Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Posted: 23 Mar 2013 08:07 PM PDT

Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Setelah memberikan makanan bayi sehat alami menurut panduan, saatnya mengamati hasilnya pada bayi Anda. Benarkah makanan yang Anda berikan sudah sehat dan bergizi? Apakah porsinya sudah mencukupi? Nah, untuk memastikan bayi Anda mendapatkan makanan bergizi dengan porsi yang cukup, mari amati indikator berikut ini.

Indikator BAB
Buang air besar (BAB) bisa menggambarkan kecukupan asupan serat dalam makanan bayi Anda. Selalu sempatkan setiap hari mengamati rutinitas buang air besarnya dan amati pula kotorannya.

1. BAB minimum setiap pagi (bisa labih dari satu kali, tetapi tidak diare atau sakit perut).

2. BAB tanpa mengejan, kotoran keluar secara otomatis tanpa didorong.

3. BAB kotoran tenggelam, tidak mengambang.

4. BAB 2 menit, kotoran sudah keluar semua.

5. BAB merasa tuntas.

Jadi, jika bayi Anda tidak tidak setiap hari buang air besar atau selalu mengejan setiap kali buang air besar, benahi lagi asupan makanannya. Sebagian besar orangtua merasa sudah memberikan cukup makanan berserat, tetapi ternyata anaknya masih saja tidak lancar BAB. Jika hal itu terjadi, sadari bahwa setiap anak memiliki kebutuhan asupan serat berbeda. Jangan ragu meningkatkan lagi jumlah asupan makanan berserat, terutama beras merah, sayuran segar, buah segar, dan polong-polongan.

Gas buang (kentut) dan kotoran yang berbau terlalu tajam menusuk juga bisa mengindikasikan rendahnya asupan serat makanan. Cukup mengonsumsi buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, beras merah, dan polong-polongan meningkatkan timbunan serat dalam usus besar yang menjadi makanan bagi "bakteri baik" penghasil vitamin K. Dengan demikian, "bakteri baik" berkembang biak dengan pesat, sebaliknya pertumbuhan "bakteri pembusuk" tetahan. Populasi "bakteri pembusuk" yang terbatas menekan terbentuknya gas berbau busuk sehingga bau khas gas buang dan kotoran wajar.

Sebaliknya, asupan serat yang rendah meningkatkan volume makanan pembentuk gas di dalam usus besar karena kotoran sulit dibuang tanpa serat yang cukup. Kecuali polong-polongan, makanan hewani merupakan sumber protein yang miskin serat dan biasanya tertahan lama dalam usus besar jika tidak ada serat. Padahal, sebagian besar makanan hewani kaya triptofan, salah satu asam amino penyusun protein yang mengandung belerang (sulfur). Nah, belerang dalam protein hewani inilah penyebab bau tajam menusuk pada gas buang dan kotoran anak. Oleh karena itu dampingi dengan asupan serat yang cukup.
Indikator flu atau demam

Amati bayi Anda. Apakah ia mudah terserang flu atau demam dibanding anak-anak seusia? Apakah dalam tiga bulan berturut-turut ia selalu menderita flu atau menderita demam tanpa flu dalam setiap bulan?

Serangan flu menandakan rendahnya sistem kekebalan tubuh. Demam menandakan adanya peradangan dalam sistem tubuh anak. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya asupan nutrisi penjaga imunitas, terutama vitamin C, betakaroten, dan seng (zinc). Coba amati apakah asupan buah-buahan segar, sayuran segar, dan ikan segar terlalu sedikit? Jika ya, perlahan-lahan tingkatkan lagi.

Indikator alergi makanan

Apakah bayi Anda termasuk yang memiliki gangguan alergi terhadap makanan tertentu atau bahkan beberapa jenis makanan? Pada dasarnya, menghindari makanan pencetus alergi saja tidaklah cukup. Alergi muncul barkaitan dengan rendahnya sistem kekebalan tubuh. Semakin banyak makanan yang membuatnya alergi, bisa jadi hal itu mencerminkan semakin rendahnya imunitas anak. Oleh karena itu, tingkatkan sistem kekebalan tubuh bayi Anda. Perhatikan lagi asupan makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh.

"Semakin kuat imunitas anak, semakin kebal ia terhadap gangguan alergi. Tingkatkan lagi konsumsi makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh."
Indikator tinggi dan berat badan

Kecukupan gizi dan porsi makan bayi dapat diukur dengan berpedoman pada patokan ini. Jika berat badannya kurang dari patokan berat badan normal, patut diduga asupan makanan sumber kalorinya kurang. Perhatikan lagi porsi makan anak Anda.
Diambil dari: Dunia Balita

Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

Posted: 23 Mar 2013 08:10 AM PDT

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

  • Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam.
  • Namun, jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam.
  • Namun, perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangasi bayian ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
  • Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.
  • Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.
  • Ibu juga dapat membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.
  • ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Namun jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
  • Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan enam bulan di dalamnya.

Lama Penyimpanan ASI Setelah Diperah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi