Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Memperbanyak ASI untuk Bayi

Posted: 13 Apr 2013 08:23 PM PDT

Cara Memperbanyak ASI untuk Bayi

1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI.

Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah  ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi.

2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.

Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.

3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran "duh ASI peras saya cukup gak ya?" maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang ayah. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar. Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati istri hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.

Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.

5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya

Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.

6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.

Dirangkum dari berbagai sumber (AAP, La leche league, breastfeeding.com, WHO, dsb) dan ditulis oleh Luluk Lely Soraya I @ Januari 2005

Cara Memperbanyak ASI untuk Bayi

Cara Merawat Gigi Bayi

Posted: 13 Apr 2013 08:10 AM PDT

Cara Merawat Gigi Bayi

Cara Merawat Gigi Bayi -  Biasanya penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak gigi susu mulai tumbuh, orangtua harus bertanggungjawab membersihkan gigi bayi mereka. Walaupun gigi anak hanya merupakan gigi susu yang keberadaannya hanya sementara, namun kesehatan gigi susu berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak di kemudian hari. Karena itu, sebagai orangtua perlu mengetahui bagaimana merawat gigi anak sejak bayi dengan cara yang benar, agar kesehatan gigi dan mulut anak teratasi.

Berikut Cara Merawat Gigi Bayi :

1. Orang tua sudah harus membersihkan gigi anak sedini mungkin, bahkan ketika masih berusia beberapa bulan saat gigi belum mulai muncul. Anda bisa menggunakan spons halus basah, yang berfungsi sebagai sarung tangan, untuk mengelap dan memijat gusi bayi dua kali sehari. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan membiasakan anak dengan perawatan mulut. Setelah gigi susu pertama muncul, gunakan sikat gigi halus dan air biasa untuk menyikat gigi. Saat mandi merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan kegiatan membersihkan gigi dan peralatannya pada anak. Anak kecil cenderung suka memasukkan segala sesuatu yang dipegangnya. Cobalah beri dia sikat gigi bersikat lembut dan berkepala kecil agar dia mulai mengenal sikat gigi dan membiasakan mulutnya merasakan sikat gigi.

2. Selain cara menyikat gigi yang benar, posisi orang tua dalam membantu anak menggosok gigi juga penting untuk diperhatikan. Jika anak masih terlalu kecil, ia dapat dibaringkan di meja bayi atau di sofa dan kepalanya dipangkuan orang tua bila anak lebih besar. Pada dasarnya jadikan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang menyenangkan bagi si anak.

3. Jangan gunakan pasta gigi sampai anak bisa belajar untuk meludahkan busanya (kira-kira 18 bulan), setelah itu gunakan sedikit saja (kira-kira sebesar kacang) namun tetap awasi penggunaannya. Bila memakan terlalu banyak pasta gigi maka akan membahayakan kesehatannya.

4. Sikat gigi (baik yang biasa maupun yang elektrik) sebaiknya diganti setiap bulan, atau segera setelah bulu sikatnya tampak mekar dan rusak. Periksalah sikat gigi ini jika anak Anda menderita sakit, karena bakteri dapat tinggal pada gigi selama berminggu-minggu.

5. Mulailah menyikat gigi dari bagian geraham bagian luar kemudian bagian dalam, dengan gerakan ke depan dan belakang. Setelah itu sikat bagian atas gigi, bagian dalam kemudian gigi. Ulangi gerakan seperti itu secara perlahan (suruh anak sambil menghitung sampai sepuluh dalam hati). Setelah itu bersihkan bagian depan gigi dengan gerakan memutar secara perlahan.

6. Awasi aktivitas menyikat gigi sampai anak berusia tujuh atau delapan tahun karena biasanya anak tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar dan konsekuensinya bila tidak menyikat gigi dengan benar.

7. Banyak orang tua yang mengira perawatan gigi anak baru dilakukan setelah gigi pertamanya tumbuh. Perawatan gigi yang benar dan sehat sebenarnya dimulai saat anak belum lahir. Bila sang ibu memiliki mulut yang penuh bakteri, maka sang ibu akan menulari bayinya yang belum lahir. Karena itu, ibu yang sedang mengandung sebaiknya juga menjaga kesehatan mulut dan giginya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi