Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Penyakit Hidrosefalus pada Bayi

Posted: 01 Jul 2013 08:33 PM PDT

Penyakit Hidrosefalus pada Bayi

Orang tua yang memiliki bayi pada umumnya lebih memperhatikan pertumbuhan berat dan tinggi badan bayi mereka pada saat kontrol setiap bulan. Sementara ukuran lingkar kepala bayi terkadang luput dari perhatian orang tua. Padahal ukuran lingkar kepala merupakan parameter pertumbuhan yang juga penting dan perlu dikontrol layaknya tinggi dan berat badan.

Ukuran lingkar kepala berkaitan dengan volume otak. Banyak orang yang mengkaitkan volume otak dengan kecerdasan. Namun, kontrol terhadap ukuran lingkar kepala bukan berarti ingin mengetahui sejauh mana kecerdasan seorang bayi, melainkan lebih kepada kontrol apakah perkembangannya normal atau tidak.

Lingkar kepala bayi akan bertambah sesuai dengan perkembangan usianya. Oleh karena itu, orang tua harus rutin memantau perkembangan ukuran lingkar kepala bayi dari bulan ke bulan, apakah berkembang normal atau tidak. Patokannya, orang tua dapat melihat grafik pertumbuhan anak yang biasanya ada di buku-buku kesehatan bayi, dan selanjutnya menyesuaikan ukuran lingkar kepala bayi dengan usianya.

Jika orang tua mendapati bahwa ukuran lingkar kepala bayi ternyata melewati batas normal di grafik lingkar kepala, jangan anggap sepele. Sebab bisa saja hal itu menandakan adanya kelainan pada pertumbuhan kepala bayi, seperti hidrosefalus.

Apakah Hidrosefalus?

Hidrosefalus adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala.

Jika dilihat dari segi bahasan Hidrosefalus dapat diartikan dengan "cairan di otak". Namun dalam pengertian medis, hidrosefalus adalah penumpukan cairan CSF (cerebrospinal fluid) di dalam rongga ventrikel otak. Cairan tersebut berfungsi sebagai bantalan otak, namun jika berlebihan (menumpuk) dapat menimbulkan tekanan pada otak yang menyebabkan timbulnya pembengkakan.

Akibat cairan yang mengumpul di otak tersebut membuat kepala bayi (anak) membesar. Semakin lama tekanan di dalam rongga kepala akan semakin meningkat yang selanjutnya dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa di kepala

Penyakit Hidrosefalus pada Bayi

Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi dengan Omega-3

Posted: 01 Jul 2013 08:10 AM PDT

Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi dengan Omega-3

Anda mungkin mengetahui kalau asam lemak omega-3 memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan Kita, seperti dalam pencegahan penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Baru-baru ini para peneliti dari University of Sydney menyatakan dalam publikasinya bahwa asam lemak esensial omega-3 mungkin memiliki peranan penting dalam proses pencegahan serangan jantung atau stroke pada orang dewasa yang dilahirkan dengan berat badan rendah (Bayi Berat Lahir Rendah)

Publikasi mereka diterbitkan dalam Jurnal American Academy of Pediatrics. Di sana mereka menyatakan bahwa konsumsi suplemen dalam lima tahun pertama kehidupan seorang anak mungkin dapat mencegah terjadinya perkembangan kondisi yang mengancam kesehatan di kehidupan dewasanya kelak, seperti serangan jantung atau stroke.

Dr. Michael Skilton, penulis pertama dari jurnal publikasi tersebut, menyatakan bahwa "Orang yang lahir dengan berat badan rendah memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskular". Definisi lahir dengan berat badan rendah di sini maksudnya adalah lahir dengan berat badan 10% lebih rendah dibandingkan dengan berat lahir rata-rata seluruh bayi yang dilahirkan dalam suatu negara.

Dr. Michael Skilton juga menyatakan bahwa resiko yang tinggi akan penyakit kardiovaskular berhubungan dengan perkembangan, sedari periode kanak-kanak, pembuluh darah arteri yang menebal yang merupakan indikasi terjadinya arteriosklerosis dini, yang kemudian menuntun munculnya plak dari lemak/kolesterol jahat yang selanjutnya akan membuat pembuluh darah menjadi kaku atau kehilangan elastisitasnya.

Pada penelitian tersebut efektivitas suplemen omega-3 diukur dengan cara membagi dua kelompok anak dimana satu kelompok mengkonsumsi 500 mg suplemen minyak ikan per harinya sejak umur 6 bulan sampai usia 5 tahun (kelompok omega-3), dan satu kelompok lagi mengkonsumsi 500 mg suplemen minyak bunga matahari per harinya sejak umur 6 bulan hingga usia 5 tahun. Pada umur 8 tahun, ketebalan pembuluh arteri anak-anak tersebut diukur. Ketebalan pembuluh arteri merupakan indikator dari arteriosklerosis dini yang berhubungan nantinya dengan penyakit kardiovaskular.

Hasil yang didapat adalah kelompok anak yang menerima suplemen minyak bunga matahari memiliki pembuluh arteri yang lebih tebal (jika mereka dilahirkan dengan berat badan rendah) dibandingkan dengan kelompok anak yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan yang mengandung omega-3. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan akan manfaat dari suplemen omega-3 untuk kesehatan kardiovaskular. Meskipun begitu, penelitian lanjutan masih dibutukan untuk mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh tim Dr. Michael Skilton ini.

Cara Meningkatkan Berat Badan Bayi dengan Omega-3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi