Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
- Cara Merawat Rambut Bayi Dengan Tepat
- 10 Tanda Awal Autisme Bayi Terlihat Mulai Usia 6 – 12 Bulan
- Tips dan Cara Merawat Anak Bayi Pemalu
- 6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu
- Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah
- Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi
- Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak
- Cara Merawat Bayi dan Anak yang Kejang
- Ukuran Lingkar Kepala Normal Bayi
Cara Merawat Rambut Bayi Dengan Tepat Posted: 08 Apr 2012 12:02 PM PDT Cara Merawat Rambut Bayi Dengan TepatBayi dilahirkan dengan berbagai macam kondisi rambut di kepala, ada yang sudah memiliki rambut yang lebat, ada yang rambutnya tipis halus atau bahkan lahir dengan tidak ada rambut sama sekali alias gundul. Orang tua pada umumnya tentu saja mendambakan anak mereka mempunyai rambut yang tebal saat dilahirkan. Tapi sebaiknya orang tua tidak perlu merasa risau apabila bayi yang baru dilahirkan memiliki rambut yang tipis, hal ini karena warna dan tebal (lebat) tipisnya rambut bayi sebenarnya sudah ditentukan secara genetik. Walaupun faktor keturunan berpengaruh besar pada tebal (lebat) tipisnya rambut anak, sebaiknya asupan nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan dan keindahan rambut bayi pun tetap perlu diperhatikan sejak bayi masih dalam kandungan. Ketika hamil, Ibu disarankan untuk banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar, juga sumber vitamin E seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah bayi dilahirkan untuk menjaga kesehatan rambutnya, orang tua harus memberikan makanan yang bergizi sehat dan seimbang karena rambut pun butuh "makanan" setiap harinya. Hal ini tentu saja harus diimbangi dengan kebersihan kulit kepala bayi dan perawatan rambut yang tepat agar rambut bayi selalu sehat. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam merawat rambut bayi :
Cara Merawat Rambut Bayi Dengan Tepat |
10 Tanda Awal Autisme Bayi Terlihat Mulai Usia 6 – 12 Bulan Posted: 08 Apr 2012 10:07 AM PDT 10 Tanda Awal Autisme Bayi Terlihat Mulai Usia 6 – 12 BulanAutisme biasanya baru bisa didiagnosa setelah anak berusia 3 tahun. Hal tersebut dikaitkan dengan fakta bahwa sebagian besar anak autis banyak yang memang tidak menunjukkan gejala-gejala dan gangguan yang mencurigakan, sampai usianya di atas 2 tahun. Namun pada beberapa anak, tanda-tanda awal autis sebenarnya bisa mulai terlihat sebelum si anak berusia satu tahun yaitu mulai usia 6-12 bulan. Orang tua hanya perlu lebih cermat lagi dalam memantau dan melihat perkembangan anaknya sejak dini. Tanda-tanda awal tersebut terkait dengan beberapa keterlambatan perkembangan yang dialami anak. Meski tidak semua keterlambatan perkembangan mengindikasikan adanya autisme, namun beberapa ahli meyakini bahwa tanda-tanda awal yang mulai terlihat itu dapat dijadikan sebagai deteksi dini untuk selanjutnya bisa segera diobservasi apakah keterlambatan perkembangan tersebut memang mengarah ke autisme atau tidak. Sebagaimana yang dikutip dari Science Daily, Dr. Rebecca Landa, Direktur dari Center for Autism and Related Disorders, Institut Kennedy Krieger di Baltimore, Md, Amerika mengatakan bahwa orang tua sangatlah perlu mengamati dan melihat tanda-tanda awal dari spektrum gangguan Autisme dan keterlambatan komunikasi lainnya. Selain itu, juga perlu dilihat apakah ada keterlambatan pada aspek lainnya seperti sosial dan kemampuan motorik anak. Tanda-tanda keterlambatan tersebut bisa dijadikan deteksi dini kecurigaan adanya autisme. Dengan deteksi dini maka intervensi atau penanganan autisme pun akan lebih cepat dilakukan, dan tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik lagi. Dr. Landa yang selama 10 tahun terakhir telah melakukan penelitian terhadap masalah autisme menemukan fakta bahwa pada beberapa anak, diagnosa autisme sangatlah mungkin untuk ditegakkan pada usia 14 bulan, khususnya bagi anak-anak yang telah memperlihatkan gejala-gejalanya mulai usia 1 tahunan. Apa yang bisa dilakukan orang tua? Saat bermain bersama anak, orang tua bisa mengobservasi 10 tanda-tanda awal berikut ini yang sudah bisa mulai terlihat pada anak usia 6 – 12 bulan, yaitu:
Jika orang tua mencurigai adanya ketidakwajaran dan keterlambatan dalam perkembangan anak, si anak memperlihatkan kemunduran atau bahkan hilangnya beberapa kemampuan yang telah dicapainya, maka orang tua perlu segera memeriksakan anak ke dokter atau tenaga ahli lainnya agar bisa segera ditangani. Jangan menunda-nunda, karena deteksi dan intervensi dini tentunya akan memberikan hasil yang lebih baik. Semakin cepat diketahui, maka penanganan dapat segera dilakukan pada saat usia masih bayi dimana pada usia tersebut otak masih dalam tahap berkembang dan lebih mudah untuk dibentuk. Meski harus waspada, namun usahakan untuk tidak terlalu panik dan khawatir bila mendapati anak memiliki beberapa keterlambatan perkembangan. Karena banyak kasus yang terjadi pada anak yang memiliki keterlambatan perkembangan pada aspek tertentu, setelah diobservasi dan diintervensi, ternyata bukanlah autisme, melainkan hanya kurang mendapatkan stimulasi dan suasana lingkungan yang kurang mendukung untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. 10 Tanda Awal Autisme Bayi Terlihat Mulai Usia 6 – 12 Bulan |
Tips dan Cara Merawat Anak Bayi Pemalu Posted: 08 Apr 2012 08:33 AM PDT Tips dan Cara Merawat Anak Bayi PemaluJika Anda memiliki buah hati yang pemalu, agak sulit berinteraksi dan bergaul dengan teman-temannya atau menjadi sangat tergantung kepada Anda karena tidak berani membaur dengan lingkungannya, cobalah untuk segera mengatasinya. Sifat pemalu terutama yang berlebihan tentunya akan menghambat langkah anak ke depannya nanti karena "terkurung" oleh rasa malunya yang berlebihan tersebut. Atasi sedini mungkin, karena bila dibiarkan, lama-kelamaan sifat tersebut akan semakin melekat dalam diri anak dan menjadi semakin sulit ditangani. Bagaimana cara mengatasi anak pemalu? Berikut beberapa tips penting yang perlu diketahui orang tua untuk mengatasi sifat pemalu anak agar ia lebih berani dan penuh percaya diri: 1. Biarkan anak bereksplorasi 2. Masukan anak ke sekolah 3. Ajak anak ketika melakukan kunjungan 4. Undang teman sebaya ke rumah 5. Lakukan role-play dengan anak 6. Latih anak memiliki kontak mata dengan lawan bicara 7. Jangan beri label negatif kepada anak 8. Berikan kata-kata positif ke anak 9. Berikan anak kesempatan untuk menjawab 10. Biarkan Anak melakukan kegiatan yang bisa membuatnya bangga 11. Dorong anak untuk berani menampilkan bakat terpendam di depan orang 12. Operator telepon di rumah 13. Berikan waktu khusus bicara hati ke hati dengan anak Anda 14. Beri pemahaman kepada anak bahwa dirinya tak perlu merasa cemas akan menjadi sorotan (pusat perhatian) 15. Beri pujian pada anak 16. Dorong anak untuk berani bertanya 17. Orang tua jangan malas 18. Kalimat kunci bermain dengan anak lain 19. Orang tua sebagai contoh 20. Ubah pola pikir Teruslah bersabar dan mengulang tips di atas apabila anak Anda masih juga memiliki sifat pemalu. Proses adaptasi ini tentu berbeda – beda hasilnya pada tiap anak dan orang tua tidak bisa berharap bahwa anak pemalunya dapat berubah dalam waktu yang singkat. Hal yang perlu juga Anda perhatikan adalah apakah anak pemalu Anda adalah anak yang bahagia? Pastikan bahwa sifat pemalunya ini bersifat sementara saja yang bisa dirubah. Bukan karena anak pemalu dan menutup diri karena didasari oleh masalah psikologi. Apabila ini terjadi maka kemungkinan anak pemalu Anda terkena depresi. Bila hal ini memang terjadi konsultasi profesional dengan seorang ahli perlu dilakukan untuk mencegah masalah ini bertambah parah. Tips dan Cara Merawat Anak Bayi Pemalu |
6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu Posted: 08 Apr 2012 04:29 AM PDT 6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu Percaya diri adalah pondasi penting bagi kehidupan sosial dan kesehatan mental seorang anak. Rasa percaya diri yang dimiliki seorang anak merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang. Percaya diri dapat berperan besar dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya untuk bertindak. Dengan demikian akan memudahkan anak untuk bergaul, berani menampilkan potensi diri mereka dengan penuh percaya diri yang dapat berujung pada keberhasilannya kelak sebagai orang dewasa. Untuk itu, sangatlah disayangkan apabila seorang anak memiliki sifat pemalu. Kurang percaya diri, sifat pemalu dan minder yang dimiliki seorang anak dapat membuatnya tidak menunjukkan bakat yang dimilikinya atau potensi anak menjadi tidak tergali seluruhnya. Orang lain juga tidak bisa melihat kemampuan anak secara penuh karena anak tersebut menarik dirinya dari pergaulan dan kesempatan sukses yang mungkin dapat diraih terlewatkan atau terabaikan begitu saja. Contoh kasus sebut saja seorang anak yang malu dan menangis saat harus tampil di acara pentas seni bersama teman-temannya. Semua teman sekelasnya mampu menampilkan kemampuan mereka di atas panggung di hadapan banyak orang seperti bernyanyi, menari atau membaca puisi sementara anak tersebut malah memilih untuk bersembunyi di balik layar atau menangis sambil mencari orang tuanya. Atau kasus lain, anak pemalu yang lebih suka menyendiri daripada bermain dengan teman-teman sekelasnya. Karena pendiam dan tidak mau bergabung dengan teman lainnya, menyebabkan anak pemalu tidak punya teman di sekolah. Mungkin Anda sering bertanya-tanya, mengapa anakku pemalu? Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab anak memiliki sifat pemalu, yaitu: 1. Karakter bawaan 2. Pengaruh kondisi tertentu 3. Pola asuh awal yang keliru Misalnya bayi yang sering berada dalam gendongan, atau orang tua yang segera berlari memeluk anak saat bayi menangis. Bayi yang diperlakukan seperti ini akan menjadi bayi manja dan merasa dicintai. Perasaan dicintai tentu saja baik bagi anak, tapi apabila diberikan dengan cara berlebihan seperti memperlakukan anak sebagai raja yang selalu dilayani setiap saat, menanggapi dengan cepat setiap tangisannya dan banyak memberikan pujian yang berlebihan juga tidak terlalu baik. Anak yang selalu dimanja saat sendirian tanpa orang tua akan merasa kehilangan pegangan dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Sementara anak yang sejak bayi tidak selalu dimanja tidak merasa takut, mampu mengatasi rasa kesendirian dan tetap mampu menampilkan kemampuan dirinya dengan penuh. 4. Tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi 5. Orang tua yang juga pemalu dan tidak menunjukkan wajah bahagia 6. Anak merasa menjadi sumber perhatian 6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu |
Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah Posted: 08 Apr 2012 02:22 AM PDT Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang BermasalahRambut bayi perlu dirawat dan dijaga kesehatannya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat rambut bayi, bisa Anda baca di artikel tentang Cara Merawat Bayi. Meski perawatan rambut bayi sudah dilakukan dengan baik, ternyata masih saja terdapat beberapa masalah pada rambut dan kulit kepala bayi. Sebenarnya apa saja masalah yang kerap terjadi pada rambut dan kulit kepala bayi? Bagaimana pula cara mengatasinya ? Simak pembahasannya berikut ini:
Semoga bermanfaat! Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang BermasalahPanduan Cara Merawat bayi:
|
Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi Posted: 08 Apr 2012 12:17 AM PDT Cara Mendongeng Untuk Merawat BayiMendongeng atau membacakan cerita memiliki begitu banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Walaupun orang tua sibuk dan kelelahan karena tekanan pekerjaan demi kebutuhan hidup, sebaiknya tetap harus menyisihkan waktu untuk membacakan cerita (mendongeng ) bagi buah hati tercinta. Mendongeng adalah salah satu cara mendapatkan waktu santai bersama antara orang tua dan anak. Nikmatilah setiap menitnya! Berikut beberapa tips dan langkah yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendongeng atau membacakan cerita kepada anak :
Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi |
Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak Posted: 07 Apr 2012 10:12 PM PDT Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan AnakSaat ini cukup banyak orang tua yang mengabaikan pentingnya mendongeng atau membacakan cerita untuk bayi dan anak-anak mereka. Alasan pada umumnya adalah orang tua tidak punya waktu lagi untuk membacakan dongeng bagi bayi dan anak-anaknya karena lelah setelah seharian sibuk bekerja. Hal ini sangat disayangkan karena sesungguhnya dengan mendongeng, banyak manfaat yang akan diperoleh anak bayi. Mendongeng berdampak positif terhadap tumbuh kembang otak, daya imajinasi dan emosional anak. Kebiasaan membacakan cerita atau mendongeng bisa dimulai di rumah. Mendongeng bisa dilakukan orang tua kapan dan dimana saja, tapi kebanyakan dilakukan orang tua menjelang waktu bayi tidur. Mendongeng mengajarkan banyak hal pada anak. Aktivitas ini akan semakin memperluas wawasan anak karena lewat mendongeng orang tua dapat menceritakan tentang dunia dan cerita tentang kehidupan sehari-hari kepada anak. Mendongeng tentang cerita anak dari suatu daerah tertentu misalnya dapat pula mengembangkan rasa penghargaan anak terhadap nilai budaya dan kebiasaan daerah setempat. Sebenarnya masih banyak sekali manfaat mendongeng untuk anak-anak. Apa saja manfaat tersebut?
Orang tua sebaiknya mampu membuat dongeng menjadi menarik, tidak membosankan sehingga dapat memunculkan rasa ingin tahu yang semakin besar kepada anak. Ketertarikan yang cukup kuat dalam diri anak terhadap cerita yang dibacakan akan merangsang anak untuk mau bertanya dan menjadi lebih kritis. Nah, sekarang Anda sudah tahu kan bahwa mendongeng memiliki begitu banyak manfaat untuk anak. Mulailah saat ini untuk terbiasa membacakan dongeng atau cerita untuk buah hati Anda, karena kebiasaan ini sangat baik bagi tumbuh kembangnya. Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak |
Cara Merawat Bayi dan Anak yang Kejang Posted: 07 Apr 2012 08:07 PM PDT Cara Merawat Bayi dan Anak yang KejangDemam pada bayi biasanya terjadi ketika tubuh mengalami infeksi (baik virus atau bakteri), misalnya infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan radang telinga. Demam sebenarnya bukan merupakan penyakit melainkan cara tubuh melawan infeksi penyakit (virus atau bakteri) yang menyerang masuk ke dalam tubuh. Suhu normal tubuh untuk anak-anak dan orang dewasa adalah 36,33 – 37,77oC. Kondisi demam terjadi apabila suhu tubuh lebih tinggi dari 38oC. Demam yang sangat tinggi (suhu tubuh sangat tinggi) dapat menimbulkan kejang. Kejang atau yang dikenal juga dengan istilah step terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan yang tidak bisa dikendalikan dalam waktu tertentu. Banyak orang tua yang cemas ketika mendapati anak-anak mereka demam tinggi disertai kejang. Biasanya kejang demam terjadi pada anak karena peningkatan suhu tubuh yang cukup tinggi di atas 38,5oC. Kejang demam juga bisa terjadi karena faktor keturunan pada anak yang memiliki riwayat kejang pada keluarga (orang tua dan saudara kandung). Jenis kejang demam Pada umunya kejang demam terbagi dua, yaitu :
Bisa kejang dialami sekitar 2-3 % anak-anak. Umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun, tergantung dari toleransi tiap anak terhadap demam. Pada anak yang memiliki toleransi rendah, maka demam pada suhu tubuh 38oC sudah bisa membuatnya kejang. Sementara pada anak yang toleransinya normal, kejang baru terjadi bila suhu tubuh sangat tinggi mencapai 39oC atau lebih. Apa ciri-ciri anak kejang demam? - Tubuh nampak kaku Apa akibat atau resiko yang mungkin terjadi? Ada kemungkinan anak yang pernah terkena kejang, bisa mengalami kejang lagi. Pada umumnya kejang demam yang berlangsung kurang dari 5 menit tidak membahayakan dan tidak menyebabkan rusaknya sel-sel otak anak. Biasanya setelah kejangnya berhenti anak akan tertidur dengan lelap. Tetapi apabila kejang terjadi lebih dari 5 menit dan sering terjadi, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan otak yang berpengaruh pada menurunnya tingkat kecerdasan anak dan anak tumbuh kembangnya tidak optimal. Hal ini karena setiap kali kejang anak akan mengalami kerusakan sel karena terhambatnya aliran oksigen ke otak. Bisa dibayangkan banyaknya sel otak yang rusak apabila anak sering mengalami kejang. Bila tidak ditangani dengan serius, beberapa kasus kejang demam dapat berkembang menjadi epilepsi, kelumpuhan, bahkan retardasi mental. Bagaimana cara mengatasi kejang demam? Orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut bila anaknya demam:
Hal yang sebaiknya dilakukan orang tua apabila anak kejang
Rekaman otak atau electroencephaiografi (EEG) biasanya tidak dilakukan secara rutin, karena tidak berguna untuk memperkirakan apakah kejang akan terjadi kembali, dan juga tidak dapat diperkirakan apakah akan terjadi epilepsi di kemudian hari atau tidak. Pemeriksaan CT scan atau MRI juga tidak perlu untuk dilakukan. Perlu juga diberikan obat anti kejang pada anak yang mengalami kejang demam dengan kasus seperti berikut:
Pada anak-anak yang memiliki kecenderungan tinggi mengalami kejang demam, orang tua dapat memberikan anak obat anti kejang yakni diazepam, saat anak demam. Risiko kejang demam menjadi epilepsi umumnya hanya sebesar 2-3 %. Namun jika terjadi hal-hal seperti di atas, risiko kejang demam menjadi epilepsi dapat meningkat sampai 12 %. Obat anti kejang lainnya yang biasa digunakan adalah luminal (phenobarbital). Obat ini sangat efektif tetapi sering menimbulkan efek samping seperti, anak menjadi hiperaktif, agresif, tidak suka belajar karena menurunnya daya konsentrasi. Obat lainnya bernama valproate, menjadi pilihan utama karena efek sampingnya yang lebih sedikit, tetapi dapat menggangu fungsi hati bila diberikan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun. Pengobatan kejang demam dengan Valproate biasanya dilakukan selama 1 tahun. Cara Merawat Bayi dan Anak yang Kejang |
Ukuran Lingkar Kepala Normal Bayi Posted: 07 Apr 2012 06:02 PM PDT Ukuran Lingkar Kepala Normal BayiParameter pertumbuhan yang seringkali diperhatikan dan dipantau orang tua terhadap bayi mereka adalah tinggi badan dan berat badan. Tak banyak orang tua yang menyadari bahwa ukuran lingkar kepala yang juga mencerminkan volume otak juga merupakan hal penting yang perlu selalu dipantau pertumbuhannya, untuk melihat apakah otak bayi tumbuh dan berkembang normal atau tidak. Dengan mengukur dan memantau pertumbuhan ukuran lingkar kepala bayi, kelainan-kelainan yang mungkin saja terjadi pada otak akan segera bisa dideteksi, seperti mikrosefali yaitu ukuran lingkar kepala lebih kecil dari ukuran lingkar kepala normal atau makrosefali ukuran lingkar kepala lebih besar daripada ukuran lingkar kepala normalnya. Seperti apa ukuran lingkar kepala normal bayi?
Sementara ukuran lingkar kepala normal untuk orang dewasa adalah 54 cm. Bila berbeda dari ukuran lingkar kepala normal (perbedaannya sebesar 2 standar deviasi dari ukuran normal), maka ada kemungkinan bayi mengalami mikrosefali (lebih kecil dari ukuran normal) atau makrosefali (lebih besar dari ukuran normal) yang biasanya merupakan kelainan yang sudah dibawa sejak lahir. Namun, jangan langsung merasa cemas bila mendapati ukuran lingkar kepala anak lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal. Perlu dilihat juga apakah ukuran lingkar kepala orang tuanya juga besar atau kecil. Bila seorang bayi mengalami ukuran lingkar kepala yang lebih besar dari ukuran normal (makrosefali) coba dicek (dilihat) apakah orang tuanya juga memang memiliki ukuran lingkar kepala yang besar. Bila memang demikian, maka kasus makrosefali yang terjadi pada bayi masih dikatakan normal. Begitu pula sebaliknya untuk kasus mikrosefali, harus dilihat juga bagaimana ukuran lingkar kepala orang tua. Satu hal yang perlu segera diwaspadai, bila memang terjadi kelainan pada ukuran lingkar kepala bayi dan kelaianan tersebut tidak termasuk normal (tidak sesuai dengan ukuran kepala orang tua bayi) maka orang tua sebaiknya perlu segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Karena hal itu menandakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan otak bayi tidak berjalan dengan normal. Kelainan makrosefali atau mikrosefali yang tidak normal mungkin saja disebabkan karena adanya kelainan saraf pada otak bayi, terjadinya hidrosefalus (kepala bayi membesar karena adanya penumpukan cairan di otak), atau akibat adanya tumor. Hal inilah yang perlu segera mendapatkan penanganan serius dari tim medis. Kelainan yang tidak segera ditangani dikhawatirkan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi kedepannya karena kelainan pada kepala merupakan kelainan yang terjadi pada otak, dimana otak merupakan organ vital yang paling penting bagi manusia untuk melakukan berbagai fungsi dalam kehidupan seperti kemampuan berpikir, kemampuan motorik, kemampuan bahasa, emosi dan sosial serta fungsi-fungsi penting lainnya. Sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan otak bayi terjadi pada tiga tahun pertama usianya. Oleh karena itulah pada masa-masa 3 tahun pertama ini disebut "golden age" yaitu masa-masa penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada saat lahir, berat otak bayi sekitar 350 gram (25 % ukuran otak orang dewasa) dan akan terus bertambah beratnya pada usia 1 tahun mencapai 1000 gram, usia 2 tahun mencapai 1200 gram dan pada usia 3 tahun sudah mencapai sekitar 80 % dan ukuran otak orang dewasa. Sementara pada orang dewasa, berat otaknya 1400 gram untuk pria dan 1250 gram untuk wanita. Ukuran Lingkar Kepala Normal Bayi |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar