Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Menu keju Untuk Bayi

Posted: 22 Mar 2012 02:40 PM PDT

Menu keju Untuk Bayi

Dari sebagian besar ibu-ibu mungkin bertanya-tanya,bolehkah bayi diberi keju. Hmm..berikut penjelasannya.

Kelebihan Keju
Karena keju merupakan susu yang dipadatkan, maka kandungan gizinya sebenarnya mirip dengan susu. Ia mengandung protein, vitamin, mineral, serta lemak. Kelebihan keju dibandingkan dengan susu terletak pada jumlah kalori yang dikandungnya. Setiap 100 gram keju bisa mengandung 326 kalori, atau sekitar 5 kali lipat yang dimiliki oleh susu.
Nah, untuk anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kalori dan protein yang terkandung dalam keju sangat baik untuk kecerdasan dan tumbuh kembangnya. Keju pun dinilai oleh para ahli gizi sangat baik untuk pertumbuhan gigi dan tulang anak.

Kekurangan Keju
Kekurangan keju terletak pada tingginya kadar garam dan lemak yang terkandung di dalamnya.
Jika anak terlalu banyak mengkonsumsi garam, dikhawatirkan ia akan menderita hipertensi di usia dewasanya. Garam yang terlalu banyak pun akan sangat sulit untuk diproses oleh ginjal si anak, sehingga nantinya bisa menimbulkan gangguan metabolisme. Kandungan lemak yang tinggi pun bisa menyebabkan obesitas pada anak.

Lalu, Bolehkah Memberikan Keju kepada Bayi Anda?
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Anda boleh memberikan keju setelah bayi Anda berusia 6 bulan
Menurut the American Dietetic Association, keju sudah bisa mulai diperkenalkan kepada balita sejak selesai masa pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Jenis keju yang aman untuk bayi adalah keju Cheddar dan keju Swiss. Anda bisa memperkenalkan keju dalam bentuk keju yang diserut halus dan diberikan sebagai tambahan dalam makanan pendamping ASI atau bubur.

Bagi balita yang berumur 1-3 tahun, keju dapat diberikan dalam bentuk potongan kecil-kecil (finger food), baik pada jadwal makan utama, atau sebagai makanan selingan. Soal batasan pemberian, the American Dietetic Association merekomendasikan sebanyak 30 gram/hari. Bentuk variasi penyajiannya antara lain:
- Sebagai campuran saus atau taburan dalam bentuk parutan pada selada buah atau olahan pasta.
- Bahan campuran atau diselipkan dalam sandwich keju atau roti bagel.
- Dicairkan menjadi bahan pencelup untuk teman makan finger food.
2. Pilihkan keju yang lunak dan sudah diproses (cheddar)
Di antara aneka jenis keju tersebut, ada 3 jenis keju yang aman untuk dikonsumsi anak batita, yakni:
- Keju cheddar. Umumnya, keju ini merupakan keju semi-keras. Jenis bakteri yang digunakan untuk memrosesnya adalah Streptococcus sp. Bakteri ini berfungsi menghasilkan asam laktat dari susu. Semakin lama proses pematangan keju, maka rasa dan aroma keju semakin tajam.
- Keju Swiss. Ciri khas jenis keju Swiss adalah "bolong-bolong" alias berlubang-lubang. Semakin baik mutu susu sapi, semakin banyak lubang-lubang yang akan terbentuk. Pembuatan keju Swiss menggunakan beberapa jenis bakteri. Salah satunya adalah Propionibacterium yang membuat keju ini berlubang-lubang dan memiliki rasa manis.
- Keju cottage. Merupakan keju yang tergolong rendah lemak, karena bahan bakunya susu tanpa lemak (nonfat). Cocok untuk balita yang mengalami kegemukan. Keju ini biasanya diberi tambahan rasa buah, seperti stroberi dan nanas. Keju cottage mudah rusak, sehingga harus disimpan di dalam lemari pendingin.
3. Untuk anak berusia > 1 tahun, batasi pemberian keju, maksimal 3 lembar setiap hari
4. Keju parmesan dan mozarella juga bisa dikonsumsi oleh anak
5. jangan menjadikan keju sebagai pengganti susu, karena keju merupakan makanan padat yang sedikit kandungan airnya

Menu keju Untuk Bayi

Cara Mengetahui Karakter Bayi

Posted: 22 Mar 2012 08:35 AM PDT

Cara Mengetahui Karakter Bayi

Setiap bayi memiliki karakter khas yang berbeda antara bayi satu dengan yang lainnya. Ada yang gampang tersenyum, walaupun ketemu orang baru, ada juga yang marah-marah terus, coba deh perhatikan perilakunya sehari-hari.

Agar para orang tua bisa memberikan pola asuh yang tepat, sebaiknya kenali dulu macam-macam karakter mereka dan cara menanganinya. Berdasarkan artikel dari okezone.com, ada 5 macam karakter bayi dan cara penanganannya, yaitu:

1. Si Ceria / (bayi malaikat)

Ciri-ciri: Tidak rewel dan mudah tersenyum hingga tertawa lebar.
Kiat menenangkan: Anda termasuk beruntung! bayi seperti malaikat ini jarang sekali membutuhkan penanganan khusus. Saran: Bayi jenis ini bisa dibilang bayi idaman. Namun ingat ya Moms, bahkan anak yang paling manis pun sesekali bisa rewel.

2. Si Pemalu/Mudah Takut (bayi buku panduan)
bayiseperti ini bisa juga disebut bayi buku panduan, yang bisa diduga dan ditangani. Tidak ada kejutan berarti darinya. Tahap perkembangannya berjalan sesuai dengan jadwal. Meskipun memiliki masa-masa rewel, si buah hati juga mudah ditenangkan.
Ciri-ciri: Sering tak mau dilepas dan mudah gelisah.
Kiat Menenangkan: Jangan paksa dia berinteraksi dengan orang lain. Jangan pula terlalu mengisolasi dia dari orang lain. Dengan lembut perkenalkan dia pada situasi lingkungan sekeliling yang baru.
Saran: Bertemu orang baru, berada di antara banyak orang, kiss bye ketika Mom and Dad harus berangkat kerja.

3. Si Sensitif (bayi peka)
Ciri-ciri: Gampang resah dan rewel.
Kiat menenangkan: Hindari kain-kain yang gatal, seperti bahan wol dan gunting label pakaian yang bisa mengganggunya. Pilih tempat belanja terdekat jikalau mengajaknya karena bayi dengan sifat seperti ini mudah ngambek dan berapi-api.
Saran: Berikan pakaian yang nyaman, jangan biarkan si kecil merasa terlalu panas atau terlalu dingin, hindari lingkungan yang berisik atau tempat yang terlalu terang.

4. Si Aktif / (bayi semangat)
Ciri-ciri: Maunya bergerak terus, tak mau diam.
Kiat menenangkan: Saat menempuh perjalanan yang lumayan jauh menggunakan mobil, sering-seringlah berhenti agar dia bisa bebas dari tempat duduknya. Sediakan mainan seperti bola-bola yang bisa melambung dan peralatan olahraga yang jumlahnya cukup untuk mengimbangi energinya yang seolah tak terbatas.
Saran: Ajarkan duduk diam selama beberapa waktu tertentu, misalnya di restoran atau saat di kursi makan.

5. Si Mudah Ngambek (bayi pemarah)
Ciri-ciri: Suka semaunya sendiri, sering menangis dan gampang kesal.
Kiat menenangkan: Bayi dengan sifat seperti ini mudah marah, jadi cobalah lebih sabar. Akan membantu kalau Anda memberikan dia masa transisi di antara berbagai kegiatannya. Jangan biarkan dia menyentuh mainan atau buku di toko bila Anda tak membelinya. Disiplinlah pada rutinitas yang menenangkan.
Saran: Hindari mainan-mainan yang agak susah diutak-atik, beranjak dari permainan atau situasi yang asyik dan menyenangkan, perubahan dari suatu rutinitas.

Nah, agar kita tidak bingung untuk mengetahui karakter si buah hati, ikuti juga kuis yang ada di bawah ini ya…

1. Bayi saya:

A. Jarang menangis.

B. Menangis hanya kala dia lapar, lelah, atau banyak rangsangan.

C. Menangis tanpa alasan jelas.

D. Menangis sangat keras, dan jika tidak mendekatinya, dia akan

menangis marah.

E. Sering sekali menangis.

2. Ketika tiba waktunya tidur, bayi saya:

A. Berbaring di ranjang lalu perlahan-lahan tertidur.

B. Umumnya mudah tertidur dalam waktu 20 menit.

C. Sedikit rewel dan sepertinya mulai tertidur, tetapi tidak

tidur-tidur.

D. Sangat gelisah dan sering kali perlu digendong serta dibelai.

E. Banyak menangis dan sepertinya marah jika dibaringkan.

3. Ketika bangun di pagi hari, bayi saya:

A. Jarang menangis, ia bermain di tempat tidurnya sampai saya datang.

B. Mengeluarkan suara dan memandang sekeliling.

C. Membutuhkan perhatian dan dengan segera ia mulai menangis.

D. Menjerit.

E. Merengek.

4. Bayi saya tersenyum:

A. Pada segala sesuatu dan semua orang.

B. Bila diajak.

C. Bila diajak tetapi kadang-kadang mulai menangis setelah beberapa

menit tersenyum.

D. Sangat sering, juga sangat vokal, cenderung membuat suara keras.

E. Hanya dalam keadaan tertentu.

5. Ketika membawa bayi saya bepergian keluar rumah. Sikapnya:

A. Tenang-tenang saja.

B. Baik-baik saja sejauh saya tidak membawanya ke tempat terlalu sibuk

atau asing.

C. Sangat rewel.

D. Sangat menuntut perhatian saya.

E. Tidak suka dibawa-bawa.

6. Ketika ada orang asing ramah dan menyapanya, bayi saya:

A. Segera tersenyum.

B. Diam sebentar, kemudian biasanya segera tersenyum.

C. Mulanya cenderung menangis, hingga orang asing itu mencoba

menenangkan.

D. Menjadi sangat gembira.

E. Jarang sekali tersenyum.

7. Jika ada suara keras seperti pintu terbanting, bayi saya:

A. Tidak pernah terusik.

B. Memerhatikan tapi tidak terganggu.

C. Kelihatan terkejut dan sering kali mulai menangis.

D. Ia sendiri mulai mengeluarkan suara keras.

E. Mulai menangis.

8. Ketika pertama kali dimandikan:

A. Dia menerima air seperti seekor bebek.

B. Dia agak terkejut dengan sensasi air, tetapi segera menyukainya.

C. Dia agak gemetar dan tampak takut.

D. Dia gembira sekali, bergerak-gerak dan menepuk-nepuk air.

E. Dia membencinya dan menangis.

9. Bahasa tubuh bayi saya:

A. Hampir selalu relaks dan waspada.

B. Hampir selalu relaks.

C. Tegang dan sangat reaktif terhadap rangsangan luar.

D. Menyentak-nyentak, lengan dan tungkainya sering kemana-mana.

E. Kaku, lengan dan tungkainya sering kali sangat kaku.

10. Bayi saya mengeluarkan suara-suara keras dan agresif:

A. Sekali-sekali.

B. Hanya ketika dia bermain dan mendapat stimulasi kuat.

C. Hampir tidak pernah.

D. Sering.

E. Ketika dia marah.

11. Ketika mengganti popok, memandikan, atau mengenakan pakaian, bayi

saya:

A. Selalu menerima dengan tenang.

B. Dia baik-baik saja jika saya melakukannya secara perlahan-lahan.

C. Sering kali marah, seakan-akan dia tidak senang telanjang.

D. Banyak bergerak dan berusaha menarik segala sesuatu dari meja

gantinya.

E. Dia membencinya, mengganti bajunya adalah perjuangan.

12. Jika saya tiba-tiba membawa bayi saya ke tempat terang seperti

matahari atau lampu neon:

A. Menerima dengan tenang.

B. Kadang-kadang terkejut.

C. Banyak berkedip dan berusaha memalingkan kepala dari sinar.

D. Menjadi rewel.

E. Menunjukkan sikap terganggu.

13. Komentar tepat untuk menggambarkan komunikasi saya dengan bayi

adalah:

A. Dia selalu tepat memberitahu apa yang dibutuhkannya.

B. Tanda yang diberikan selalu mudah dibaca.

C. Dia membingungkan saya; kadang-kadang bahkan menangis bila melihat

saya.

D. Dia mengutarakan kesukaan dan ketidaksukaannya dengan jelas dan

sering kali dengan suara keras.

E. Biasanya dia mendapatkan perhatian saya dengan tangisan keras dan

marah.

14. Ketika pergi berkumpul bersama keluarga dan banyak orang ingin

menggendongnya, bayi saya:

A. Sangat mudah menyesuaikan diri.

B. Agak memilih orang yang akan menggendongnya.

C. Mudah menangis jika terlalu banyak orang menggendongnya.

D. Mungkin menangis atau bahkan berusaha lepas dari gendongan

seseorang jika merasa tidak nyaman.

E. Menolak gendongan setiap orang kecuali orangtua atau orang

terdekatnya.

15. Ketika sampai di rumah sehabis bepergian, bayi saya:

A. Tetap berperilaku manis.

B. Diperlukan beberapa menit untuk menyesuaikan diri.

C. Cenderung menjadi sangat rewel.

D. Sering kali menjadi bertingkah dan sulit ditenangkan.

E. Bersikap marah dan jengkel.

HASIL:

Hitung jawaban yang paling banyak dipilih. Jika jawabannya lebih

banyak:

* A = bayi malaikat

* B = bayi buku panduan

* C = bayi peka

* D = bayi semangat

* E = bayi pemarah

Sumber:

Tracy Hogg, Secrets of the Baby Whisperer, Gramedia Pustaka Utama

Cara Mengetahui Karakter Bayi

Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Posted: 22 Mar 2012 02:42 AM PDT

Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Setelah memberikan makanan bayi sehat alami menurut panduan, saatnya mengamati hasilnya pada bayi Anda. Benarkah makanan yang Anda berikan sudah sehat dan bergizi? Apakah porsinya sudah mencukupi? Nah, untuk memastikan bayi Anda mendapatkan makanan bergizi dengan porsi yang cukup, mari amati indikator berikut ini.

Indikator BAB
Buang air besar (BAB) bisa menggambarkan kecukupan asupan serat dalam makanan bayi Anda. Selalu sempatkan setiap hari mengamati rutinitas buang air besarnya dan amati pula kotorannya.

1. BAB minimum setiap pagi (bisa labih dari satu kali, tetapi tidak diare atau sakit perut).

2. BAB tanpa mengejan, kotoran keluar secara otomatis tanpa didorong.

3. BAB kotoran tenggelam, tidak mengambang.

4. BAB 2 menit, kotoran sudah keluar semua.

5. BAB merasa tuntas.

Jadi, jika bayi Anda tidak tidak setiap hari buang air besar atau selalu mengejan setiap kali buang air besar, benahi lagi asupan makanannya. Sebagian besar orangtua merasa sudah memberikan cukup makanan berserat, tetapi ternyata anaknya masih saja tidak lancar BAB. Jika hal itu terjadi, sadari bahwa setiap anak memiliki kebutuhan asupan serat berbeda. Jangan ragu meningkatkan lagi jumlah asupan makanan berserat, terutama beras merah, sayuran segar, buah segar, dan polong-polongan.

Gas buang (kentut) dan kotoran yang berbau terlalu tajam menusuk juga bisa mengindikasikan rendahnya asupan serat makanan. Cukup mengonsumsi buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, beras merah, dan polong-polongan meningkatkan timbunan serat dalam usus besar yang menjadi makanan bagi "bakteri baik" penghasil vitamin K. Dengan demikian, "bakteri baik" berkembang biak dengan pesat, sebaliknya pertumbuhan "bakteri pembusuk" tetahan. Populasi "bakteri pembusuk" yang terbatas menekan terbentuknya gas berbau busuk sehingga bau khas gas buang dan kotoran wajar.

Sebaliknya, asupan serat yang rendah meningkatkan volume makanan pembentuk gas di dalam usus besar karena kotoran sulit dibuang tanpa serat yang cukup. Kecuali polong-polongan, makanan hewani merupakan sumber protein yang miskin serat dan biasanya tertahan lama dalam usus besar jika tidak ada serat. Padahal, sebagian besar makanan hewani kaya triptofan, salah satu asam amino penyusun protein yang mengandung belerang (sulfur). Nah, belerang dalam protein hewani inilah penyebab bau tajam menusuk pada gas buang dan kotoran anak. Oleh karena itu dampingi dengan asupan serat yang cukup.
Indikator flu atau demam

Amati bayi Anda. Apakah ia mudah terserang flu atau demam dibanding anak-anak seusia? Apakah dalam tiga bulan berturut-turut ia selalu menderita flu atau menderita demam tanpa flu dalam setiap bulan?

Serangan flu menandakan rendahnya sistem kekebalan tubuh. Demam menandakan adanya peradangan dalam sistem tubuh anak. Hal ini berkaitan dengan terbatasnya asupan nutrisi penjaga imunitas, terutama vitamin C, betakaroten, dan seng (zinc). Coba amati apakah asupan buah-buahan segar, sayuran segar, dan ikan segar terlalu sedikit? Jika ya, perlahan-lahan tingkatkan lagi.

Indikator alergi makanan

Apakah bayi Anda termasuk yang memiliki gangguan alergi terhadap makanan tertentu atau bahkan beberapa jenis makanan? Pada dasarnya, menghindari makanan pencetus alergi saja tidaklah cukup. Alergi muncul barkaitan dengan rendahnya sistem kekebalan tubuh. Semakin banyak makanan yang membuatnya alergi, bisa jadi hal itu mencerminkan semakin rendahnya imunitas anak. Oleh karena itu, tingkatkan sistem kekebalan tubuh bayi Anda. Perhatikan lagi asupan makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh.

"Semakin kuat imunitas anak, semakin kebal ia terhadap gangguan alergi. Tingkatkan lagi konsumsi makanan penggenjot sistem kekebalan tubuh."
Indikator tinggi dan berat badan

Kecukupan gizi dan porsi makan bayi dapat diukur dengan berpedoman pada patokan ini. Jika berat badannya kurang dari patokan berat badan normal, patut diduga asupan makanan sumber kalorinya kurang. Perhatikan lagi porsi makan anak Anda.
Diambil dari: Dunia Balita

Sudah Sehatkah Makanan Bayi Anda

Waspadai Perkembangan Gerak Motorik Bayi Lambat

Posted: 21 Mar 2012 09:24 PM PDT

Waspadai Perkembangan Gerak Motorik Bayi Lambat

Sebenarnya anda dapat mendeteksi keterlambatan motorik aksar anak.

Gejala-gejala tersebut antara lain :

  • Bayi terlalu kaku atau terlalu lemah
  • Perhatikanlah apabila si kecil terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun serta kepalanya tidak dapat diangkat saat digendong. Ini menunjukkan motorik aksar si kecil terlalu lemah.
  • Gerak anak kurang aktif
  • Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya pada usia 6 bulan belum dapat tengkurap.

Kapan Kita Perlu Waspada ?

  • Ukuran kepala abnormal
    Anak yg kepalanya terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan dengan anak sebayanya. Misalnya kasus Hidrosefalus (cairan menimbun dalam otak) atau mikrosefalus (kepala kecil akrena otak tidak tumbuh dengan maksimal)
  • Proses persalinan tidak mulus
    Proses kelahiran sulit misalnya persalinan macet (bayi tidak dapat keluar sehingga bayi tidak langsung menangis) ini juga dapat mengganggu perkembangan motor kasar si kecil.

Penyebab keterlambatan motor kasar.
Penyebab ketelambatan motor kasar, menunjukkan adanya kerusakan pada susunan saraf pusat seperti Celebral Palsy (gangguan sistem motorik yg disebabkan oleh kerusakan bagian otak yg mengatur otot-otot tubuh), perdarahan otak, benturan (trauma) kepala yg berat, adanya kelainan sumsum tulang belakang, penyakit saraf tepi, atau Poliomielitis yg menyebabkan kelumpuhan, dan terakhir Distrofia Muskulorum atau penyakit otot.

Faktor pengahambat lainnya.
Selain berbagi penyebab keterlambatan motorik kasar anak, ada juga faktor-faktor yg dapat mengahambat motorik aksar anak, yaitu :

  • Trauma di kepala, misalnya akibat kelahiran yg sulit.
  • Anak yg memiliki intelegensia rendah.
  • Kelahiran prematur.
  • Anak kekurangan gizi sehingga otot-otot tubuhnya tidak berkembang dengan
  • baik dan ia tidak memiliki tenaga yg cukup untuk melakukan aktivitas.
  • Anak yg sangat behati-hati ketika belajar berjalan.
  • Anak takut jatuh atau cedera, padahal ia sudah dapat berjalan sambil dipegang tangannya.
  • Tetapi kalau pegangannya lepas si kecil akan mogok berjalan dan langsung duduk.
  • Orangtua yg terlalu protekftif (melindungi) sehingga menghambat anak untuk melatih ketrampilan motorik kasarnya.

Cara Mengatasi Keterlambatan
Jika memang ditemukan adanya keterlambatan dalam perkembangan motor kasar si kecil, harus segera ditelusuri penyebabnya sebelum menentukan apa yg harus dilakukan. Bila penyebabnya karena masalah perbedaan pola asuh (terhadap jenis kelamina anak) atau orangtua yg terlalu protekftif, maka pertama-tama yg harus diubah adalah sikpa orang tua. Orang tua harus membiarkan anak bergerak bebas sebatas tidka membahayakan si kecil. Dengan upaya ini si kecil semakin terpicu untuk melatih semua tahap perkembangan motor kasarnya.

Tetapi kalau penyebab keterlambatan tersebut karena kelainan tubuh tertentu maka harus dikonsultasikan dengan dokter anak. Berbagai kelainan tersebut misalnya otot yg tidak berkembang secara optimal atau karena adanya gangguan saraf tepi, kelainan sumsum tulang belakang, kurangnya tenaga untuk beraktivitas, ukuran kepala bayi yg abnormal serta kerusakan susunan saraf pusat. Melalui berbagai pemeriksaan dokter dapt mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya.

Selain kedua hal di atas masalah keterlambatan perkembangan motor kasar si kecil dapat pula disebabkan kurangnya ia bergerak atau kurangnya rangsangan. Kalau hal ini yg terjadi tata laksana yg dapat dilakukan adalah dengan rehabilitasi medik antara lain melalui fisioterapi. Fisioterapi dapat menajdi salah satu alternatif jalan keluar yaitu dengan melatih otot-otot tubuh si kecil sehingga kemampuan motor kasarnya diharapkan berkembang optimal.

Untuk menjadi manusia yg sempurna sejak dalam kandungan bayi mengalami proses tumbu kembang yg kompleks. Dan hal ini berlangsung tahp demi tahap seiring dengan bertambahnya usia seorang anak. Bisa saja tahapan perkembangan motor anak tidak sesuai dengan perkembangan normal. Karena pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang tidak sama, tetapi seperti diketahui, keterlambatan ini ada yg tergolong normal, sebaliknya ada yg tidak. Bila masih tergolong normal dengan lingkungan yg mendukung atau rangsangan yg tepat maka keterlambatan ini bisa dikejar. Tapi bila keterlambatannya karena suatu kelainan maka anak harus mendapat penanganan yg tepat.

Oleh karena itu disinilah peran penting orang tua untuk memantau dan memperhatikan perkembangan anak tahap demi tahap. Dengan demikian bila ada kelainan dapat segera diketahui dan ditangani secara cepat dan tepat.

Waspadai Perkembangan Gerak Motorik Bayi Lambat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi