Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Ciri-ciri Bayi Kurang Gizi

Posted: 17 May 2013 08:09 PM PDT

Bayi Kurang Gizi

Bayi kurang gizitentu menjadi hal yang sangat memprihatinkan karena seharusnya usia bayi merupakan masa yang penting untuk bertumbuh dan berkembang. Bayi kurang gizi akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, otak dan juga psikologisnya. Oleh sebab itu, mulai kenali dan pelajari ciri-ciri bayi yang kurang gizi.

Kurangnya gizi pada bayi awalnya ditandai dengan fisik bayi yang terlihat kurus. Bayi kurus memiliki berat badan di bawah rata-rata pada usia yang seharusnya. Bayi kurang gizi mengalami kesulitan atau bahkan tidak mengalami kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-turut. Sebenarnya tidak hanya berat badan saja yang menjadi indikator utama kekurangan gizi pada bayi. Ukuran tinggi badan, lingkar lengan dan lingkar kepala bisa menjadi indikator pelengkap.

Bayi yang mengalami kekurangan gizi juga mudah terkena penyakit. Oleh sebab itu, jika bayi sering sekali sakit seperti diare, demam, anemia dan penyakit lainnya maka kemungkinan bayi kurang gizi. Selain itu, bayi yang mengalami kekurangan gizi umumnya memiliki mata yang cekung. Rambut bayi tipis, mudah untuk dicabut dan umumnya berwarna kemerahan. Secara psikologis, bayi yang kurang gizi cenderung menjadi pendiam dan tidak aktif.

Kekurangan gizi pada bayi Indonesia umumnya karena kekurangan energi protein. Ciri-ciri bayi yang mengalami kekurangan energi atau kalori (sering disebut dengan marasmus) antara lain bayi sangat kurus, bagian pantatnya keriput dan bagian perutnya cekung. Selain itu, kulit di tubuhnya kering dan keriput. Bayi kurang gizi ini mudah sekali rewel.

Sedangkan ciri-ciri bayi yang kekurangan protein atau disebut kwashiorkor antara lain bayi malahan mengalami kebengkakan di tubuhnya. Bagian utama yang terlihat bengkak adalah kaki dan punggung. Sementara ototnya mengalami pengecilan yang bisa terlihat saat sedang duduk atau berdiri. Wajah bayi kurang gizi ini bulat seperti bulan purnama dan tampak keriput. Organ penglihatan yakni matanya tampak sayu. Selain itu di kulitnya muncul bercak yang berwarna merah muda dan kelamaan menjadi kehitaman. Sama seperti bayi kurang gizi lainnya, bayi mudah sekali rewel dan sering menangis.

Gejala Pneumonia Pada Bayi

Posted: 17 May 2013 05:22 PM PDT

Gejala pneumonia Pada Bayi

 

Gejala Pneumonia Pada Bayi

Definisi :

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Selain gambaran umum di atas, Pneumonia dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda-tanda klinis lainnya dan pemeriksaan penunjang (Rontgen, Laboratorium) (Wilson, 2006).

Pada usia anak-anak, Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Angka kematian Pneumonia pada balita di Indonesia diperkirakan mencapai 21 % (Unicef, 2006). Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Fakta yang sangat mencengangkan. Karenanya, kita patut mewaspadai setiap keluhan panas, batuk, sesak pada anak dengan memeriksakannya secara dini (Setiowulan, 2000)

penyabab :

Sebagian besar penyebab Pneumonia adalah mikroorganisme (virus, bakteri). Dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin, atau sejenisnya) dan masuknya makanan, minuman, susu, isi lambung ke dalam saluran pernapasan (aspirasi).

Berbagai penyebab Pneumonia tersebut dikelompokkan berdasarkan golongan umur, berat ringannya penyakit dan penyulit yang menyertainya (komplikasi). Mikroorganisme tersering sebagai penyebab Pneumonia adalah virus, terutama Respiratory Syncial Virus (RSV) yang mencapai 40%. Sedangkan golongan bakteri yang ikut berperan terutama Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae type b (Hib).

Pneumonia pada bayi baru lahir biasanya berawal dari pecahnya ketuban sebelum waktunya yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada cairan ketuban ( amnionitis )

janin terendam dalam cairan ketuban yang terinfeksi dan di hurup oleh janin shingga masuk ke dalam paru-paru.

Pneumonia juga bisa terjadi beberapa minggu setelah bayi lahir, terutama pada bayi yang di bantu pernafasannya oleh ventilator.

Gejala :

Gejala Pneumonia sagat berfariasi mulai dari pernafasan yang cepat sanpai kegagalan pernafasan dan tekanan darah yang sangat rendah

Cara Melembutkan Rambut Bayi

Posted: 10 May 2013 08:11 AM PDT

Banyak bayi yang lahir dengan sedikit rambut yang sangat tipis atau tanpa rambut sama sekali. Hal tersebut wajar dan tidak perlu Anda cemaskan, rambut bayi akan tumbuh dengan sendirinya. Dengan helai yang lebih halus dan kulit kepala yang lebih sensitif, sebenarnya tidak ada perawatan khusus untuk merawat rambut bayi, tetapi ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar rambut buah hati tumbuh sehat dan lembut.

1. Gunakan Sisir Jarang & Ujung Lembut

Pilih sisir bergigi jarang untuk menyisir rambut bayi dan balita. Hal ini untuk menghindari kusut dan rambut yang tertarik secara paksa sehingga menimbulkan rasa sakit saat bayi disisir. Saat membeli sisir khusus bayi dan balita, pilih sisir dengan ujung bantalan gigi sisir yang lembut agar tak melukai kulit kepala bayi. Untuk memastikannya, coba terlebih dahulu gerakan menyisir di punggung tangan Anda, bila terasa kasar, pilih sisir lain.

2. Keramas 2 – 3 Kali Seminggu

Tidak perlu membersihkan rambut bayi setiap hari, Anda cukup mencuci rambutnya dua hingga tiga kali dalam seminggu. Gunakan air yang hangat (jangan yang terlalu panas). Hati-hati saat mengusap kulit kepalanya, lakukan dengan lembut karena tempurung bayi masih lunak dan tumbuh selama beberapa bulan.

3. Pakai Shampoo Khusus

Anda bisa menemukan banyak shampoo khusus bayi dan balita yang banyak beredar di pasaran. Biasanya shampoo tersebut mengandung formula tidak pedih di mata dan memiliki pH yang disesuaikan dengan kondisi kulit kepala bayi dan balita. Walau demikian, pastikan shampoo tidak mengalir mengenai mata.

Balita seringkali aktif bergerak saat mandi dan mencuci rambut, beberapa dari mereka bahkan takut bila Anda mengguyur kepala mereka dengan air karena tidak mereka jadi sulit bernapas. Agar mereka tidak rewel saat keramas, Anda bisa memakaikan topi khusus untuk keramas (bisa dipakai pada balita di atas usia 9 bulan dan balita). Topi ini bisa Anda dapatkan di toko perlengkapan bayi.

4. Tidak Perlu Kondisioner/Krim Rambut

Rambut bayi yang baru lahir tidak/belum memerlukan kondisioner atau krim yang berfungsi melembutkan rambut. Saat bayi telah bertambah usia dan rambutnya semakin panjang, Anda bisa memberikan kondisioner atau krim rambut bayi dengan teratur.

5. Rapikan Rambut

Saat rambut bayi atau balita mulai panjang, Anda harus merapikannya dengan cara memotong. Untuk bayi, lakukan saat mereka sedang tidur atau setelah mandi. Anda bisa minta bantuan orang lain, satu orang menggendong, satu orang memotong rambut. Untuk balita, beberapa dari mereka akan menangis saat tahu rambutnya akan dipotong, Anda bisa melakukan tips memotong rambut balita agar acara merapikan rambut jauh lebih menyenangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi