Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Pola Buang Air Besar Pada Bayi

Posted: 06 Apr 2013 08:19 PM PDT

Pola Buang Air Besar Pada Bayi

Pola Buang Air Besar Pada Bayi

ternyata frekuensi Pola Buang Air Besar (BAB) pada bayi sangat bervariasi. Ada yang BAB-nya 4-10 kali tiap harinya, ada juga bahkan yang sebaliknya – hanya 1 kali setiap 3-4 hari. Ketika usia si kecil beranjak 1 bulan, maka frekeuensi BAB-nya biasanya kurang dari 3 kali setiap harinya, bahkan bisa hanya 1 kali dalam seminggu. Semua ini masih tergolong normal…

Warna dan Konsistensi Feses

Mengenai warna dan konsistensi feses/tinja bayi, keduanya dipengaruhi oleh cara makan dan bahan makanan yang dikonsumsinya. Jika bayi Anda dalam masa ASI Eksklusif, biasanya konsistensinya lembek, berair, berwarna kuning tua dan berbiji-biji. Jika ia meminum susu formula, biasanya fesesnya lebih padat dan berwarna kecoklatan.

Terkadang bayi terlihat mengejan hingga wajahnya memerah ketika BAB, bahkan ada yang sampai menangis. Reaksi seperti ini tergolong normal kok. Yang penting, perhatikan konsistensi fesesnya – bila tidak keras, berarti ia tidak sembelit. Sebaliknya, bila fesesnya keras, kering dan sulit dikeluarkan, maka itu pertanda konstipasi/sembelit, walaupun frekuensi BAB-nya bisa saja beberapa kali dalam sehari.

DIARE
Bayi kurang dari 1 bulan dinyatakan diare bila
frekuensi BABnya lebih dari 4 kali sehari, sementara untuk bayi di
atas 1 bulan, lebih dari 3 kali. Ciri-ciri diare lainnya, tinja
encer (terkadang disertai darah atau lendir) dan bisa disertai/tanpa
muntah. Salah satu dampak mengkhawatirkan dari diare adalah
dehidrasi (terkurasnya cairan di dalam tubuh). Gejala dehidrasi pada
bayi adalah mata dan ubun-ubun besar tampak cekung; selaput lendir,
seperti bibir, mulut serta kulit tampak kering.

Penyebab diare bermacam-macam. Misalnya karena sistem pencernaan
anak terinfeksi kuman/virus atau bisa juga karena alergi.
Kemungkinan lain, usus bayi teriritasi karena makanan yang
dikonsumsinya mengandung lemak tinggi atau asam), kekurangan gizi
atau keracunan makanan.

Pencegahan:
- Bagi bayi 6 bulan ke atas, periksa apakah makanannya sudah baik,
bersih, dan tidak merangsang asam lambungnya.
- Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih
- Rajin-rajinlah membersihkan diri/mencuci tangan setiap akan
memberi makan bayi.
- Bagi ibu yang masih menyusui, jaga kesehatan dan kebersihan puting
susu.
Penanganan:
- Bayi diare mesti tetap diberi ASI.
- Jangan lupa beri bayi oralit.
- Jika dalam kurun waktu 1X24 jam bayi masih mengalami diare (dan
melebihi frekuensi yang wajar) jangan ragu untuk melarikannya ke
rumah sakit.

* SEMBELIT
Ciri-ciri bayi mengalami sembelit adalah frekuensi BAB jarang atau
bayi mengalami kesulitan saat BAB, tidak bisa kentut, perut anak
kembung, perut anak membuncit, atau anak rewel.
Penyebab:
- Penyebab terbesar adalah asupan yang diterima bayi. Bayi yang
disusui ASI tidak akan sembelit. Sementara bayi yang mengonsumsi
susu formula berisiko besar untuk mengalami sembelit karena susu
yang dikonsumsinya mengandung zat besi dengan kadar yang mungkin
kelewat tinggi bagi bayi.
- Sistem pencernaan bayi belum siap menerima asupan yang diberikan.
Misalnya, asupan tim saring bagi bayi usia 6 bulan. Nah, karena
olahan makanan tersebut belum bisa diproses, diserap, ataupun
dikeluarkan oleh sistem pencernaannya jadilah sembelit. Bahkan ada
yang mengatakan sembelit sering kali terjadi pada anak yang sedang
menjalani peralihan jenis makanan.
Penanganan:
Sembelit akibat pemberian susu formula bisa diatasi dengan kembali
menyusui bayi dengan ASI. Apalagi bila usianya belum mencapai 6
bulan.
Jika karena makanan, turunkan kadar kepadatan makanannya. Bubur susu
dan tepung beras yang encer baik diberikan di usia 6 bulan. Jika
terjadi sembelit, variasikan menunya dengan bubur susu buah. Kalau
tidak sembuh dalam 3 hari, konsultasikan pada dokter.

Refleks yang Wajib Ada pada Bayi Baru Lahir

Posted: 06 Apr 2013 08:39 AM PDT

Refleks yang Wajib Ada pada Bayi Baru Lahir

Pada Bayi baru lahir pasti belum bisa mengetahui apa yang harus dilakukan seperti dilakukan oleh orang dewasa. Tetapi Tuhan memberi gerakan – gerakan refleks otomatis yang ada pada bayi normal. Refleks – refleks tersebut adalah:

REFLEKS MENCARI PUTING ( Rooting)

Bila sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan anda , sikecil akan langsung memiringkan kepalanya kearah datangnya sentuhan, dengan mulut terbuka. catatan; bila pipinya bersentuhan dengan payudara anda, ia akan langsung memiringkan kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapatkan ASI

REFLEKS MENGGENGGAM (Babinski)

Jika jari anda diletakan di tengah telapak tangan atau dibawah jari kakinya,secara otomatis ia akan menekuk/menggenggam untuk tangan dan menekukan jari -jarinya untuk kaki seolah – olah ingin menggenggam dengan erat

REFLEKS MORO

Bila anda memukul keras – keras alas tidurnya atau nada mengangkat dan menurunkan tubuhnya secara mendadak , maka kedua tangan serta kakinya akan merentang dan menutup lagi .Bersamaan dengan itu tangannya akan menggenggam

REFLEKS MENGHISAP (Suching)

Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari anda, secara otomatis bayi akan membuka mulutnya dan menghisap. Begitu juga jika puting susu masuk kedalam mulutnya , ia akan langsung menghisap

REFLEKS LEHER ASIMETRIK TONIK

Refleks ini memang sulit terlihat ,tapi bisa diamati .Caranya ? baringkan sekecil , lalu miringkan kekiri misalnya .Nah tangan kiri bayi akan merentang lurus keluar dan tangan kanannya akan menekuk kearah kepala atau muka

REFLEKS MELANGKAH

Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak( pastikan kepalanya tertopang dengan baik), lalu kakinya menyentuh lantai bidang yang datar, secr otomatis sikecil akan meluruskan tungkainya seolah – olah akan berdiri,dan bila tubuhnya dimiringkan kedepan kaki sikecil kan bergerak kedepan seolah – olah akan melangkah

Catatan: Refleks ini akan paling jelas terlihat sampai umur 2 bulan , namun akan mulai menghilang usia 5 bulan.m&k 2008

Refleks yang Wajib Ada pada Bayi Baru Lahir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi