Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah Posted: 20 Jun 2013 08:11 PM PDT Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah Rambut bayi perlu dirawat dan dijaga kesehatannya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat rambut bayi, bisa Anda baca di artikel tentang Cara Merawat Bayi. Meski perawatan rambut bayi sudah dilakukan dengan baik, ternyata masih saja terdapat beberapa masalah pada rambut dan kulit kepala bayi. Sebenarnya apa saja masalah yang kerap terjadi pada rambut dan kulit kepala bayi? Bagaimana pula cara mengatasinya ? Simak pembahasannya berikut ini: - Kerak kepala
Kerak pada kepala bayi cukup sering terjadi. Gejalanya terlihat seperti ketombe berwarna kuning kecoklatan yang bersisik di kulit kepala. Diduga hal ini timbul karena pengaruh hormon androgen yang masih terbawa dari ibu saat masih dalam kandungan, sehingga kelenjar lemak aktif. Kelenjar lemak kulit keluar dari tempat yang sama dengan keluarnya rambut. Kelenjar lemak yang sangat aktif dapat mengeluarkan lemak dan menimbulkan lapisan yang menumbuhkan kerak. Masalah rambut ini tidak mengganggu bayi Anda karena tidak membuat kepala bayi gatal. Kerak kepala biasanya akan hilang sendiri sampai bayi berusia 12 bulan.Cara mengatasinya Oleskan minyak bayi untuk melembutkan dan membuang kerak pada kulit kepalanya, biarkan sampai beberapa jam. Bantu dengan pijatan lembut di bagian yang terdapat kerak dengan hati-hati karena tulang kepala bayi yang masih rawan. Anda bisa menggosokan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak bayi dengan lembut, sampai kerak terkelupas sendiri. Ingat jangan pernah memaksa atau mengorek kerak pada kulit kepalanya karena dapat menyebabkan luka. Setelah itu cuci rambut bayi dengan shampo bayi untuk melepaskan minyak dan sisik. Bilas sampai bersih dan keringkan rambut bayi. Sisir rambutnya perlahan dan sedikit demi sedikit serpihan kerak atau sisik akan terangkat dengan sendirinya. Jangan panik apabila terlihat kemerahan pada kulit kepala, ini hanyalah kulit baru yang berada pada lapisan bawah kerak kepala. Jika kerak kepala terlihat parah sekali, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Ada beberapa penyakit kulit kepala yang juga memiliki gejala serupa dengan kerak kepala yakni eksim pada kulit kepala dan psoriasis. - Rambut rontok
Masalah ini cukup sering terjadi pada bayi di usia enam bulan pertamanya. Rambut yang dimiliki bayi baru lahir adalah rambut sementara yang biasanya lebih halus dan tipis daripada rambut permanen. Rambut sementara ini akan rontok perlahan dan tergantikan dengan rambut permanen. Rontoknya pun tidak bersamaan, tapi bergiliran di tempat yang berbeda.Biasanya terjadi pada bagian kepala yang biasa tertekan dalam waktu yang lama, misalnya pada bagian belakang kepala. Hal ini dikarena posisi tidur ini banyak dilakukan karena bisa mencegah bayi terkena Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau Sindrom kematian bayi mendadak. Rambut rontok juga bisa dikarenakan karena banyaknya gesekan pada bantal tidurnya. Cara mengatasinya Orang tua sebaiknya mulai memperkenalkan dan banyak memberikan bayi "tummy-time", atau bermain sambil tengkurap alias bayi bertumpu pada perutnya ketika bayi dalam keadaan terjaga . Selain dapat mencegah kerontokan pada rambut, tengkurap juga dapat membantu menjaga bentuk kepala bayi agar bulat normal (tidak peyang). - Rambut tipis
Rambut tipis juga merupakan salah satu masalah yang cukup banyak terjadi pada bayi. Banyak pula orang tua yang merasa khawatir dan melakukan berbagai macam cara untuk melebatkan rambut bayi, salah satunya adalah dengan sering mencukur rambut bayi. Cukup banyak orang tua yang percaya mitos yang disampaikan turun menurun oleh nenek buyut yang mengatakan bahwa kalau rambut bayi sering dicukur akan bisa tumbuh subur. Hal ini belum terbukti sampai sekarang secara medis.Cara mengatasinya Jika rambut bayi tipis Anda bisa memberikan tonik rambut khusus bayi yang mengandung ekstrak lidah buaya, kemiri, seledri, atau ginseng agar rambut si kecil tumbuh subur dan sehat. Perhatikan juga asupan gizi bayi Anda, karena kesehatan rambut juga sangat dipengaruhi oleh kualitas dan asupan gizi bayi. Pastikan bayi Anda mendapatkan menu sehat dengan gizi yang seimbang. Banyak juga orang tua yang meyakini dan menggunakan cara tradisional berupa obat penebal rambut alami seperti memberikan cairan lendir lidah buaya, minyak zaitun dan daun urang aring yang ditumbuk halus sampai keluar airnya. Ada juga yang memberikan minyak kelapa yang dibuat sendiri dengan cara memarut kelapa tua untuk diambil santannya, lalu dimasak di atas api yang kecil sambil diaduk terus sampai keluar minyaknya. Kemudian minyak kelapa asli itulah yang dioleskan ke rambut bayi secara teratur. - Rambut tidak tumbuh
Asalkan kulit kepala bayi terlihat sehat dan tidak terlihat adanya infeksi atau berwarna kemerahan, Anda tidak perlu khawatir. Biasanya rambut mulai tumbuh lebih banyak ketika anak berusia 2 tahun.Cara mengatasi Lakukan cara yang sama untuk mengatasi rambut tipis di atas. Apabila tidak diperoleh hasil dan sampai usia 2 tahun rambut bayi belum juga tumbuh alias botak segera bawa ke dokter untuk konsultasi karena kemungkinan hal ini mengindikasikan adanya masalah yang cukup serius. Semoga bermanfaat! Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah  |
Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi Posted: 20 Jun 2013 08:07 AM PDT Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi Mendongeng atau membacakan cerita memiliki begitu banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Walaupun orang tua sibuk dan kelelahan karena tekanan pekerjaan demi kebutuhan hidup, sebaiknya tetap harus menyisihkan waktu untuk membacakan cerita (mendongeng ) bagi buah hati tercinta. Mendongeng adalah salah satu cara mendapatkan waktu santai bersama antara orang tua dan anak. Nikmatilah setiap menitnya! Berikut beberapa tips dan langkah yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendongeng atau membacakan cerita kepada anak : - Mulailah kebiasaan mendongeng (membacakan cerita) sejak awal sedini mungkin bahkan sejak selagi anak masih dalam kandungan. Banyak manfaat yang akan dirasakan dari kebiasaan ini sejak masih dalam kandungan.
- Untuk anak yang masih kecil (di bawah usia 3 tahun), Anda sebaiknya memilih buku cerita yang lebih banyak gambar dan warna-warna menariknya daripada teks.
- Sebaiknya orang tua menguasai dongeng secara utuh atau membaca buku cerita tersebut terlebih dahulu sebelum membacakannya untuk anak agar orang tua tahu seperti apa cerita yang akan disampaikan kepada anak. Hal ini penting agar orang tua bisa memberikan penekanan-penekanan pada bagian-bagian penting yang sebaiknya diketahui anak, mana yang perlu mendapatkan variasi suara, intonasi dan sebagainya.
- Bacakan cerita saat rileks atau santai bersama anak dan minimalkan gangguan yang mungkin terjadi, seperti tidak sambil memasak atau sambil menonton TV. Ini juga penting agar anak bisa belajar lebih fokus pada aktivitas yang sedang dilakukannya, mampu mencerna cerita yang disampaikan dan manfaat dongeng akan benar-benar sampai ke anak.
- Mulailah mendongeng dengan cara yang indah secara kreatif. Hal ini akan membuat anak menjadi semakin tertarik untuk mendengarkan cerita yang Anda sampaikan karena pada usia anak-anak biasanya mereka memiliki rentang perhatian yang masih sedikit (pendek) sehingga menjadi mudah bosan dan beralih ke aktivitas lain.
- Bila mendongeng lewat buku, orang tua bisa menggunakan aneka variasi suara disesuaikan dengan tokoh yang ada dalam dongeng. Misalnya suara besar untuk suara beruang, suara kecil untuk suara kelinci. Ikut juga menggunakan intonasi dan suara-suara yang pas dan sesuai dengan kejadian yang ada di cerita. Misalnya untuk kejadian yang menyedihkan orang tua bisa menggunakan suara yang juga agak murung dan sedih. Begitu pula sebaliknya, untuk kisah atau kejadian yang menyenangkan.Jangan segan untuk membuat suara yang bervariasi sesuai dengan watak tokoh cerita dan suasana yang terjadi. Dongeng yang disajikan dengan suara bervariasi akan terasa lebih hidup dan memberikan kesan lucu yang akan diingat terus oleh anak. Buatlah suara yang bernada geram saat tokoh cerita kecewa atau senang karena mendengar berita bahagia. Begitu juga halnya dengan membuat suara seorang nenek tua yang kelelahan mencari kayu bakar atau seorang raksasa yang sedang mencari mangsa.
Bila mendongeng tanpa buku, orang tua bisa menggunakan aneka boneka tangan agar dongeng menjadi lebih menarik. Bisa juga sambil menyanyikan lagu-lagu sajak atau syair anak bila memang diperlukan. - Penggunaan mata dan mimik wajah yang sesuai dengan suasana cerita. Misalnya mata yang membelalak karena marah atau terlihat sedih digunakan untuk berkomunikasi kepada anak sebagai pendengar sekaligus mengajarkan anak mengembangkan emosi.
- Bacakan cerita dengan tempo yang tidak terlalu cepat dan suara yang jelas agar anak bisa mendengar dengan jelas kata-kata atau kalimat baru yang didengarnya.
- Dongeng atau cerita yang dibacakan sebaiknya disesuaikan dengan usia anak. Dengan begitu penggunaan kata-kata yang tepat harus diperhatikan. Orang tua diharapkan mampu menggunakan lafal dan intonasi yang benar sehingga bisa membuat anak berimajinasi.
- Gerakan atau akting terkadang juga diperlukan oleh orang tua dalam mendongeng agar bisa ebih menghayati peran dan situasi yang terjadi pada cerita. Jadi jangan segan untuk bertepuk tangan, menggelengkan kepala, berkacak pinggang misalnya ketika bercerita kepada anak.
- Ada kalanya orang tua perlu meminta anak untuk menebak seperti apa kejadian yang akan terjadi selanjutnya, khususnya pada bagian-bagian yang mudah ditebak misalnya dengan menutup sebagian gambar atau berhenti sejenak dan tidak langsung membalik halaman buku ke halaman selanjutnya. Hal ini tujuannya untuk merangsang anak agar berpikir dan berani mengemukakan pendapat saat mendengarkan cerita.
- Simpulkan pesan moral cerita yang didapat dari dongeng tersebut di akhir cerita. Orang tua juga bisa menanyakan ke anak mengenai makna cerita yang didapat dari dongeng tersebut dikaitkan dengan budi pekerti yang bisa diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.
- Akhiri dongeng pengantar tidur dengan cara yang indah, sambil memberikan pelukan dan ciuman hangat untuk anak.
Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi  |
Komentar
Posting Komentar