Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Stimulasi Agar Bayi Tengkurap

Posted: 16 Apr 2012 03:10 PM PDT

Cara Stimulasi Agar Bayi Tengkurap

Stimulasi agar bayi tengkurapdapat Anda lakukan untuk membantu si kecil melewati tahap ini. Meski setiap bayi memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda, tapi biasanya bayi akan mulai tengkurap saat usianya memasuki tiga atau empat bulan.

Pada usia tiga bulan, biasanya bayi sudah dapat mengangkat kepala dan tubuhnya saat Anda meletakkannya pada posisi tengkurap. Menginjak usia selanjutnya, bayi mulai bisa menggeser badannya untuk meraih mainan atau benda yang ada didekatnya.

Perlu Anda perhatikan pada usia ini adalah berat badan bayi. Karena bayi yang memiliki kelebihan berat badan, cenderung malas untuk melakukan gerak badan. Untuk itu, Anda bisa melakukan berbagai stimulasi untuk membantu bayi tengkurap.

Contohnya saja, Anda bisa memberikan rangsangan dengan menaruh mainan yang berbunyi di samping bayi. Jika bayi mulai bereaksi dan tertarik untuk menggapai mainannya. Coba Anda jauhkan perlahan-lahan agar bayi Anda terstimulasi menggerakkan badannya untuk mendekati mainan itu.

Jika bayi sudah mulai menggerak-gerakkan badannya berusaha untuk tengkurap, Anda jangan segan membantunya. Anda bisa sedikit memberikan dorongan agar bayi Anda bisa tengkurap. Jika si kecil sudah terbiasa, ia akan mencoba untuk tengkurap dengan sendirinya.

Berada pada posisi tengkurap akan membantu memperkuat otot leher bayi. Untuk itu, Anda bisa sesekali mencoba untuk meletakkan bayi dengan posisi tengkurap. Tapi jika ia terlihat kesal dan mulai menangis, segera balikkan kembali badannya. Anda bisa mencobanya berulang sampai bayi merasa terbiasa dan bisa melakukannya sendiri.

Untuk melatih otot motoriknya, Anda bisa mencoba memposisikan bayi Anda miring saat sedang menyusui. Selain melatih ototnya, hal itu juga akan membiasakan bayi pada posisi miring seperti saat akan melakukan tengkurap.

Jika bayi sudah mulai bisa tengkurap sendiri, ia akan sangat menyukai posisi tersebut karena membuatnya lebih bebas bergerak. Saat bayi ditelentangkan, ia akan dengan cepat membalikkan tubuhnya.

Cobalah untuk menaruh mainan agak jauh dari jangkauannya, hal ini bisa membantu untuk melatih otot leher, tangan, kaki dan juga badannya. Semakin lama, bayi Anda akan semakin lincah, tentunya ia membutuhkan perhatian Anda lebih banyak.

Berikan stimulasi tepat untuk membantu bayi tengkurap. Biarkan bayi Anda terbiasa dengan posisinya. Jangan paksakan bayi untuk tengkurap jika bayi masih tidak menyukainya, karena itu akan membuatnya tidak nyaman.

Cara Stimulasi Agar Bayi Tengkurap

Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Posted: 16 Apr 2012 08:07 AM PDT

Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Stimulasi agar bayi dudukdapat mulai Anda lakukan saat bayi terlihat cukup kuat dan siap untuk bisa duduk. Biasanya bayi sudah bisa belajar duduk pada saat usianya mencapai 5 atau 6 bulan, meski memang masih harus dibantu.

Saat usianya mencapai 6 atau 7 bulan, bayi mulai bisa duduk tanpa bantuan Anda. Namun pada usia ini memang bayi belum bisa duduk terlalu lama. Di saat usianya mencapai 9 atau 10 bulan ia akan mampu duduk sendiri dengan lincah.

Perkembangan motorik pada bayi memang akan berbeda antara bayi yang satu dengan lainnya. Namun perkembangan itu pasti akan dilalui oleh bayi. Tiap tahapan harus dikuasai bayi sebelum ia lanjut ke tahapan selanjutnya. Seperti untuk duduk, bayi harus bisa menegakkan kepalanya terlebih dahulu.

Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menstimulasi agar bayi duduk :

  • Untuk melatih kekuatan otot leher bayi, Anda bisa mengajak bayi bermain dengan memindahkan mainannya bergerak ke atas. Lakukan dengan perlahan hingga bayi mengikuti arah mainan tersebut dengan mengangkat kepala dan dadanya.
  • Saat ia tengkurap, coba sesekali Anda ubah posisinya menjadi duduk. Jangan langsung melepaskan pegangan Anda. Karena pada awal-awal belajarnya, bayi terkadang akan jatuh ke sisi kanan atau kiri. Tetap pegangi bayi sampai ia merasa nyaman dengan posisi duduknya. Kemudian Anda bisa mencoba melepaskan pegangan Anda perlahan-lahan.
  • Jika bayi terlihat sudah cukup kuat untuk duduk, Anda bisa mulai melatihnya untuk bisa duduk dengan seimbang. Untuk melatihnya, Anda bisa menggunakan mainan kesukaannya dan menaruhnya di depan bayi Anda. Letakkan agak jauh dari jangkauannya dan pastikan ia tertarik untuk melihat mainan tersebut.
  • Taruhlah ia dipangkuan Anda dengan posisi duduk dan berikan mainan yang disukainya. Ia akan mulai menyukai posisi duduk sambil memainkan mainan kesukaannya.
  • Saat belajar duduk, pastikan bayi Anda berada di tempat yang empuk dan aman. Hal ini untuk berjaga-jaga jika ia tiba-tiba terjatuh ke sisi kanan atau kiri. Anda bisa menggunakan kasur tipis atau karpet tebal yang empuk untuk tempat si kecil belajar duduk.

Lakukan stimulasi agar bayi duduk secara perlahan hingga bayi Anda benar-benar siap dengan posisi duduknya. Selamat mencoba.

Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Posted: 16 Apr 2012 03:06 AM PDT

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Menentukan makanan bayi tentunya harus dipilih yang benar-benar sesuai dengan usianya. Ada beberapa makanan kurang baik buat bayi yang harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi makan si kecil dengan makanan berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis tersebut.

Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua makanan ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini mengandung spora botulinum.

Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi, jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka bisa tumbuh dan menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya.

Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu dihindari sampai usia anak Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Hal ini karena bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit.

Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih berbentuk utuh, selai kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis anggur, buah dan sayuran mentah yang keras, potongan daging yang besar, hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan permen.

Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang tinggi. Makanan yang mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan anemia. Makanan ini pun disarankan untuk tidak masuk dalam menu bayi dibawah usia 8 bulan.

Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging. Diantaranya adalah wortel, bit, buncis, dan bayam. Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya ditemukan pada olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap.

Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya menghindari menggunakan garam dan gula. Mengenalkan rasa gula dan garam terlalu dini, akan membuatnya "ketagihan" dengan makanan yang manis atau asin tersebut.

Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan anak. Biarkan anak merasakan rasa alami dari sayuran dan makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan rasanya. Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik buat bayi.

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Panduan Cara Merawat bayi:

  • nasi tim buat bayi

Cara Membimbing Bayi Belajar Jalan

Posted: 16 Apr 2012 03:04 AM PDT

Cara Membimbing Bayi Belajar Jalan

Membimbing bayi belajar jalan akan sangat membantu dalam perkembangan psikologisnya. Setelah bayi bisa berjalan, ia akan menemukan dunia baru yang lebih luas dengan kakinya sendiri. Ia bisa berjalan kemana pun untuk mencari hal-hal baru yang ingin diketahuinya.

    Sebagai orang tua, Anda perlu membimbing agar si kecil bisa melalui tahapan ini dengan baik. Dalam tahap awal berjalannya, ia akan berjalan dengan tertatih. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menciptakan lingkungan yang aman bagi si kecil.

    Hal ini penting untuk menjaga buah hati Anda terluka atau terkena benda-benda yang berbahaya. Pastikan pula lantai rumah Anda tidak licin. Tetap awasi si kecil saat ia mulai menapaki langkah-langkah barunya. Jangan menjaga jarak terlalu jauh darinya, karena langkahnya masih limbung.

    Saat ia berada di rumah, Anda bisa membiarkan si kecil bebas tanpa alas kaki. Namun, jika Anda mengajak bayi belajar jalan di luar rumah, sebaiknya Anda mengenakan alas kaki pada si kecil. Agar ia nyaman, pilihlah sepatu yang nyaman dan aman untuk si kecil.

  Anda dapat memilih sepatu yang datar dan lembut untuk membantu menstimulasi si kecil saat belajar berjalan. Jangan mengenakan sepatu yang ada lekukan di bagian kakinya atau sepatu dengan ujung yang menyempit. Karena hal itu akan menghambat pertumbuhannya.

    Pakaikan si kecil sepatu yang pas di kakinya. Jangan terlalu sempit atau longgar. Jika Anda akan mengenakan kaus kaki pada si kecil, pilihlah yang tidak terlalu ketat. Pilih juga yang berbahan katun sehingga dapat menyerap keringat dan membantu sirkulasi udara.

    Saat ia mulai berjalan, tumbuhkanlah rasa percaya dirinya. Terkadang ada si kecil yang manja dan malas untuk belajar berjalan. Untuk itu ia membutuhkan stimulasi agar dapat berjalan. Jika pada saatnya bayi belajar jalan, usahakan untuk tidak terlalu sering menggendongnya.

    Jika ia sesekali terjatuh saat belajar jalan, jangan langsung menggendongnya atau memberikan bantuan. Coba dekati dan beri ia pelukan sebentar. Lalu berilah ia motivasi dan semangat untuk mencoba berjalan kembali. Tunjukkan kalau semuanya akan baik-baik saja, karena Anda masih ada didekatnya.

    Saat bayi belajar jalan, tunjukkan sikap gembira Anda. Jangan memperlihatkan sikap panik atau khawatir, karena itu akan mempengaruhinya dan membuat rasa percaya dirinya hilang. Bawalah serta mainan kesukaannya untuk memancingnya agar mau berjalan.

    Anda dapat membantu memperkuat otot kaki bayi dengan melakukan pijatan pada kakinya. Untuk melakukannya, sebaiknya Anda melakukan konsultasi pada dokter bayi untuk bisa memijat dengan teknik yang benar.

  Jika bayi Anda memiliki berat tubuh yang berlebih, maka akan mempengaruhinya saat belajar menjaga keseimbangan. Untuk itu, makanan seimbang sangat diperlukan bagi si kecil. Mintalah petunjuk dkter agar si kecil mendapatkan berat idealnya.

    Saat ini dipasaran banyak sekali alat yang bisa Anda gunakan untuk membantu bayi belajar jalan. Namun Anda harus bijak untuk memilihnya agar si kecil pun bisa belajar jalan dengan maksimal. Orang tua dulu, biasanya menggunakan kain gendongan yang dililitkan pada ketiak bayi untuk mengajarkannya berjalan. Cara ini aman untuk Anda terapkan pada si kecil.

    Anda juga dapat menggunakan mainan seperti kereta dorong untuk mestimulasi bayi belajar jalan. Ia dapat menjadikan mainan tersebut akan menjadi tumpuannya saat belajar berjalan sambil mendorongnya

Cara Membimbing Bayi Belajar Jalan

Cara Memilih Botol Susu Bayi

Posted: 15 Apr 2012 09:00 PM PDT

Cara Memilih Botol Susu Bayi

Dalam memilih botol susu bayi, Anda tentunya harus ekstra hati-hati. Merk terkenal bukan menjadi jaminan. Lebih baik Anda pastikan kandungan yang ada dalam botol susu tersebut benar-benar aman untuk bayi Anda.

    Pilihlah botol susu yang sesuai dengan usia bayi Anda. Anda juga perlu memperhatikan ujung botol bayi dan pastikan pas dengan ukuran mulut bayi. Botol susu plastik memerlukan perawatan untuk menjaga kebersihannya.

    Jika Anda menggunakan botol susu plastik untuk bayi, Anda tentunya harus benar-benar memperhatikan kebersihannya. Anda bisa mensterilkan botol susu dengan menggunakan alat steril khusus yang ada di pasaran, atau bisa juga menggunakan air panas.

    Saat memilih botol susu, pastikan produk tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Anda bisa memilih botol susu yang terdapat tulisan "recycle" yang berarti bisa digunakan kembali. Atau pilihlah produk dengan tanda "food grade".

    Pada botol biasanya terdapat beberapa kode. Perlu Anda ketahui, kode-kode tersebut merupakan informasi tentang jenis plastik botol tersebut. Berikut ini beberapa kode yang biasanya ada pada botol yang perlu Anda ketahui.

  • PP atau Polypropylene adalah bahan yang paling aman digunakan seperti untuk botol susu bayi atau tempat makanan.
  • LDPE atau Low Density Polyethylene adalah bahan yang dapat didaur ulang. Bahan ini cocok untuk tempat makan.
  • PET atau Polyethylene Terephthalate adalah bahan yang biasanya dipakai untuk kemasan air mineral dan hanya untuk sekali pakai. Tidak untuk digunakan dengan air panas atau hangat.
  • HDPE atau High Density Polyethylene adalah bahan yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Bahan jenis ini biasanya digunakan untuk botol susu yang bewarna putih susu.
  • PVC atau Polyvinyl Chloride adalah bahan plastik yang berbahaya untuk ginjal dan hati. Bahan jenis ini sulit di daur ulang.
  • PS atau Polystyrene adalah bahan yang biasa digunakan untuk tempat minuman sekali pakai atau tempat makan dari styrofoam. Bahan jenis styrene berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Bahkan beberapa negara sudah melarang pemakaian bahan ini.
  • Other. Jika Anda mendapatkan produk dengan simbol yang bertuliskan kata "other" artinya adalah produk tersebut menggunakan salah satu bahan plastik yang berasal dari Polycarbonate, Polylactic Acid, Acrylonitrile Butadiene Styrene Acrylic, Nylon atau Fiberglass.  Anda disarankan untuk menghindari produk yang bertuliskan polycarbonate karena mengandung bisphenol-A (BPA) yang bisa berbahaya bagi perkembangan anak, sistem reproduksi, saraf, daya tahan tubuh dan bisa menyebabkan kanker.

    Pastikan Anda memilih botol susu bayi yang benar untuk bayi Anda. Selamat memilih.

Cara Memilih Botol Susu Bayi

Bagaimana Memilih Makanan Bayi Yang Sesuai ?

Posted: 15 Apr 2012 08:25 PM PDT

Bagaimana Memilih Makanan Bayi Yang Sesuai ?

Dalam memilih makanan bayi tentunya harus berdasarkan usianya. Hal ini disesuaikan pula dengan kemampuan bayi dalam menerima makanan. Jangan sampai Anda salah memberikan makanan pada si kecil karena bisa mempengaruhi pada perkembangannya kelak.

Jika Anda orang tua yang bekerja, biasanya urusan bayi sejenak diserahkan pada keluarga terdekat atau pengasuh. Meski sudah menjadi orang kepercayaan Anda, tidak ada salahnya Anda memastikan kembali asupan makanan yang diberikan. Kalau perlu Anda sudah mempersiapkannya terlebih dahulu.

Untuk makanan bayi usia 0-6 bulan sebaiknya hanya di beri ASI saja. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Pada awal ASI keluar, biasanya terdapat cairan yang bewarna agak kekuningan. Cairan tersebut adalah kolostrum yang mengandung antibodi dan nutrisi penting bagi buah hati Anda.

Hisapan bayi pada 30 menit pertama setelah lahir dapat membantu merangsang produksi ASI. Aktivitas menyusui juga bisa lebih mendekatkan ibu dan bayi. Berikanlah ASI dari satu payudara hingga kosong, kemudian pindah ke payudara yang lainnya.

Saat bayi Anda berusia 6 bulan, barulah Anda dapat memberikan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI. ASI tentu saja masih tetap diberikan. Meski bayi pada usia itu sudah memiliki reflek mengunyah, bentuk makanan pendampingnya tetap harus berbentuk halus dan lembut.

MP-ASI yang bisa Anda berikan misalnya adalah biskuit yang ditambahkan air atau susu agar lumat, buah-buahan seperti pepaya atau pisang yang dilumatkan. Untuk awal, Anda bisa memberikannya hanya satu jenis makanan pendamping terlebih dahulu.

Jangan langsung memberikan bayi Anda dengan satu mangkuk makanan pendamping. Berikanlah secara bertahap sedikit demi sedikit. Misalnya satu atau dua sendok dulu sebagai perkenalan. Berikan secara rutin, dan jika ia sudah terbiasa, Anda bisa memberikan makanan pendamping yang berbeda.

Meski sudah ada makanan pendamping, Anda tetap harus memprioritaskan ASI. Berikan makanan pendamping, setelah bayi Anda selesai dengan ASI-nya. Saat memberikan makanan pendamping gunakanlah sendok.

Jangan pernah memaksakan jika bayi Anda menolak makanan baru. Cobalah untuk perlahan memperkenalkannya, misalnya dengan memberikan makanan tersebut saat bayi lapar. Cobalah terus dan lama-lama bayi Anda akan terbiasa dengan rasanya.

Pada usia 6-9 bulan, alat cerna bayi sudah semakin kuat. Pada usia ini, jumlah makanan pendamping dapat ditambah sedikit demi sedikit. Anda juga dapat menambahkan zat lemak atau kalori ke dalam makanannya untuk menambah nilai gizi makanan.

Saat usianya menginjak 10 bulan, bayi sudah mulai bisa diperkenalkan dengan makanan yang sama dengan keluarga. Kepadatan nasi atau tim untuk bayi tentu harus diatur dari yang benar-benar lembek hingga yang mendekati kepadatan makanan yang sama dengan keluarga.

Proses ini tentunya harus dilalui oleh bayi. Meski mungkin bayi menolak terhadap beberapa jenis makanan bayi, Anda harus tetap memperkenalkannya karena mengenalkan bermacam makanan sejak dini akan berdampak baik pada kebiasaannya makannya kelak.

Di usia 12-24 bulan, pemberian ASI masih terus dilakukan meski jumlah ASI biasanya sudah berkurang. Pada usianya ini, jumlah makanan pendamping sudah lebih banyak, yakni separuhnya makanan orang dewasa, selain itu bisa ditambah pula dengan makanan selingan.

Gantilah menu setiap harinya agar si kecil tidak jenuh dan dapat mengenal lebih banyak variasi makanan bayi lainnya. Jika tibsa waktunya untuk menyapih si kecil, lakukanlah dengan perlahan dengan mengurangi frekuensi pemberian ASI.

Bagaimana Memilih Makanan Bayi Yang Sesuai ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi