Cara Merawat Bayi
Cara Merawat Bayi |
- Kenali Gejala Epilepsi Pada Bayi
- Cara Mengenali Obesitas Pada Bayi
- Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi
- Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi
- Tips Merawat Kulit Bayi
- Membaca Bahasa Isyarat Bayi
- Manfaat Beras Merah Bagi Bayi
- Pure Pepaya dan Mangga Untuk Bayi
- PUREE APEL/PIR/PEACH/PLUM untuk Bayi
- Menbaca Bahasa Tubuh Bayi
Kenali Gejala Epilepsi Pada Bayi Posted: 22 Nov 2012 07:06 AM PST Epilepsi merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia termasuk anak-anak. Sindrom kelainan syaraf otakyang berupa epilepsi atau ayan ditandai dengan serangan kejang yang mendadak dan berulang-ulang. Gangguan ini terjadi pada bayi karena adanya gangguan pada syaraf-syaraf otak yang mengatur sistem pendengaran, penglihatan, gerak otot, pikiran dan sebagainya. Pada otak yang normal, semua kinerja dan aktifitas syaraf-syaraf otak berjalan selaras sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tetapi karena sebab tertentu kondisi tadi tidak berjalan normal pada bayi epilepsi dan terjadi kekacauan dalam sensor otak, sehingga muncul kejang-kejang. Di sisi lain, penyebab gangguan otak tadi berbeda-beda setiap individu tetapi pada bayi bisa jadi disebabkan karena cacat bawaan dalam struktur otak sejak mereka di dalam kandungan, atau mungkin menderita cedera kepala atau infeksi yang menyebabkan epilepsi. Untuk mendeteksi kemungkinan kelainan ini pada bayi, ada beberapa kondisi fisik yang menunjukkan ciri epilepsi, yaitu:
Ada beberapa cara untuk mengobati epilepsi baik pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Metode yang dapat digunakan yaitu terapi obat, stimulasi syaraf, diet makanan, dan operasi . Obat yang umumnya digunakan dalam mengobati epilepsi adalah antiepileptic atau anticovulsant. Ada banyak jenis obat antiepileptic di pasaran yang digunakan berdasarkan jenis-jenis epilepsi, diantaranya iagabine, lamotrigin, gabapentin, topiramate, levetiracetam, dan felbamate. Cara kerja obat-obatan ini secara sederhananya adalah dengan merangsang neuron otak untuk menghambat aktifitas listrik, dan segera mencegah terjadinya kejang. Stimulasi syaraf dilakukan dengan cara menyalurkan aliran listrik pendek ke dalam otak melalui syaraf vagus di sekitar leher selama 30 detik sampai 3 menit. Metode ini hanya digunakan jika bayi epilepsi mengalami serangan yang tidak terkontrol dan sulit ditangani dengan obat-obatan. Diet makanan untuk anak epilepsi disebut dengan diat ketogenik, yaitu mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Sementara operasi dilakukan jika epilepsi tidak dapat ditangani dengan obat. Operasi bertujuan untuk mengetahui sumber syaraf penyebab kejang, mengangkat penyebab kejang atau memperbaiki kondisi syaraf yang terganggu. "70-80 epilepsi pada anak bisa sembuh dengan obat, cuma makan obatnya agak lama sedikit," ujar Dr Hardiono D Pusponegoro, SpA(K) dari divisi saraf anak, Departemen Ilmu Penyakit Anak UI. Dr Hardiono menuturkan jika jarak epilepsi antara 2 kejang lebih dari 6 bulan maka belum perlu diberikan pengobatan, tapi jika jarak kejangnya berdekatan maka bisa diberikan obat. Monoterapi (penggunaan 1 obat lebih baik) dari politerapi. "Orang yang menerima monoterapi sekitar 70 persen bebas dari serangan atau tidak kejang, sedangkan 30 persennya memerlukan obat tambahan (politerapi). Namun untuk politerapi perbaikannya sekitar 40 persen jadi kesempatan sembuhnya lebih kecil," ungkapnya. Pengobatan yang dilakukan ini untuk mencapai kualitas hidup yang optimal seperti mengurangi frekuensi atau menghentikan serangan, mencegah efek samping serta menurunkan angka kesakitan. |
Cara Mengenali Obesitas Pada Bayi Posted: 21 Nov 2012 07:05 PM PST Penyakit obesitas dapat terjangkit pada bayi ,kita sebagai orang tua wajib mejaga buah hati kita agar terhindar dari penyakit Obesitas, kita wajib tau ciri-ciri bayi terkena obesitas dan cara menjaga buah hati kita agar terhindar dari penyakit tersebut. Ciri-ciri bayi terkena obesitas : Kegemukan pada bayi bisa-bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami obesitas. Jika orangtua bayi keduanya gemuk maka kemungkinan 80% anak akan ikut gemuk sedangkan jika salah satu saja dari orangtuanya gemuk maka kemungkinan 40% anak menjadi gemuk. Oleh sebab itu, orangtua yang merasa diri gemuk perlu mewaspadai kemungkinan kegemukan diturunkan pada bayi mereka. Ciri obesitas yang mudah dilihat adalah dari ciri fisik bayi tersebut. Jika bayi nampak gemuk dan besar maka periksalah berat badan bayi untuk meyakinkan apakah dia obesitas atau tidak. Berat bayi yang berada di atas rata-rata berat normal untuk usianya menandakan gejala obesitas. Selain itu, index massa tubuh bayi bisa dihitung untuk lebih meyakinkan lagi. Index massa tubuh sama dengan berat badan bayi (kg) dibagi {tinggi badan bayi (cm)/100) x 2}. Jika nilainya sama dengan atau lebih dari 0,95 maka bayi mengalami obesitas. Ciri obesitas juga dapat diketahui dengan perbandingan antara berat badan bayi dengan berat badan ideal yang seharusnya. Jika nilai perbandingannya sama dengan atau lebih dari 120% maka bayi positif terkena obesitas. Dan lagi, jika berat bayi naik secara berlebihan selama 1 hingga 3 bulan dan kenaikannya di atas rata-rata kenaikan berat bayi maka bisa saja bayi terkena obesitas. Tidak hanya dari pengukuran berat badan, ciri obesitas bisa dilihat dari bentuk fisik yang lebih spesifik. Kegemukan pada bayi ditandai dengan adanya banyak lipatan pada tubuhnya terutama di bagian dagu. Pipi bayi tampak tembam dan lehernya pendek. Tubuh bayi terlihat tidak proporsional karena tinggi badan tidak senormal tinggi badan ideal seusianya. Pada bayi laki-laki, ciri obesitas terlihat dari pembesaran payudara di dadanya. Selain itu, bayi laki-laki ini justru memiliki alat kelamin yang kecil. Hal ini disebabkan karena jaringan lemak di daerah alat kelaminnya menumpuk dan menghambat perkembangan alat kelaminnya. Kegemukan pada bayi bisa juga dikenali dari pola makandan pola hidup yang dialami oleh bayi. Misalnya jika bayi memang jarang bergerak atau kurang melakukan kegiatan dan aktivitas. Pola makan bayi yang berlebihan serta tidak bergizi. Jika hal ini terjadi maka orangtua harus mewaspadai obesitas pada bayi mereka. Cara mencega obesitas pada bayi : Pertama, patuhi jadwal makan dan hindari langsung memberi bayi makanan hanya karena ia menangis. Ketahui penyebabnya menangis. Bisa jadi sebenarnya Si Kecil hanya sedang merasa tidak nyaman, butuh diganti popoknya, atau sekedar ingin ditemani. Jika selalu memberi makanan ketika bayi menangis, ia akan belajar menjadikan makanan sebagai solusi dari setiap masalahnya. Kedua, selektif jika Si Kecil haus. Air putih atau jus adalah pilihan minuman yang lebih baik dari pada sirup, soda, pemberian susu formula yang berlebihan, dan jenis minuman lainnya. Ketiga, jangan jadikan makanan sebagai "obat" tidur Si Kecil. Rasa kenyang memang bisa memacu rasa kantuk. Akan tetapi, memberi camilan saat Si Kecil sulit tidur juga akan membuatnya semakin gemuk. Keempat, diskusikan masalah gizi dan perkembangan berat badannya dengan dokter. Dokter akan membantu Ibu untuk menjaga berat badan dan memilih menu sehat untuk pola makan Si Kecil. Kelima, sediakan mainan yang membutuhkan aktivitas fisik. Selain merangsang kecerdasan dan baik untuk melatih gerak motorik anak, bermain baik untuk melancarkan metabolisme tubuh anak dan menghindarinya dari kegemukan. |
Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi Posted: 21 Nov 2012 07:05 AM PST Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk BayiNutrisi Utama: Potasium & Vitamin C Cara Membuat: Cara Membuat Pure Apel dan Pisang untuk Bayi |
Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi Posted: 20 Nov 2012 07:05 PM PST Cara Membuat Pure Melon Untuk BayiNutrisi Utama: Beta-carotene, Vitamin C & Potasium Cara Membuat Pure Melon Untuk Bayi |
Posted: 20 Nov 2012 07:07 AM PST Merawat kulit bayi merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para ibu. Hal ini disebabkan oleh kulit bayi yang masih sangat muda dan sensitif yang rentan akan berbagai unsur penyakit dan berbagai macam gangguan lainnya. Kadang para ibu melupakan mengenai perawatan bayi ini, karena melihat bahwa kulit bayi yang begitu halus, lembut dan kelihatan segar, sehingga merasa perawatan kulit bayi tidak diperlukan lagi. Ya, anggapan ini sangat salah, kulit bayi sangat rentan terkena biang keringat, alergi, ruam, iritasi dsb, oleh karena itu peran seorang ibu atau orang tua dalam menjaga kesehatan bayi khususnya mengenai kesehatan kulit sangat diperlukan. Selain itu, penyakit kulit bayi berat (contoh bersifat patologis) semula berawal dari tidak sehatnya lingkungan dan tidak baiknya perawatan terhadap kulit bayi, oleh karena itu kami coba sampaikan tips dan cara perawatan kulit bayiyang mungkin dapat bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki bayi. Berikut Tips Merawat Kulit Bayi : 1. Mandikan bayi beberapa hari sekali, tetapi bersihkan kulitnya setiap hari.Dalam empat bulan pertama, Anda sebaiknya tidak memandikan bayi setiap hari. Para pakar perawatan bayi menganjurkan untuk memandikan bayi seminggu sekali, terutama pada satu-dua bulan pertama kehidupan. Sabun khusus bayi memang lebih ramah terhadap kulit bayi, tetapi penggunaannya tidak boleh terlalu sering. Untuk menjaga agar kulit bayi tidak mengering karena sabun, ke dalam air mandinya Anda dapat menuangkan beberapa tetes minyak zaitun atau baby oil. Anda harus membersihkan kulit bayi setiap hari dengan menyeka, terutama di daerah popok dan lipatan-lipatan kulit. Untuk daerah popok, Anda cukup membersihkan dengan kain lembab tanpa sabun. Karena sering dibersihkan, daerah ini rentan terhadap iritasi kulit. Pemberian minyak zaitun atau baby oil dapat mencegah iritasi. Minyak tersebut membentuk lapisan tak terlihat pada kulit, yang mempertahankan kelembaban kulit sekaligus melindungi dari iritasi. Untuk perawatan lipatan kulit di kaki, tangan dan leher, ambillah sejumput kapas yang dibasahi air dan teteskan sedikit minyak untuk menyerap dan membuang kotoran. Daerah lipatan leher sangat rentan kotor karena residu air susu. Air yang digunakan untuk mandi atau menyeka sebaiknya memiliki kehangatan sedang, sekitar 37°C. Siapkan handuk hangat untuk membungkus dan menjadi alas sebelum dan sesudah bayi dibersihkan. 2. Lindungi bayi dari masalah kulitBayi dapat memiliki beberapa masalah atau kondisi kulit berikut: Tanda lahir. Pada wajah dan leher bayi mungkin terbentuk tanda lahir berwarna kemerahan. Itu adalah kumpulan pembuluh darah– bukan ruam–karena tidak menonjol atau menyebabkan gatal. Penyebabnya adalah perubahan hormon setelah lahir. Tanda lahir ini biasanya akan memudar sendiri dalam beberapa minggu. Anda tidak perlu mengobatinya. Dermatitis. Kadang-kadang, bayi akan mengembangkan infeksi jamur di lipatan kulit. Jamur berjenis kandida sering menyebabkan ruam yang disebut dermatitis popok karena menyukai area yang hangat dan lembab. Lipatan leher bayi juga dapat menjadi lingkungan yang baik untuk kandida. Anda dapat mencegah dan mengatasi ruam dengan menjaga kulit tetap kering, misalnya dengan selalu memastikan popok dalam keadaan kering dan membedaki kulit bayi secukupnya. Bila ruam tidak membaik atau cenderung menyebar dalam beberapa hari, periksakan bayi Anda ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan krim sederhana untuk membunuh jamur tersebut. Biang keringat. Dalam cuaca panas, kulit bayi dapat teriritasi oleh panas. Biang keringat akan muncul dalam bentuk benjolan-benjolan merah kecil di tempat yang sering basah oleh keringat, misalnya di area popok, ketiak, punggung dan leher. Menempatkan bayi di ruangan sejuk dan nyaman adalah cara terbaik untuk mencegah dan mengobati biang keringat. Pakaian longgar dan menjaga daerah yang terkena tetap kering juga dapat membantu. Masalah lain. Pada kondisi kulit lainnya seperti eksim, jerawat, dermatitis seboroik, alergi, dll, Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk perawatannya. 3. Lindungi bayi dari sinar matahariBayi pada tahun pertama kehidupannya tidak boleh terkena radiasi UV langsung. Pakaian rapat, topi dan kacamata hitam adalah sarana perlindungan terbaik terhadap UVA dan UVB matahari. Selain itu, Anda dapat memberikan krim perlindungan matahari ("tabir surya") secukupnya pada kulit yang terbuka. 4. Gunakan kain berbahan katunUsahakan untuk selalu mengenakan pakaian dan popok berbahan katun pada bayi. Katun bersifat ramah kulit, memiliki pori-pori, dan menyerap kelembaban. Hindarilah bahan sintetis. 5. Lindungi bayi dari cuaca dinginKulit bayi tidak cukup melindungi diri mereka dari cuaca dingin. Selimutilah bayi dengan pakaian dan selimut hangat bila dibawa bepergian yang membuatnya terpapar angin. 6. Gunakan minyak/balsem untuk menghangatkanDalam cuaca buruk, terutama di saat hawa dingin dan angin bertiup, disarankan untuk mengoleskan minyak kayu putih atau balsem penghangat khusus untuk bayi. Minyak ini beraroma wangi dan melindungi kulit dari cuaca buruk dan dehidrasi. Namun, berhati-hatilah ketika mengoleskan minyak/balsem tersebut jika bayi Anda memiliki ruam kulit, agar tidak memperparah kondisinya. 7. Lakukan pemijatanUntuk kesehatan umum dan perawatan kulit bayi, Anda dapat melakukan pemijatan. Untuk keperluan ini, Anda dapat menggunakan minyak zaitun atau minyak esensial lain yang tidak membahayakan bayi dan dapat memicu asma. |
Posted: 19 Nov 2012 07:06 PM PST Bahasa isyarat bayi dimulai sejak ia lahir ke dunia. Seorang bayi yang belum bisa bicara pun dapat mengungkapkan dirinya, sepeti menangis saat lapar, gelisah saat mengompol, dan lain sebagainya. Dengan mengamati kita akan mulai mengerti bagaimana uniknya kepribadian bayikita. Pada umumnya, menginjak bulan ke tiga bayi sudah mengeluarkan senyuman sebagai perilaku sosialnya. Bila ia melihat raut muka orang lain yang bergerak-gerak, ia akan menjawab dengan senyuman. Pada usia ini ia juga akan tersenyum bila melihat muka orang yang masih asing baginya. Maka senyuman adalah suatu perilaku manusia yang khas yang digunakan dalam hubungan sosial. Pada akhir triwulan pertama anak mengeluarkan bunyi "r" yang berurutan. Selain itu ia juga mengeluarkan bunyi tenggorokan seperti "e-khe", "e-rhe". Para ibu yang memperhatikan anaknya juga akan mengetahui adanya suku kata atau rangkaian suku kata yang pertama walaupun belum begitu jelas bila anaknya sedang mengutarakan perasaannya dengan bersuara begitu. Pada bayi usia enam bulan, bayi merangkaikan suku kata yang sama berturut-turut, misalnya "ge-ge-ge, da-da-da atau bahkan terdengar ma-ma-ma". Memasuki bulan ke sepuluh, bila ibu sedang berdua saja dengan si anak, coba untuk melakukan percakapan berikut : Ibu mengucapkan berulang-ulang salah satu kata atau suku kata ganda yang sudah sering diucapkan bayi. Anak akan menjawab dengan mengulangi apa yang dikatakan ibu. Ibu hendaknya mengulangi ucapannya berkali-kali. Kegiatan ini dapat disamakan dengan sebuah dialog. Dengan stimulasi semacam ini akan mempercepat anak untuk bicara. Pada usia ini juga bial kita bertanya "Mana Ibu?" Atau "Mana lampu?" dan sebagainya, anak akan memalingkan kepalanya mencari apa yang ditanyakan tadi. Bila Ia menemukan orang atau benda yang ditanyakan, ia akan menatapnya terus dengan pandangannya. Dengan interaksi verbal yang terus-menerus akan membantu mempercepat perkembangan komunikasi anak. Seperti halnya yang kita ketuhui bersama, komunikasi tidak hanya berupa verbal tapi juga nonverbal atau yang lebih populer dengan istilah bahasa isyarat. Bahasa isyarat disini bukan berarti untuk bayi yang tidak bisa bicara atau mendengar, tapi untuk bayi yang normal. Program bahasa isyarat bayi penting untuk kita asah. Penelitian membuktikan, bayi yang memiliki kemampuan bahasa isyarat yang baik maka ia akan lebih cepat dalam memahami dan belajar bahasa verbal. Bahasa isyarat adalah berupa gerakan tubuh yang mengartikan suatu keinginan tertentu. Pada bayi, sebelum ia mampu berkomunikasi secara verbal, ia akan mengungkapkan keinginannya dengan bahasa isyarat. Hal ini dapat kita latih dengan terus mengajak bicara bayi disertai dengan gerakan tubuh kita. Pada prinsipnya, untuk melatih anak cepat bicara kita sebagai orang tua tidak boleh jenuh untuk terus mengajaknya berbicara dengan penuh kasih sayang semenjak usianya masih bayi, bahkan semenjak ia mulai dilahirkan ke dunia, kita harus berusaha terus berkomunikasi dengan lembut sekalipun kita adalah sebagai orang tua yang pendiam. |
Posted: 19 Nov 2012 07:05 AM PST
Kesehatan bayi sangat ditunjang dari makanan yang menjadi asupan bagi bayi. Oleh karena itu, setiap ibu hendaklah memperhatikan makanan yang menjadi sumber nutrisi bayi. Salah satu makanan yang baik untuk bayi adalah beras merah. Karena beras merah memiliki kandungan beragam zat penting untuk nutrisi bayiyang baik untuk dijadikan asupan penunjang kesehatan bayi. Beberapa manfaat beras merah diantaranya:
<li |
Pure Pepaya dan Mangga Untuk Bayi Posted: 18 Nov 2012 07:09 PM PST Pure Pepaya dan Mangga Untuk BayiBahan: Pure Pepaya dan Mangga Untuk Bayi |
PUREE APEL/PIR/PEACH/PLUM untuk Bayi Posted: 18 Nov 2012 07:06 AM PST PUREE APEL/PIR/PEACH/PLUM untuk BayiNutrisi Utama: Potasium & Vitamin C PUREE APEL/PIR/PEACH/PLUM untuk Bayi |
Posted: 17 Nov 2012 07:06 PM PST Bayi yang berusia beberapa bulan memang belum bisa berbicara, sehingga salah satu komunikasinya hanya melalui tangisan dan bahasa tubuh. Tapi orangtua bisa mempelajari bahasa tubuh si bayi untuk mengetahui keinginannya. Bayi memang memiliki cara berkomunikasi yang unik dengan orangtua atau orang-orang disekitarnya. orangtua bisa mempelajari bahasa tubuh dari si mungil, yaitu: 1. Kening Bila bayi mengerutkan dahinya sehingga muncul garis-garis kerut vertikal di kening atau seputar matanya, artinya ia sedang merasa sakit atau kesakitan. Apabila rasa sakitnya parah, kerutan di dahinyapun tampak lebih dalam dan kulitnya tampak keabu-abuan. 2. Mata Ketika kesakitan atau sakit, mata bayi kemungkinan akan tertutup sebagian. Di sekitar mata pun akan tampak banyak kerutan. Ini juga tergantung kadar sakitnya. Jika sakitnya luar biasa, matanya akan tertutup rapat kendati ia tidak sedang tidur. Maksudnya adalah untuk menghalangi dunia di luar dirinya. Upaya untuk menutup mata, membuat kelopak matanya berkedip-kedip. 3. Mulut Garis kerutan tajam di sekitar mulut dibarengi bibir yang terkatup rapat adalah pertanda rasa sakit yang tengah dialami si kecil. Apabila sakitnya luar biasa, mulutnya akan terbuka secara tidak wajar. 4. Lengan dan Kaki Saat merasa tak nyaman, bayi akan mengendurkan anggota badannya, kemudian mengencangkannya. Namun bila sakitnya berlebihan, lengan dan kakinya akan tampak lebih kaku. Bayi juga akan menarik kedua lututnya ke arah tubuh. Bila sakitnya bertambah parah, tubuhnya akan tampak tegang, lutut lurus, dan kedua lengannya didekatkan pada tubuh, namun kaku. 5. Jari Tangan Tangan bayi akan menutup atau mengepal dengan kuat bila ia merasa tak nyaman. Namun bila rasa sakitnya lebih parah, dengan serta merta jari-jarinya akan terbuka lebar-lebar dan kaku. Bila sakitnya luar biasa, jari-jemarinya akan mengepal dengan jempol di dalam. 6. Jari Kaki Kalau sakitnya sedikit, bayi akan menekuk jar-jari kakinya dengan kencang. Namun bila sakitnya lebih parah, kakinya akan kaku dan mengarah kebawah. Jika sakitnya luar biasa, jempolnya akan tertarik keluar menjauh dari jari-jarinya. |
You are subscribed to email updates from Cara Merawat Bayi To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Komentar
Posting Komentar