Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Mengenalkan Warna Pada Bayi

Posted: 28 Jun 2012 06:34 AM PDT

Sekarang banyak metode dan alat bantu yang memudahkan orangtua untuk mendidik anak. Pada bayi cemerlang, Anda akan dapati bahwa organ tubuh yang paling awal berkembang adalah otak, telinga dan mata. Bantulah bayi cemerlang Anda untuk mengembangkan kemampuan pendengaran dan pengelihatannya.

Mendidik anak terutama yang masih bayi memang tidak mudah, mulailah mengenalkan bayi anda dengan hal-hal yang mudah ia terima. Misal dengan memperdengarkan suara khas ayah atau ibunya. Untuk membantu perkembangan pengelihatannya, kenalkan bayi anda dengan berbagai warna.

Lalu bagaimana cara mengenalkan warna pada bayi? Mendidik anak dengan mengenalkan warna pada bayi dimulai dengan warna-warna pastel seperti merah muda, biru muda kuning dan ungu. Anda dapat menggunakan warna-warna pastel sebagai warna cat dinding dan warna furnitur di kamar bayi.

Secara psikologis diyakini warna dapat memberi efek pada bayi. Warna pastel di kamar bayi membuat bayi menjadi lebih tenang dan tidur lebih nyenyak. Sehingga bayi bangun tidur dengan perasaan senang.

Berikan mainan-mainan dengan aneka warna yang menarik perhatian bayi,seperti bantal warna-warni dan buku bergambar dengan aneka warna. Sambil bercerita atau bermain, Anda dapat mendidik anak untuk mengenali perbedaan warna.

Contohnya dengan Anda memegang dua buah bantal berbentuk bola dengan warna merah dan hijau, gelindingkanlah bola berwarna merah dan biarkan bayi menangkapnya sembari anda mengucapkan kata "merah" berulang-ulang. Kemudian gantilah bola merah dengan bola hijau, dekatkan bola di depan bayi dan ucapkanlah kata "hijau" berulang-ulang.

Gunakanlah warna cerah, karena akan membuat bayi lebih bersemangat. Ahli terapi psikologi juga menggunakan warna untuk terapi anak bandel.

Beberapa warna digunakan untuk mempengaruhi psikologis anak bandel agar lebih tenang dan dapat mengikuti aturan. Mengenalkan warna pada bayi dapat membuat mereka tumbuh lebih baik setelah dewasa, yang ujungnya akan memudahkan Anda dalam mendidik anak.

Gerak Refleks Bayi

Posted: 28 Jun 2012 05:37 AM PDT

Gerak Refleks Bayi

BEGITU lahir ke dunia, si kecil akan diberikan uji stimulus oleh dokter anak untuk mengetahui apakah refleksnya berjalan dengan baik. Bila refleks tidak muncul, dokter akan menganalisa kemungkinan adanya gangguan atau kelainan pada otak atau sarafnya. Begitupun selanjutnya, fenomena refleks ini harus tetap dipantau perkembangannya.

Beragam refleks yang dimiliki oleh si kecil merupakan modal si kecil untuk bertahan hidup. Misalnya refleks mencari puting dan mengisapnya yang merupakan kemampuan pertama si kecil dalam memenuhi kebutuhan makanannya.

Ketahuilah kapan gerak refleks ini sudah harus mulai melemah atau menghilang. Bila terjadi sesuatu yang tidak normal, maka Anda bisa menangkap sinyal adanya kelainan yang mungkin terjadi pada si kecil sedini mungkin.

Inilah beragam refleks yang dimiliki oleh si kecil berikut masa hilangnya refleks tersebut:

1. Refleks Moro

Refleks ini timbul ketika si kecil terkejut, umumnya karena ia merasa akan jatuh atau karena ada suara yang sangat keras. Reaksi yang timbul setelah terkejut adalah melengkungkan punggungnya, menjatuhkan kepala lalu menarik kedua lengan dan kakinya ke arah dada. Terkadang tangannya menggapai benda-benda yang ada di dekatnya. Misalnya Anda sedang menggendongnya, kemudian tanpa sengaja kepalanya tidak dapat Anda tahan, maka tangan si kecil akan segera mencengkeram bahu atau rambut Anda. Refleks ini mulai menghilang antara usia 3-6 bulan.

2. Refleks Genggaman (Grasp Reflex)

Begitu Anda menyentuh telapak tangan si kecil, ia akan memberikan respon dengan menggenggam kembali jari Anda. Inilah yang disebut dengan refleks genggaman. Refleks ini dikenal juga dengan palmar grasp dan akan menghilang begitu si kecil melewati usia 6 bulan.

3. Refleks Babinski

Refleks Babinski terdapat di bagian kaki dan akan timbul jika Anda menggoyang-goyangkan telapak kaki si kecil. Respon yang diberikan adalah jari-jari kakinya akan membuka, kemudian secara perlahan kakinya akan menekuk ke arah dada. Refleks ini juga dikenal dengan plantar grasp, sedangkan nama Babinski diberikan sebagai penghormatan kepada dokter yang pertama kali menemukan refleks ini. Plantar grasp akan hilang saat si kecil merayakan ulang tahun pertamanya.

4. Refleks Mencari Putting (Rooting Reflex)

Refleks mengisap atau rooting refleks, sangat membantu Anda dalam proses menyusui. Refleks ini adalah naluri alamiah si kecil yang ditunjukkan dengan menoleh serta mencari "sumber makanannya" ketika Anda menyentuh pipi atau bagian ujung mulutnya. Terkadang ketika si kecil menyusu ASI, tangannya yang belum terkontrol bergerak naik ke arah wajah dan menyentuh pipinya sendiri. Gerakan ini membingungkan si kecil dalam mencari puting ibu dan bisa mengakibatkan ia frustasi sehingga menangis. Untuk menghindari kejadian ini, cobalah untuk menahan tangannya dengan lilitan selimut atau bedong. Tak perlu diikat terlalu kencang, hanya sekadar untuk menjaga agar tangan si kecil tidak bergerak kesana-kemari. Setelah si kecil berusia 4 bulan, refleks mengisapnya akan hilang, namun kepandaiannya dalam menyusu dari puting sang ibu juga meningkat.

5. Refleks Mengisap

Kemampuan mengisap si kecil juga merupakan sebuah refleks karena bayi yang baru lahir akan menghisap apapun yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Bagi si kecil, refleks menghisap ini berfungsi untuk makan, yaitu dengan menyusu ASI ataupun minum susu dari botol.

6. Refleks Melangkah (Stepping Reflex)

Refleks ini timbul ketika Anda mencoba membuat si kecil berdiri di atas lantai maka kakinya akan dijejak-jejakkan seperti akan berjalan. Refleks ini tidak mengindikasikan si kecil sudah mulai belajar berjalan dan akan hilang pada usia 4 bulan. Proses belajar berjalan yang sesungguhnya baru muncul di usia 10-12 bulan.

7. Refleks Tonic Neck (Fencing Reflex)

Anda dapat menemukan refleks tersebut dalam kondisi berikut: ketika Anda baringkan si kecil dalam keadaan telentang dengan wajah berpaling ke salah satu arah, maka posisi lengan dan tubuhnya seakan bergerak ke arah yang berlawanan. Sementara di kaki dan tangannya menekuk menciptakan kesan seperti pemain anggar yang sedang mengambil posisi siap (fencing). Gerakan refleks ini dikenal juga dengan fencing reflex, berdasarkan gambaran posisi yang diciptakan oleh gerakan refleks tersebut.

8. Berenang

Ya, si kecil sudah memiliki naluri untuk bertahan hidup dalam air. Refleks ini timbul ketika Anda membawanya ke dalam air dimana secara alami ia akan menggerakkan tangan dan kakinya. Gerakan ini disebut juga gerakan paddle dog, karena mirip dengan gerakan anjing ketika berenang. Refleks ini akan hilang ketika si kecil berusia 6-7 bulan.

Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir Dan Cara Mengatasinya

Posted: 28 Jun 2012 05:07 AM PDT

Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir

PENYAKIT Kuning di kalangan bayi yang baru lahir adalah warna kuning pada kulit dan putih mata. Penyakit kuning yang kelihatan dialami oleh sepertiga sampai separuh dari bayi normal yang baru lahir. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah dan pada umumnya semakin pudar menjelang akhir minggu pertama setelah lahir. Jika penyakit kuning tidak pudar setelah seminggu, atau masih ada setelah dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau hospital setempat.

Apakah penyebab warna kuning?

Dalam tubuh manusia, darah yang baru sedang dihasilkan sepanjang waktu dan darah yang lama sedang dimusnahkan. Salah satu produk darah yang dimusnahkan dikenal sebagai bilirubin. Biasanya bilirubin masuk ke hati dan kemudian meninggalkan tubuh dalam bentuk tinja. Selama beberapa hari pertama setelah lahir, hati bayi tidak berfungsi dengan sama baik dibandingkan waktu kelak, jadi cenderung terjadi longgokan bilirubin dalam darah. Ini mengakibatkan warna kuning pada kulit dan putih mata.

Apakah penyakit kuning berbahaya?

Jika jumlah bilirubin meningkat terlalu tinggi bayi mungkin mengantuk. Tingkat bilirubin yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah pendengaran dan kerusakan otak. Di rumah sakit, diperhatikan agar tingkat bilirubin tidak terlalu tinggi. Penyakit kuning juga mungkin disebabkan oleh penyakit hati. Oleh karena ini, penting agar Anda menghubungi dokter setempat. Salah satu tanda penyakit hati adalah warna tinja bayi yang pucat dan bukannya kuning tua.

Bayi mana yang lebih sering menderita penyakit kuning?

Bayi yang mungkin lebih sering menderita penyakit kuning termasuk:

  • Bayi yang prematur.
  • Bayi yang terkena infeksi.
  • Bayi Rhesus atau RH babies – bayi yang mempunyai golongan darah yang berlainan dengan ibunya. Disebabkan hal ini, suatu reaksi terjadi di mana sel darah bayi dimusnahkan dengan lebih cepat.

Mengukur berapa parah penyakit kuning yang diderita bayi

Sejenis tes darah memeriksa tingkat bilirubin. Beberapa rumah sakit juga menggunakan alat yang diletakkan pada kulit sebagai tes pemeriksaan untuk membantu dalam menentukan apakah tes darah diperlukan. Staf rumah sakit akan melakukan tes darah jika:

  • Ada faktor risiko seperti prematuritas.
  • Penyakit kuning ditemui dalam beberapa hari pertama hidup bayi.

Perawatan

Cukup minum adalah penting sekali untuk bayi yang baru lahir. Penyakit kuning sering lebih parah karena sedikit dehidrasi. Penyakit kuning yang kurang parah pada minggu pertama tidak memerlukan perawatan kecuali minuman. Penyakit kuning yang sedang dirawat dengan meletakkan bayi telanjang (dengan masker perlindungan untuk menutup mata) di bawah lampu cerah atau cahaya yang berwarna biru. Ini dikenal sebagai fototerapi.

Cahaya memecahkan bilirubin dalam kulit dan menjadikan penyakit kuning semakin pudar. Perawatan cahaya ini mungkin mengakibatkan bayi membuang tinja yang cair. Hal ini ditangani dengan meningkatkan jumlah minuman. Terkena cahaya matahari tanpa perhatian mungkin berbahaya dan mengakibatkan kulit terbakar. Dengan penyakit kuning yang parah, bayi mungkin perlu menjalani transfusi darah khusus di mana darah bayi diganti (ditukar) dengan darah yang bersih untuk membuang bilirubin dari tubuh.

Apakah ada masalah jangka panjang dari penyakit kuning?

Biasanya tidak ada masalah jangka panjang setelah bayi menderita penyakit kuning. Bayi yang menderita penyakit kuning yang parah harus diperiksa pendengarannya secara berkala. Hal ini sebaiknya dibicarakan dengan dokter Anda atau perawat anak kecil. Sekarang ini kerusakan otak akibat penyakit kuning yang parah jarang sekali ditemui karena tingkat penyakit kuning dipantau dengan teliti pada beberapa hari pertama kehidupan di rumah sakit atau di rumah dengan program di mana bayi pulang ke rumah secara dini.

Ingatlah:

  • Jika penyakit kuning tidak mulai pudar setelah seminggu, atau berkelanjutan setelah dua minggu, silakan hubungi dokter Anda atau rumah sakit setempat.
  • Penyakit kuning mungkin disebabkan oleh faktor lain seperti penyakit hati. Oleh karena ini, penting agar Anda menghubungi dokter setempat, jika penyakit kuning tidak pudar.

Cara Membuat Pure Mentimun Untuk Bayi

Posted: 27 Jun 2012 08:09 PM PDT

Cara Membuat Pure Mentimun Untuk Bayi

Kategori: Sayuran; Usia 6 bln+

Bahan:
1 buah mentimun kecil, kupas, buang bijinya, lalu potong-potong

Cara Membuat:
Haluskan dengan garpu atau food processor.

Cara Membuat Pure Mentimun Untuk Bayi

Cara Membuat Bubur Pepaya dan Pir

Posted: 27 Jun 2012 08:09 AM PDT

Cara Membuat Bubur Pepaya dan Pir

Bahan:
1 buah pir matang, cuci, kupas, potong kecil, 1 sdt tepung maizena
75 ml air ASI/susu formula, 100 gr pepaya matang, kupas, cuci, potong kecil

Cara membuat :
Kukus pir sampai lunak. Angkat dan biarkan agak dingin. Campur tepung maizena dengan air. Jerang di atas api kecil dan aduk sampai mengental. Angkat dari api dan bubuhi ASI/susu formula. Aduk sekali lagi. Tambahkan potongan buah pir serta pepaya. Masukkan ke dalam blender dan haluskan. Tuang kedalam mangkuk dan hidangkan segera.

Cara Membuat Bubur Pepaya dan Pir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi