Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
Posted: 05 May 2013 08:12 PM PDT Bahasa isyarat bayi dimulai sejak ia lahir ke dunia. Seorang bayi yang belum bisa bicara pun dapat mengungkapkan dirinya, sepeti menangis saat lapar, gelisah saat mengompol, dan lain sebagainya. Dengan mengamati kita akan mulai mengerti bagaimana uniknya kepribadian bayikita. Pada umumnya, menginjak bulan ke tiga bayi sudah mengeluarkan senyuman sebagai perilaku sosialnya. Bila ia melihat raut muka orang lain yang bergerak-gerak, ia akan menjawab dengan senyuman. Pada usia ini ia juga akan tersenyum bila melihat muka orang yang masih asing baginya. Maka senyuman adalah suatu perilaku manusia yang khas yang digunakan dalam hubungan sosial. Pada akhir triwulan pertama anak mengeluarkan bunyi "r" yang berurutan. Selain itu ia juga mengeluarkan bunyi tenggorokan seperti "e-khe", "e-rhe". Para ibu yang memperhatikan anaknya juga akan mengetahui adanya suku kata atau rangkaian suku kata yang pertama walaupun belum begitu jelas bila anaknya sedang mengutarakan perasaannya dengan bersuara begitu. Pada bayi usia enam bulan, bayi merangkaikan suku kata yang sama berturut-turut, misalnya "ge-ge-ge, da-da-da atau bahkan terdengar ma-ma-ma". Memasuki bulan ke sepuluh, bila ibu sedang berdua saja dengan si anak, coba untuk melakukan percakapan berikut : Ibu mengucapkan berulang-ulang salah satu kata atau suku kata ganda yang sudah sering diucapkan bayi. Anak akan menjawab dengan mengulangi apa yang dikatakan ibu. Ibu hendaknya mengulangi ucapannya berkali-kali. Kegiatan ini dapat disamakan dengan sebuah dialog. Dengan stimulasi semacam ini akan mempercepat anak untuk bicara. Pada usia ini juga bial kita bertanya "Mana Ibu?" Atau "Mana lampu?" dan sebagainya, anak akan memalingkan kepalanya mencari apa yang ditanyakan tadi. Bila Ia menemukan orang atau benda yang ditanyakan, ia akan menatapnya terus dengan pandangannya. Dengan interaksi verbal yang terus-menerus akan membantu mempercepat perkembangan komunikasi anak. Seperti halnya yang kita ketuhui bersama, komunikasi tidak hanya berupa verbal tapi juga nonverbal atau yang lebih populer dengan istilah bahasa isyarat. Bahasa isyarat disini bukan berarti untuk bayi yang tidak bisa bicara atau mendengar, tapi untuk bayi yang normal. Program bahasa isyarat bayi penting untuk kita asah. Penelitian membuktikan, bayi yang memiliki kemampuan bahasa isyarat yang baik maka ia akan lebih cepat dalam memahami dan belajar bahasa verbal. Bahasa isyarat adalah berupa gerakan tubuh yang mengartikan suatu keinginan tertentu. Pada bayi, sebelum ia mampu berkomunikasi secara verbal, ia akan mengungkapkan keinginannya dengan bahasa isyarat. Hal ini dapat kita latih dengan terus mengajak bicara bayi disertai dengan gerakan tubuh kita. Pada prinsipnya, untuk melatih anak cepat bicara kita sebagai orang tua tidak boleh jenuh untuk terus mengajaknya berbicara dengan penuh kasih sayang semenjak usianya masih bayi, bahkan semenjak ia mulai dilahirkan ke dunia, kita harus berusaha terus berkomunikasi dengan lembut sekalipun kita adalah sebagai orang tua yang pendiam. |
Posted: 05 May 2013 08:14 AM PDT
Kesehatan bayi sangat ditunjang dari makanan yang menjadi asupan bagi bayi. Oleh karena itu, setiap ibu hendaklah memperhatikan makanan yang menjadi sumber nutrisi bayi. Salah satu makanan yang baik untuk bayi adalah beras merah. Karena beras merah memiliki kandungan beragam zat penting untuk nutrisi bayiyang baik untuk dijadikan asupan penunjang kesehatan bayi. Beberapa manfaat beras merah diantaranya:
<li |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar