Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
Posted: 14 Apr 2013 08:09 PM PDT Merangkak merupakan fase yang biasa dilalui bayi sebelum mulai berjalan. Ia belajar memperkuat otot-otot tangan dan kaki untuk membantu mengangkat tubuh dan berpindah tempat. Sebagian besar bayi mulai belajar merangkak di usia 6-10 bulan. Biasanya di usia ini ia sudah bisa duduk tanpa ditopang. Setelah ia bisa melakukan hal ini, ia juga akan mampu menggerakkan kepala, menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengamati keadaan di sekelilingnya. Merangkak juga merupakan cara bayi untuk berusaha mengenal lingkungan dengan caranya sendiri. Pada umumnya, ia akan mulai belajar merangkak dengan menyeimbangkan tangan dan lutut. Selanjutnya, ia akan mencoba maju mundur dengan memindahkan lutut. Tapi, bisa juga ia mencoba maju mundur dengan caranya sendiri, seperti menggeser bokong, menggerakkan satu tangan dan satu kaki untuk menarik tubuhnya maju, merambat di atas perut, atau berguling ke sana kemari. Namun, beberapa bayi tidak merangkak sama sekali tapi langsung mengangkat tubuh dengan berpegangan pada tepi meja, lalu berdiri dan mulai belajar berjalan setapak demi setapak. Apapun 'gaya'nya, tak perlu terlalu khawatir. Selama ia masih mencoba untuk bergerak, tak masalah dengan cara bagaimana ia belajar melakukannya, kan? Setelah beberapa bulan berlatih, ia akan semakin lancar bergerak dan lebih percaya diri. Jangan heran kalau di usia sekitar 9-10 bulan, sudah akan lancar merangkak ke sana kemari. Dan setelah semakin ahli, ia akan menguasai apa yang disebut William Sears sebagai cross-crawling, yaitu menggerakkan tangan dan kaki yang berlawanan (misalnya tangan kiri dan kaki kanan, atau sebaliknya) untuk maju, dan bukannya menggunakan tangan dan kaki dari sisi yang sama. para orang tua perlu khawatir bila sang buah hati tidak merangkak atau cara merangkaknya tidak benar hingga lewat usia 8 bulan. Tidak bisa merangkak disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari malnutrisi, obesitas, kurang stimulasi merangkak, hingga keterlambatan perkembangan, kelainan gerakan kasar, gangguan keseimbangan dan lainnya. Cara mengajarkan bayi merangkak
Bila bayi merangkak dengan cara kurang tepat, misanya bear crawl atau merangkak dengan kedua kaki diluruskan, maka harus dikoreksi. Bila bayi mengesot terus, mungkin karena otot-ototnya lemah sehingga dia tidak bisa mengangkat perut. Hal ini banyak dialami anak yang mengidap sindroma down. |
Cara Mengatasai Kerewelan Bayi saat Pertumbuhan Gigi Posted: 14 Apr 2013 08:07 AM PDT Cara Mengatasai Kerewelan Bayi saat Pertumbuhan GigiKadang bayi rewel, tubuhnya hangat, dan tak nafsu makan gara-gara hendak tumbuh gigi. Walaupun akan hilang dengan sendirinya, tapi ada baiknya orang tua mencoba mengatasinya. "Kok, kayaknya akhir-akhir ini si anak agak rewel, makannya susah dan badannya agak hangat. Jangan-jangan dia mau tumbuh gigi." Demikianlah biasanya praduga sebagian ibu-ibu. Namun benarkah semua gejala tadi pertanda hendak tumbuh gigi? Menurut drg. Taty Z. Cornain, SpKGA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, adakalanya memang kala hendak tumbuh gigi, bayi jadi rewel, tubuhnya sumeng/hangat, nafsu makannya berkurang. Namun adakalanya pula tak ada gejala berarti. Dalam arti, aman-aman saja. "Reaksi tersebut tergantung pada daya tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, yang pada tiap bayi berbeda-beda. Jadi, sifatnya individual sekali." HILANG BEGITU GIGI MUNCUL Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat, mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di sini tak disertai gejala flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya. Yang justru harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,540 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit lain. Sumeng gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa berlangsung kira-kira 1-3 hari. "Tapi tak usah khawatir. Didiamkan saja pun, sumeng-nya akan hilang sendiri," bilang Taty. Hanya saja, tambahnya, umumnya orang tua langsung panik jika tubuh bayinya hangat. "Takut panasnya makin tinggi dan si bayi lantas kejang atau stuip. Sehingga mereka biasanya langsung melakukan tindakan preventif, yaitu diberikan obat penurun panas." Selain gejala hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga paling lama seminggu. Begitu pun dengan perasaan tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau mengunyah, serta nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan sedikit saja, entah 1 atau 2 milimeter, biasanya dampak yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak enak di mulut, pun hilang. Saat itu, papar Taty, benih gigi akan keluar dari tempatnya di dalam tulang rahang dan sampai akhirnya muncul gigi di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak pucat dan agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa sakit. "Seolah gusi tersebut terkena luka atau sayatan, maka akan terasa sakit." Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini tak bisa diukur berapa lama. Juga, sampai di mana posisi giginya sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan foto rontgen. TAK MESTI PADA USIA 6 BULAN Umumnya bayi mulai tumbuh gigi di usia 6-12 bulan, dan sempurnanya sampai usia 24 bulan. Meski ada juga bayi yang tumbuh giginya sebelum usia 6 bulan. "Ini merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi," jelas Taty. Biasanya, yang berupa kelainan ini, begitu lahir si bayi sudah ada giginya, dikenal dengan istilah gigi natal. "Gigi natal ini tumbuh tak tentu, kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang tumbuh di bagian belakang. Banyaknya pun hanya satu buah." Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah kelahiran dikenal dengan gigi neonatal. Seperti halnya gigi natal, pada kelainan gigi neonatal pun belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. "Apalagi ini hanya suatu kelainan bentuk pertumbuhan dan perkembangan gigi saja," terang Taty. Jadi, Bu-Pak, tak setiap kali tumbuh gigi, bayi akan merasa sakit alias sifatnya sangat variatif. Mungkin ada gigi yang menembus jaringan yang lebih padat dan ada yang tidak. Biasanya kalau menembus jaringan yang padat, dia akan merasakan sakit. Jadi, tergantung kepadatan jaringan yang ditembusnya. Hanya kita tak bisa memastikan bagian mana yang lebih tebal dan yang tidak. HARUS DIATASI Jadi, ulas Taty, jika tumbuh gigi pada bayi tak bermasalah, maka didiamkan saja juga tak apa-apa. Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak tahan sakit, serta badannya hangat/sumeng, sebaiknya orang tua mencoba mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama atau penolong. Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke dokter anak, bukan ke dokter gigi. Soalnya, terang Taty, jika bayi tubuhnya hangat, orang tua lebih curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit lainnya seperti panas karena demam berdarah, tifus, dan lainnya." Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun bisa mengetahui apakah si bayi sakit karena tumbuh gigi atau bukan. "Bila suhunya tak terlalu tinggi dan tak ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya, dokter akan melihat kondisi mulutnya. Jika ada sesuatu pada gusinya, seperti warna gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding sisi lainnya, maka diduga hangat tubuhnya berasal dari gigi yang mau tumbuh." Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang mengandung analgesik dan antipiretik sebagai obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat-obatan tersebut berada dalam kandungan obat-obat penurun panas. "Barulah kalau ada suatu masalah pada giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada pembuluh darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi." Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu saja tak bisa didiamkan terus. Biar bagaimanapun tetap harus diberikan makanan. Karena masih bayi, tentunya makanan yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi yang cair. Kalaupun tumbuhnya sesudah 6 bulan dan ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang agak lunak, misal, dengan diblender. "Yang pasti, harus dihindari makanan yang agak keras." Dedeh Kurniasih.Foto: Iman Dharma (nakita) Cara Mengatasai Kerewelan Bayi saat Pertumbuhan Gigi |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar