Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Hal Penting Perawatan Bayi Baru Lahir

Posted: 13 Apr 2012 02:29 PM PDT

Hal Penting Perawatan Bayi Baru Lahir

Syukur, mungkin kata itu memang pantas diucapkan atas kelahiran si anggota baru keluarga. Perjuangan yang sarat penat ketika sembilan bulan mengandung dan perjuangan antara hidup dan mati ketika melahirkan seolah terhapus begitu saja saat mendengar tangisan pertamanya di dunia ini. Bila ini adalah pengalaman pertama tentunya akan menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tak bisa dipungkiri, perasaan menjadi wanita seutuhnya telah membuncah di dada.

Namun, tak jarang yang juga merasakan kepanikan usai persalinan. Panik karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Oleh karena itu, persiapan yang baik harus dilakukan. Salah satunya, dengan memahami hal-hal apa saja yang perlu diketahui dan dilakukan untuk si buah hati Anda.

Tulisan berikut akan mengajak Anda menelusuri 20 (dua puluh) hal penting yang perlu Anda ketahui tentang perawatan bayi baru lahir. Hal-hal ini sengaja dirangkum dari kondisi tersering yang sering dialami dalam enam bulan pertama perawatan bayi. Semoga kepanikan akibat perasaan ketidakmampuan akan tergantikan dengan semangat yang menggebu-gebu untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil. Selamat menyimak.

1. ASI (Air Susu Ibu) yang tidak keluar pada hari pertama dianggap masih normal.

Benar. Pada dua tiga hari pertama, produksi ASI masih sangat sedikit. Hal ini sesuai dengan keadaan si bayi, dimana masih banyak terdapat cairan dalam tubuh bayi sehingga bayi tidak banyak membutuhkan ASI atau PASI dalam dua tiga hari pertama. Anda tidak perlu memberikan si kecil susu formula lantaran kuatir si kecil akan kehausan karena tidak mendapatkan ASI.

2. ASI sebaiknya diberikan segera setelah lahir.

Dewasa ini, para dokter ahli kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir segera disusui. Hal ini bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit pertama bayi dengan ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan batin yang tak ternilai. Bayi baru lahir bayi sudah dapat menangis dan bernapas dengan baik serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir) diletakkan di dada ibu. Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia akan akan merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui sedari awal bayi Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal dalam menyusui ini dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan Inisiasi Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI selanjutnya.

3. ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi.

ASI memang terbukti paling unggul dan merupakan makanan terbaik bagi bayi. Apa pasal? ASI adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk bayi. Anda akan tercengang karena begitu banyak kandungan gizi di dalam ASI. Apa saja yang manfaat ASI? Pertama, ASI mengandung semua kebutuhan gizi yang diperlukan bayi. Kedua, ASI mengandung zat gizi yang mudah dicerna bayi. Ketiga, produksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Kemudian, yang keempat, ASI mengandung berbagai zat anti sehingga bayi tidak mudah terkena infeksi. Manfaat kelima adalah ASI tidak mengandung kuman. Keenam, ASI selalu segar dan tidak pernah basi serta bisa diberikan kapan saja dan dimana saja. Ketujuh, ASI dapat mencegah alergi. Dan kedelapan, yang merupakan bagian terpenting, ASI akan mempererat hubungan batin antara Anda dan dirinya. Masih adakah alasan kita untuk tidak memberikan ASI untuk si kecil? Berikanlah ASI secara ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan.

4. Menyusui pun ada ilmunya.

Cara menyusui yang benar dapat dilakukan dengan cara-cara berikut. Letakkan wajah bayi menghadap ke payudara Anda dengan cara menyangga kepala bayi dengan satu tangan. Posisi ini akan membuat kepala bayi lebih tinggi daripada dada dan perutnya (seperti posisi setengah duduk). Dekaplah bayi Anda dengan lembut sehingga perutnya akan bersentuhan dengan perut Anda. Dengan tangan Anda yang lain, sanggalah payudara agar mudah dicapai oleh mulut bayi. Pastikan puting payudara dan bagian sekitar areola (bagian berwarna hitam yang mengelilingi puting payudara Anda) masuk ke dalam  mulut bayi. Biarkan ia mengisap sampai kenyang dan penting pula, biasakan ia mengisap dari kedua payudara Anda.

Posisi menyusui sambil berdiri yang benarPosisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)

Posisi menyusui sambil duduk yang benarPosisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)

Posisi menyusui sambil rebahan yang benarPosisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)

Hal Penting Perawatan Bayi Baru Lahir

Perlukah membedong bayi?

Posted: 13 Apr 2012 08:28 AM PDT

Perlukah membedong bayi?

Kebiasaan masyarakat kita, setiap bayi baru (hampir) pasti dibedong. Satu kebiasaan yang sudah berlangsung lama, mungkin sejak jaman nenek moyang kita. Menurut orang-orang tua dulu, dengan membedong bayi erat-erat dipercaya dapat mencegah kakinya berbentuk O pada saat ia besar nanti. Apa benar demikian? Tentu saja tidak!! Ini hanya mitos.

Kebiasaan membedong bayi memang lebih umum dipraktekkan oleh masyarakat Asia. Tapi sebenarnya, masyarakat di belahan bumi bagian barat sana pun (baca: negara maju) bukannya sama sekali tak mengenal praktek membedong (swaddling) ini. Cukup banyak orangtua baru saat ini yang dibuat bingung dengan pro-kontra yang timbul dari 'tradisi' bedong membedong ini. Apa sih manfaat sebenarnya? Dan apa kerugiannya jika bayi tidak dibedong?

Swaddling atau membedong membuat bayi seperti selalu dipeluk. Ini mengingatkannya pada suasana dalam rahim ibu. Ia akan merasa nyaman dan aman. Itulah alasan rasional dibalik kebiasaan membedong. Tujuan membedong sama sekali bukan untuk 'meluruskan' kaki bayi. Semua bayi baru lahir, kakinya memang tampak sedikit bengkok atau menekuk ke dalam. Tapi itu normal. Kondisi tersebut dikarenakan selama kurang lebih 40 minggu di dalam rahim ibu yang ruangnya memang terbatas, ia selalu dalam posisi meringkuk. Dalam beberapa bulan setelah lahir, dan tanpa dibedong pun, kedua kaki bayi akan 'lurus' dengan sendirinya dan berbentuk normal.

atau membedong membuat bayi seperti selalu dipeluk. Ini mengingatkannya pada suasana dalam rahim ibu. Ia akan merasa nyaman dan aman. Itulah alasan rasional dibalik kebiasaan membedong. Tujuan membedong sama sekali bukan untuk 'meluruskan' kaki bayi. Semua bayi baru lahir, kakinya memang tampak sedikit bengkok atau menekuk ke dalam. Tapi itu normal. Kondisi tersebut dikarenakan selama kurang lebih 40 minggu di dalam rahim ibu yang ruangnya memang terbatas, ia selalu dalam posisi meringkuk. Dalam beberapa bulan setelah lahir, dan tanpa dibedong pun, kedua kaki bayi akan 'lurus' dengan sendirinya dan berbentuk normal.

Dalam kelelapan tidurnya (deep sleep/non-dream sleep), bayi sesekali bergerak seperti orang terkejut. Gerakan ini, yang disebut sebagai hynogogic startles, adalah normal. Anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa pun kadangkala mengalaminya. Hanya saja pada bayi baru lahir, refleks kejut ini lebih sering terjadi sehingga mengganggu kelelapan tidurnya. Refleks ini akan berkurang seiiring dengan pertambahan usia bayi, dan biasanya pada saat bayi berumur 1 atau 2 bulan, akan menghilang. Ada bayi yang dapat langsung tertidur kembali, tapi tak sedikit pula yang kesulitan dan lalu menjadi rewel. Membedong dapat membantu bayi untuk mengatasi refleks kejut ini dan membuatnya segera tidur kembali karena ia merasa seperti dipeluk. Penelitian di Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika menunjukkan bayi-bayi yang dibedong umumnya tidur lebih baik daripada bayi-bayi yang tidak dibedong.

Beberapa ibu ada yang merasakan kemudahan untuk menyusui bila bayinya dibedong. Bagi ibu maupun sang bayi, saat-saat pertama kali menyusui adalah masa yang penuh perjuangan. Ibu belajar untuk mencari posisi dan teknik menyusui yang benar. Si kecil juga berjuang mencari cara menyusu yang pas untuknya. Seringkali ia bergerak-gerak tak sabar, yang justru membuat ibu semakin sulit untuk menempatkannya dalam posisi yang benar dan nyaman. Dengan membedong, bayi akan relatif lebih anteng dan membuat proses belajar menyusui ini lebih lancar. Bayi baru lahir juga seringkali mengalami kolik, salah satu hal yang membuat orangtua baru kebingungan karena bayi yang tengah kolik akan gelisah dan menangis tak henti-hentinya.Swaddling atau membedong dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menenangkan si kecil yang sedang kolik.

Karena manfaat utama yang ingin diperoleh dari bedong adalah untuk membuat bayi merasa nyaman dan aman, dan bukan untuk menghangatkan tubuhnya (apalagi 'meluruskan' kaki bayi), maka jangan membedong bayi dengan ketat ataupun menggunakan beberapa lapis kain. Bedong yang ketat (apalagi berlapis) akan membuat bayi kepanasan (overheated) dan dapat meningkatkan resiko pneumonia serta infeksi saluran pernafasan akut lainnya akibat paru-paru bayi tidak dapat mengembang sempurna ketika ia bernafas.

Bila Anda memutuskan untuk membedong bayi Anda, tak perlu ragu untuk melakukannya asalkan memperhatikan beberapa hal berikut ini. Bedong bayi dengan longgar saja. Tak masalah jika begitu terbangun si kecil 'memorak-porandakan' bedongnya itu. Gunakan kain bedong yang tipis tapi cukup hangat, seperti kain flanel, dan cukup gunakan satu lembar kain saja. Bila bayi Anda menggunakan popok sekali pakai, jangan lupa untuk sering-sering mengganti kain bedongnya. Kenakan pakaian dari bahan yang tipis saja pada si kecil karena bila Anda memakaikan baju yang tebal atau berlapis-lapis dan kemudian membedongnya pula, bayi Anda bisa overheated. Jangan pula membedong sampai menutupi kepala bayi, ataupun mulai membedong di atas bahu, karena dikhawatirkan dapat menutupi hidung bayi. Setelah bayi berusia 1 bulan, sebaiknya jangan membedongnya ketika ia sedang bangun agar tak menghambat perkembangan motoriknya.

Tapi mesti diingat juga, tak semua bayi senang di bedong, lho. Sebaliknya, banyak pula bayi yang sangat menikmati dibedong. Ada bayi yang sejak semula memang sama sekali tak suka dibedong. Beberapa bayi mungkin hanya mau dibedong selama 2 minggu. Tapi beberapa bayi lain, meski sudah berusia 2 bulan atau lebih, masih senang dibedong ketika tidur. Dan ada pula bayi sebenarnya senang dibedong, hanya saja ia lebih senang jika kedua tangannya dibiarkan bebas. Untuk ini, Anda dapat membedong si kecil dari ketiak ke bawah, sehingga ia dapat bebas bermain-main dengan kedua tangannya. Apapun preferensi si kecil, Anda harus menghargainya.

Lalu, bagaimana kalau Anda tak ingin membedong si kecil? Tak masalah, kok. Sama sekali tak ada ruginya jika Anda memutuskan tidak membedong si kecil. Selain memberikan rasa nyaman dan aman kepada bayi, membedong sebenarnya juga memberi manfaat kepraktisan kepada orangtua, seperti memudahkan untuk menyusui dan menggendong. Tapi janganlah ini dijadikan alasan untuk membedong bayi. Sebaliknya, walaupun Anda tak ingin membedong si kecil tapi jika ternyata ia sangat menikmati dibedong, tak ada salahnya sesekali menuruti keinginannya, bukan? Yang paling penting sebagai orangtuanya, Anda dan pasangan yakin dengan apapun keputusan Anda itu.

Perlukah membedong bayi?

Cara Merawat Bayi Prematur Dengan Metode Kangguru

Posted: 12 Apr 2012 09:19 PM PDT

Cara Merawat Bayi Prematur Dengan Metode Kangguru

Seorang bayi yang lahir prematur, umumnya akan diletakkan ke dalam inkubator agar suhu tubuhnya tetap normal serta diberi bantuan oksigen untuk pernafasannya. Selain inkubator, suhu tubuh bayi dapat dipertahankan kehangatannya dengan menggunakan metode kangguru.

Metode kangguru yang ditemukan tahun 1993 ini, merupakan salah satu cara paling efektif dan murah untuk menghangatkan bayi, dengan cara mendekapkan bayi pada tubuh ibunya tanpa dibatasi busana.

“Dulu metode ini dianggap hanya untuk orang miskin, karena kalau orang kaya akan ditaruh diinkubator,” kata dr. Rinawati. Tapi berdasarkan pengalaman, hasilnya malah lebih bagus metode kangguru, sementara bayi tidak senang berada di inkubator.

“Dengan metode ini, bayi juga akan memiliki insting, karena dapat merasakan detak jantung ibunya dan mencari-cari sendiri putingnya,” paparnya lagi.

Menurut dokter Rinawati, metode kangguru dapat diterapkan sampai si bayi sudah tidak mau lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu karena telah besar. Pada saat itu, dokter akan memeriksa retina agar kebutaan dapat dicegah, begitu juga dengan telinga, tulang dan vaksinasi. “Biasanya menunggu hingga bayi beratnya mencapai 2 kg,” tambahnya.

Dokter juga akan mengecek jumlah dan waktu minum bayi, misalnya ad libitum atau kemampuan si bayi meminum ASI (kira-kira 180-200ml/kg/hari), lalu kenaikkan berat badan per hari paling tidak 20-30 gr atau 1 minggu sekitar 2 ons dan pemantauan pertumbuhannya.

“Metode ini dianjurkan dilakukan setelah dua minggu kelahiran, dengan jangka waktu hingga berat badan bayi dirasa cukup baik atau sekitar 1.800 gram. Setelah pemeriksaan menunjukkan kondisi baik ditambah dengan kenaikan berat badan setidaknya 20-30 gram setiap hari, barulah si bayi prematur sudah siap untuk dirawat di rumah dan tumbuh seperti layaknya bayi normal seperti biasa,” jelas dr. Rinawati.

Lantas, bagaimana cara melakukan metode kanguru?

1. Pertama, beri bayi Anda pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu.
2. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.
3. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dengan posisi bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastis atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
5. Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.
6. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
7. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pamberian asi, dan kebersihan ibu dan bayi.

Metode kangguru mendatangkan banyak manfaat lain, seperti:
-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Mengurangi stres pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

Menghindari kehiran prematur bukan tidak mungkin, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kelahiran bayi yang belum ‘cukup umur’ tersebut. Paling tidak Anda khususnya calon ibu dapat menerapkan tiga langkah berikut:

1. Persiapkan kehamilan dengan sebaik-baiknya, rajin-rajin cek kesehatan, emosi dan persiapkan dana yang cukup.
2. Persiapkan nutrisi yang seimbang.
3. Berolah raga boleh, tapi jangan yang menyebabkan kelelahan.

Cara Merawat Bayi Prematur Dengan Metode Kangguru

Panduan Cara Merawat bayi:

  • posisi menyendawakan bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi