Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir Posted: 16 Mar 2013 08:11 PM PDT Pemeriksaan Fisik Bayi Baru LahirDokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir. Pemeriksaan dimulai dengan serangkaian pengukuran seperti: Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru, sistem saraf, perut dan alat kelamin bayi. Persalinan normal dengan bagian kepala yang lebih dahulu keluar, akan mengakibatkan bentuk kepala bayi berubah dan hal ini menetap selama beberapa hari. Pada persalinan sungsang dimana bokong lahir terlebih dahulu, biasanya tidak terjadi perubahan bentuk kepala bayi, sebagai gantinya anggota tubuh yang mengalami pembengkakan dan memar adalah bokong, alat kelamin dan kaki. Penekanan selama proses persalinan normal bisa menimbulkan memar pada wajah. Tekanan ini juga bisa menyebabkan wajah terlihat tidak simetris. Pemeriksaan jantung dan paru-paru dilakukan dengan stetoskop untuk memeriksa adanya suatu kelainan. Dokter juga akan memeriksa adanya kelainan pada saraf-saraf dan menguji refleks bayi. Pemeriksaan daerah perut dilakukan dengan menilai bentuknya, dan memeriksa ukuran, bentuk dan posisi alat-alat dalam seperti ginjal, hati dan limpa. Pemeriksaan lengan, tungkai dan pinggul dilakukan dengan menilai kelenturan dan kemampuan geraknya. Pemeriksaan alat kelamin pada anak laki-laki salah satunya untuk memastikan bahwa kedua buah pelirnya lengkap dalam kantong buah zakar. umber: indonesiaindonesia.com Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
|
Jenis Penyakit Pada Bayi Baru Lahir Posted: 16 Mar 2013 08:13 AM PDT Jenis Penyakit Pada Bayi Baru LahirBayi yang baru lahir mudah mengalami sakit. Ditambah lagi dengan masih terbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi, semakin menyulitkan orangtua untuk memahami masalah yang dialami buah hatinya.Untuk mencegahnya menjadi problem kesehatan yang serius, sebaiknya segera memperhatikan benar kondisi fisik buah hati. Tindakan selanjutnya segera bawa dia ke dokter dan usahakan tetap hangat selama dalam perjalanan. Beberapa penyakit yang sering dialami bayi di tahun pertamanya. Kenali agar ibu tidak mudah panik ketika bayi tiba-tiba sakit, namun tetap waspada. Apnea (tidak bernapas spontan). Apnea merupakan penyakit dimana seseorang tidak bernapas selama beberapa detik secara spontan ketika tidur. Tidak hanya orang dewasa, bayi yang baru lahir dan khususnya bayi prematur pun bisa mengalami apnea. Sesak napas. Bayi yang mengalami sesak napas akan mengalami kesulitan saat menarik napas, atau napas bayi berbunyi disertai batuk. Waspada jika wajah bayi menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen. Jika bayi sesak napas dan terus menerus merintih, menandakan bayi mengalami sakit serius. Ruam popok. Ruam popok merupakan penyakit yang membuat kulit bayi iritasi. Biasanya iritasi ini disebabkan karena pemakaian popok yang tidak benar. Kuning (jaundice). Penyakit kuning ini biasanya membuat kulit dan mata bayi berwarna kuning. Sampai batas-batas tertentu, penyakit ini tidak berbahaya, tapi ibu perlu waspada jika kuning pada bayi tidak kunjung hilang. Warna kuning ini terjadi akibat penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin. Kuning pada bayi akan berbahaya bila muncul kurang dari 24 jam setelah lahir, pada umur lebih dari 14 hari, dan kuning sampai ke telapak tangan atau kaki. Eksim susu (dermatitis atopi). Eksim susu merupakan salah satu masalah kulit paling umum ditemukan pada bayi. Mitosnya, dinamakan eksim susu karena ASI yang mengenai kulit di sekitar mulut bayi yang menyebabkan bercak merah. Benarkah? Batuk pilek. Virus bisa menjadi penyebab penyakit ini menyerang bayi. Segera bawa ke dokter jika bayi batuk pilek hingga kemampuan minumnya berkurang, atau tidak sembuh lebih dari seminggu. Infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas merupakan segala bentuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas (ISPA). Tak jarang juga saluran pernapasan bawah. Infeksi saluran napas ini bisa saja terjadi pada bayi baru lahir (newborn). Infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah menyerang salah satu bagian telinga, yaitu telinga bagian tengah atau daerah sekitar gendang telinga. Sembelit. Biasanya terjadi karena bayi kekurangan cairan atau akibat perubahan makanan dan dimulainya pemberian makanan padat pertama. Waspada jika sembelit masih terjadi sampai lebih dari satu bulan. Muntah. Muntah bisa terjadi karena bayi kekenyangan, terlalu banyak udara dalam lambung, dan sebagainya. Waspada bila bayi terus menerus muntah tanpa henti. Apalagi jika tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Kondisi ini terjadi karena bayi mengalami infeksi berat. Diare. Virus yang biasa disebut rotavirus seringkali menjadi penyebab diare, di samping penyebab-penyebab lainnya. Ibu harus waspada jika diare disertai darah. Diare yang disertai dengan gejala mata cekung dan kondisi tidak sadar, jika kulit perut bayi dicubit kembali dengan lambat, hal ini menandakan dia mengalami kekurangan cairan dalam tahap kronis. Demam. Apabila suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celsius, bayi anda dipastikan mengalami demam. Kondisi ini dapat terjadi sebaliknya jika tubuhnya terasa dingin, dengan suhu tubuh kurang dari 36,5 derajat Celsius. Penyakit-penyakit tersebut di atas memang biasa dan mungkin terjadi pada bayi Ibu sejak lahir hingga usia-usia tertentu. Tidak perlu panik, tapi jika kondisi semakin parah dan orangtua harus waspada, sebaiknya segera bawa ke dokter. sumber: momthink.wordpress.com Jenis Penyakit Pada Bayi Baru Lahir |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar