melindungi terhadap infeksi.

Penyebab bayi baru lahir lebih besar atau lebih kecil dari normal

1. Lebih besar dari normal
- Ibu menderita diabetes
- Ibu dengan kelebihan berat badan
- Bayi dengan kelainan jantung
- Keturunan
2. Lebih kecil dari normal
- Ibu memakai obat atau Alkohol selama kehamilan
- Ibu merokok selama kehamilan
- Ibu dengan konsumsi gizi yang buruk selama kehamilan
- Ibu yang tidak melakukan perawatan kehamilan dengan baik
- Bayi yang terinfeksi dalam kandungan
- Bayi dengan kelainan kromosom.

sumber: indonesiaindonesia.com

Cara Perawatan Awal Bayi Baru Lahir

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Posted: 13 Mar 2013 03:05 PM PDT

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki pola buang air besar (BAB) yang lebih sering, bahkan bisa mencapai 10 kali dalam sehari. Tapi tenang saja, itu adalah hal yang normal terutama pada bayi yang mendapatkan ASI (Air Susu Ibu).

“Usia 2 minggu sampai 1 bulan bayi akan sering BAB terutama bagi bayi yang mendapatkan ASI, karena di dalam ASI ada zat pencaharnya, dan itu adalah hal yang normal,” ujar dr Rosalina Dewi Roeslani, SpA(K) dalam acara MamyPoko mendampingi ibu mendapatkan pemahaman yang tepat seputar mitos perawatan bayi baru lahir di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

dr Rosalina menjelaskan BAB yang sering pada bayi ini juga berfungsi untuk mengeluarkan bilirubin yang terkandung di dalam tubuh bayi. Hal ini karena pada usia 2 hari bayi akan mengalami bilirubin fisiologis karena sel darahnya pecah.

“Bilirubin dalam tubuh bayi itu dikeluarkan melalui feses dan juga urine bayi, jadi semua hal yang terjadi pada bayi itu ada fungsinya,” ujar dr Rosalina yang berpraktek di RS Gandaria dan RSCM ini.

Namun BAB yang dialami oleh bayi baru lahir ini biasanya berbentuk cair dan hanya sedikit, jika menggunakan popok sekali pakai maka BAB ini biasanya akan terserap oleh popok.

Tapi jika feses ada ampasnya, maka segera ganti popok yang digunakan dan jangan menunggu lama, karena di dalam feses ada zat yang bisa mengiritasi dan kontak feses serta urine yang terlalu lama bisa menyebabkan ruam.

dr Rosalina menyarankan jika bayi yang baru lahir BAB, maka cara membersihkannya adalah dengan menggunakan kapas serta air hangat dan sebaiknya hindari menggunakan bahan-bahan tertentu yang bisa merangsang iritasi.

“Bayi berusia 0-40 hari harus dijaga agar kulitnya tidak lembab, salah satu cara untuk mengurangi kelembaban kulit di daerah inguinal adalah menggunakan popok yang memiliki daya serap tinggi sehingga mengurangi pula risiko iritasi kulit bayi,” ungkapnya.

Beberapa hal diketahui bisa mempengaruhi terjadinya ruam popok seperti kontak dengan feses dan urine yang terlalu lama, mengonsumsi makanan tertentu, pemakaian popok yang terlalu ketat dan lama serta pemakaian zat-zat tertentu sebelum menggunakan popok.

“Jika mengalami ruam, ibu bisa cari salep yang mengandung bahan dasar zinc, kalau ringan biasanya ia akan membaik. Tapi kalau tidak membaik sebaiknya konsultasikan ke ahlinya karena takut akibat infeksi bakteri atau jamur,” ungkapnya.

Selain itu dr Rosalina mengingatkan ibu untuk selalu awas dan tidak membiarkan bayinya menggunakan popok sekali pakai seharian tanpa diganti. Ibu harus tahu kapan bayinya perlu diganti popok karena setiap bayi memiliki waktu yang berbeda.

“Respons yang cepat dari ibu untuk mengganti popok sekali pakai akan menghindari kulit bayi dari iritasi, sebaiknya setiap 2-3 jam sekali popok harus diganti,” ujar dr Rosalina dari Divisi Perinatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

sumber: health.detik.com

Bayi Baru Lahir akan Lebih Sering BAB Hingga 10 Kali Sehari

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

Posted: 11 Mar 2013 08:12 PM PDT

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

gambar bayi lucuTidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencega SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.

Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.

Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:

Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.

Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda.

Terlalu sering tidur dalam gendongan, juga bisa menjadi penyebab berubahnya bentuk kepala bayi. Untuk meminimalisir efek gendongan pada kepala bayi anda, renggangkan ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat. Sering-seringlah mengubah posisi gendongan anda, agar tidak terlalu lama pada posisi yang sama.

Pada bayi prematur, tulang tengkorang kepala nya belum berkembang dengan sempurna. Oleh sebab itu resiko terjadinya ketidak normalan pada kepala lebih besar terjadi.

sumber:kafebalita.com

Cara Mengenali Kepala Peyang pada Bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi