Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi

Posted: 19 Jul 2012 08:06 PM PDT

Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi

Mendongeng atau membacakan cerita memiliki begitu banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. Walaupun orang tua sibuk dan kelelahan karena tekanan pekerjaan demi kebutuhan hidup, sebaiknya tetap harus menyisihkan waktu untuk membacakan cerita (mendongeng ) bagi buah hati tercinta. Mendongeng adalah salah satu cara mendapatkan waktu santai bersama antara orang tua dan anak. Nikmatilah setiap menitnya!

Berikut beberapa tips dan langkah yang perlu diperhatikan orang tua dalam mendongeng atau membacakan cerita kepada anak :

  1. Mulailah kebiasaan mendongeng (membacakan cerita) sejak awal sedini mungkin bahkan sejak selagi anak masih dalam kandungan. Banyak manfaat yang akan dirasakan dari kebiasaan ini sejak masih dalam kandungan.
  2. Untuk anak yang masih kecil (di bawah usia 3 tahun), Anda sebaiknya memilih buku cerita yang lebih banyak gambar dan warna-warna menariknya daripada teks.
  3. Sebaiknya orang tua menguasai dongeng secara utuh atau membaca buku cerita tersebut terlebih dahulu sebelum membacakannya untuk anak agar orang tua tahu seperti apa cerita yang akan disampaikan kepada anak. Hal ini penting agar orang tua bisa memberikan penekanan-penekanan pada bagian-bagian penting yang sebaiknya diketahui anak, mana yang perlu mendapatkan variasi suara, intonasi dan sebagainya.
  4. Bacakan cerita saat rileks atau santai bersama anak dan minimalkan gangguan yang mungkin terjadi, seperti tidak sambil memasak atau sambil menonton TV. Ini juga penting agar anak bisa belajar lebih fokus pada aktivitas yang sedang dilakukannya, mampu mencerna cerita yang disampaikan dan manfaat dongeng akan benar-benar sampai ke anak.
  5. Mulailah mendongeng dengan cara yang indah secara kreatif. Hal ini akan membuat anak menjadi semakin tertarik untuk mendengarkan cerita yang Anda sampaikan karena pada usia anak-anak biasanya mereka memiliki rentang perhatian yang masih sedikit (pendek) sehingga menjadi mudah bosan dan beralih ke aktivitas lain.
  6. Bila mendongeng lewat buku, orang tua bisa menggunakan aneka variasi suara disesuaikan dengan tokoh yang ada dalam dongeng. Misalnya suara besar untuk suara beruang, suara kecil untuk suara kelinci. Ikut juga menggunakan intonasi dan suara-suara yang pas dan sesuai dengan kejadian yang ada di cerita. Misalnya untuk kejadian yang menyedihkan orang tua bisa menggunakan suara yang juga agak murung dan sedih. Begitu pula sebaliknya, untuk kisah atau kejadian yang menyenangkan.Jangan segan untuk membuat suara yang bervariasi sesuai dengan watak tokoh cerita dan suasana yang terjadi. Dongeng yang disajikan dengan suara bervariasi akan terasa lebih hidup dan memberikan kesan lucu yang akan diingat terus oleh anak. Buatlah suara yang bernada geram saat tokoh cerita kecewa atau senang karena mendengar berita bahagia. Begitu juga halnya dengan membuat suara seorang nenek tua yang kelelahan mencari kayu bakar atau seorang raksasa yang sedang mencari mangsa.

    Bila mendongeng tanpa buku, orang tua bisa menggunakan aneka boneka tangan agar dongeng menjadi lebih menarik. Bisa juga sambil menyanyikan lagu-lagu sajak atau syair anak bila memang diperlukan.

  7. Penggunaan mata dan mimik wajah yang sesuai dengan suasana cerita. Misalnya mata yang membelalak karena marah atau terlihat sedih digunakan untuk berkomunikasi kepada anak sebagai pendengar sekaligus mengajarkan anak mengembangkan emosi.
  8. Bacakan cerita dengan tempo yang tidak terlalu cepat dan suara yang jelas agar anak bisa mendengar dengan jelas kata-kata atau kalimat baru yang didengarnya.
  9. Dongeng atau cerita yang dibacakan sebaiknya disesuaikan dengan usia anak. Dengan begitu penggunaan kata-kata yang tepat harus diperhatikan. Orang tua diharapkan mampu menggunakan lafal dan intonasi yang benar sehingga bisa membuat anak berimajinasi.
  10. Gerakan atau akting terkadang juga diperlukan oleh orang tua dalam mendongeng agar bisa ebih menghayati peran dan situasi yang terjadi pada cerita. Jadi jangan segan untuk bertepuk tangan, menggelengkan kepala, berkacak pinggang misalnya ketika bercerita kepada anak.
  11. Ada kalanya orang tua perlu meminta anak untuk menebak seperti apa kejadian yang akan terjadi selanjutnya, khususnya pada bagian-bagian yang mudah ditebak misalnya dengan menutup sebagian gambar atau berhenti sejenak dan tidak langsung membalik halaman buku ke halaman selanjutnya. Hal ini tujuannya untuk merangsang anak agar berpikir dan berani mengemukakan pendapat saat mendengarkan cerita.
  12. Simpulkan pesan moral cerita yang didapat dari dongeng tersebut di akhir cerita. Orang tua juga bisa menanyakan ke anak mengenai makna cerita yang didapat dari dongeng tersebut dikaitkan dengan budi pekerti yang bisa diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.
  13. Akhiri dongeng pengantar tidur dengan cara yang indah, sambil memberikan pelukan dan ciuman hangat untuk anak.

Cara Mendongeng Untuk Merawat Bayi

Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak

Posted: 19 Jul 2012 08:06 AM PDT

Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak

Saat ini cukup banyak orang tua yang mengabaikan pentingnya mendongeng atau membacakan cerita untuk bayi dan anak-anak mereka. Alasan pada umumnya adalah orang tua tidak punya waktu lagi untuk membacakan dongeng bagi bayi dan anak-anaknya karena lelah setelah seharian sibuk bekerja. Hal ini sangat disayangkan karena sesungguhnya dengan mendongeng, banyak manfaat yang akan diperoleh anak bayi. Mendongeng berdampak positif terhadap tumbuh kembang otak, daya imajinasi dan emosional anak. Kebiasaan membacakan cerita atau mendongeng bisa dimulai di rumah. Mendongeng bisa dilakukan orang tua kapan dan dimana saja, tapi kebanyakan dilakukan orang tua menjelang waktu bayi tidur.

Mendongeng mengajarkan banyak hal pada anak. Aktivitas ini akan semakin memperluas wawasan anak karena lewat mendongeng orang tua dapat menceritakan tentang dunia dan cerita tentang kehidupan sehari-hari kepada anak. Mendongeng tentang cerita anak dari suatu daerah tertentu misalnya dapat pula mengembangkan rasa penghargaan anak terhadap nilai budaya dan kebiasaan daerah setempat.

Sebenarnya masih banyak sekali manfaat mendongeng untuk anak-anak. Apa saja manfaat tersebut?

  1. Memperkuat ikatan batin antara orang tua dan anak
    Membacakan cerita kepada anak di tempat tidur yang hangat dan nyaman sambil memberikan pelukan dan ciuman hangat sebelum anak tidur adalah kebiasaan baik untuk mengakhiri hari. Dengan begitu, anak merasa istimewa karena mendapat waktu khusus untuknya, merasa dihargai, dan merasa dicintai oleh orang tuanya. Kebiasaan seperti ini juga akan membuat anak merasa semakin nyaman dan dekat dengan orang tuanya, yang pada akhirnya akan semakin memperkuat ikatan dan hubungan antara anak dan orang tua.
  2. Meningkatkan kemampuan bahasa anak
    Saat mendongeng, orang tua berarti juga telah memperkenalkan kata-kata dan jenis kalimat baru yang mungkin belum pernah didengar anak. Hal ini sangat baik untuk memperkaya kosakata anak. Kata baru dan juga intonasi yang berbeda dari setiap kalimat di dalam dongeng akan memperkenalkan kepada anak bagaimana menggunakan kata-kata baru tersebut dalam kalimat saat mereka berkomunikasi. Anak juga belajar menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik dan benar. Orang tua sebaiknya membantu anak untuk membangun kosa katanya, mendorong anak untuk bertanya apakah ada kata yang dia tidak mengerti atau tidak.
  3. Membantu mengembangkan keterampilan motorik, baik fisik maupun mental
    Ketika orang tua meminta anak untuk memegang buku dan membolak-balik halaman tanpa merobek halaman buku ceritanya, tanpa disadari ini adalah kegiatan yang dapat melatih kekuatan otot-otot dan jari-jari tangan anak. Selain itu, kegiatan mendongeng khususnya lewat buku yang banyak memiliki gambar-gambar menarik merupakan stimulasi pada mata, tangan, telinga dan otak anak secara bersamaan.Stimulasi-stimulasi tersebut sangatlah penting untuk menunjang dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
    Anak mengasah keterampilan motorik ketika mereka memegang buku, memfokuskan mata ketika melihat gambar atau tulisan di buku, sambil mencerna di otak makna dari semua kata, cerita, dan gambar yang ditujukan kepada mereka.
  4. Mempertajam daya ingat anak karena pengulangan cerita
    Ketika anak mendengar kata-kata dan frase tertentu secara berulang-ulang, mereka segera belajar untuk mengingat. Anak-anak belajar dari pendengaran dan pengulangan. Jadi sebaiknya orang tua jangan bosan apabila anak meminta cerita yang sama berulang kali.Mendengar cerita yang sama berulang-ulang dapat membuat anak ingat dengan jalur cerita/dongeng yang dibacakan. Segera setelah anak tahu jalan cerita dongeng tersebut, biasanya ia akan mencoba untuk menceritakan kembali dongeng tersebut ke adik atau orang tuanya dengan kata-kata yang disusun sendiri oleh anak.

    Untuk semakin mengasah daya ingatnya, saat membacakan cerita yang pernah dibacakan sebelumnya, orang tua bisa menanyakan kepada anak apa yang akan terjadi selanjutnya. Misalnya, sambil menutup sebagian halaman pada buku atau sebelum sampai ke halaman selanjutnya orang tua bisa terlebih dahulu menanyakan kepada anak, "apa yang akan terjadi selanjutnya?" Karena anak sebelumnya telah tahu dengan jalan ceritanya, anak akan berusaha mengingat-ingat dan ini secara tidak langsung melatih dan mengasah daya ingat anak.

  5. Meningkatkan minat baca
    Buku adalah jendela dunia. Jika orang tua suka membaca, biasanya anak-anak juga akan mengikuti kebiasaan tersebut. Lewat kisah-kisah yang disampaikan dari dongeng, anak akan semakin tahu banyak hal dan juga menjadi tambah pintar karena wawasannya semakin luas. Kebiasaan mendongeng atau membacakan buku cerita kepada anak sejak dini akan menumbuhkan kegemaran membaca pada anak. Anak jadi suka membaca dan mencintai buku karena tahu bahwa banyak hal dan informasi yang bisa ia temukan dalam buku-buku.
  6. Mengembangkan emosi
    Jenis cerita anak yang beragam memiliki alur cerita yang mengandung berbagai emosi dari karakter dan suasana yang terdapat di dalamnya. Misalnya saja tokoh cerita yang bernasib mujur dan bernasib malang. Dengan begitu anak bisa belajar mengembangkan emosinya secara alami seperti rasa senang, sedih, prihatin, peduli, empati, dan lain sebagainya.
  7. Memperkenalkan nilai-nilai moral
    Anak-anak secara naluriah belajar apa yang baik dan apa yang buruk, karena setiap cerita yang bagus memiliki beberapa aspek (pesan) moral. Mendongeng secara tidak langsung dapat membantu dalam pembentukan karakter anak lewat tokoh idolanya dan tidak berusaha mencontoh perbuatan tokoh yang jahat. Dengan begitu akan tumbuh keinginan dari anak untuk menjadi penegak kebenaran dan pembela keadilan.
  8. Mengembangkan keterampilan berpikir dan belajar menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
    Saat orang tua membacakan cerita ke anak dapat dijadikan kesempatan bagi anak untuk terlibat dalam masalah yang dialami tokoh cerita di buku. Saat anak ikut terlibat dalam masalah yang dialami tokoh utama, maka secara tidak langsung anak akan belajar dan tertantang untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, saat sampai pada suatu konflik atau masalah kecil yang dialami tokoh utama, orang tua bisa menanyakan kepada anak "Bagaimana ya sebaiknya menyelesaikan masalah ini?" Atau misalnya dalam dongeng tersebut, seekor burung kecil yang sedang menghadapi masalah, orang tua bisa sambil menanyakan kepada anak "Apa ya yang seharusnya dilakukan si burung kecil itu?"Dengan cara ini anak jadi juga ikut berpikir saat mendengarkan cerita dan ikut mengemukakan ide atau gagasannya sehingga tercipta komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Dorong anak agar berani mengemukakan pendapatnya, bila anak masih belum tahu, pelan-pelan dorong dan giring anak agar ia bisa menerka dan menjawab penyelesaian masalah seperti apa yang seharusnya dilakukan.

    Orang tua juga bisa berbagi beberapa pengalaman mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah yang ada di cerita, namun tetap harus diingat bahwa semuanya itu harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak, jangan dipaksakan.

  9. Merangsang imajinasi dan kreativitas anak
    Dongeng juga membantu mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas anak. Ada saatnya orang tua membacakan buku cerita sambil memperlihatkan gambar kepada anak, ada saatnya pula bagi orang tua untuk mendongeng atau membacakan cerita tanpa gambar. Hal ini dapat merangsang imajinasi anak karena tidak adanya gambar yang dilihat membuat anak akan membayangkan gambar yang terbentuk di kepalanya dari kata-kata yang didengarnya. Dongeng tanpa buku dan gambar selain mampu mengembangkan daya imajinasi anak juga mampu mengembangkan kemampuan anak dalam mendengar. Kemampuan mendengar merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi.
  10. Anak belajar menghibur diri mereka sendiri
    Sebelum tidur baik orang dewasa maupun anak-anak sebaiknya membutuhkan waktu rileks atau santai setidaknya selama setengah jam sebelum tidur. Suasana yang tenang karena tidak ada TV, komputer, video game sebaiknya diisi dengan membaca buku. Kebiasaan tersebut dapat mengajarkan anak untuk dapat menghibur dirinya sendiri dengan senang hati ketika orang tua sibuk atau saat TV dalam keadaan mati. Waktu santai dan rileks sebelum tidur tersebut juga baik untuk menjaga kualitas tidur anak dan membantu anak agar bisa tidur lebih pulas, dimana tidur yang berkualitas sangatlah baik bagi perkembangan otak anak.

Orang tua sebaiknya mampu membuat dongeng menjadi menarik, tidak membosankan sehingga dapat memunculkan rasa ingin tahu yang semakin besar kepada anak. Ketertarikan yang cukup kuat dalam diri anak terhadap cerita yang dibacakan akan merangsang anak untuk mau bertanya dan menjadi lebih kritis.

Nah, sekarang Anda sudah tahu kan bahwa mendongeng memiliki begitu banyak manfaat untuk anak. Mulailah saat ini untuk terbiasa membacakan dongeng atau cerita untuk buah hati Anda, karena kebiasaan ini sangat baik bagi tumbuh kembangnya.

Manfaat Mendongeng Untuk Tumbuh Kembang Bayi dan Anak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi