Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu

Posted: 31 Dec 2012 07:06 AM PST

6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu

 Percaya diri adalah pondasi penting bagi kehidupan sosial dan kesehatan mental seorang anak. Rasa percaya diri yang dimiliki seorang anak merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang. Percaya diri dapat berperan besar dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya untuk bertindak. Dengan demikian akan memudahkan anak untuk bergaul, berani menampilkan potensi diri mereka dengan penuh percaya diri yang dapat berujung pada keberhasilannya kelak sebagai orang dewasa.

Untuk itu, sangatlah disayangkan apabila seorang anak memiliki sifat pemalu. Kurang percaya diri, sifat pemalu dan minder yang dimiliki seorang anak dapat membuatnya tidak menunjukkan bakat yang dimilikinya atau potensi anak menjadi tidak tergali seluruhnya. Orang lain juga tidak bisa melihat kemampuan anak secara penuh karena anak tersebut menarik dirinya dari pergaulan dan kesempatan sukses yang mungkin dapat diraih terlewatkan atau terabaikan begitu saja.

Contoh kasus sebut saja seorang anak yang malu dan menangis saat harus tampil di acara pentas seni bersama teman-temannya. Semua teman sekelasnya mampu menampilkan kemampuan mereka di atas panggung di hadapan banyak orang seperti bernyanyi, menari atau membaca puisi sementara anak tersebut malah memilih untuk bersembunyi di balik layar atau menangis sambil mencari orang tuanya.

Atau kasus lain, anak pemalu yang lebih suka menyendiri daripada bermain dengan teman-teman sekelasnya. Karena pendiam dan tidak mau bergabung dengan teman lainnya, menyebabkan anak pemalu tidak punya teman di sekolah.

Mungkin Anda sering bertanya-tanya, mengapa anakku pemalu? Sebenarnya ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab anak memiliki sifat pemalu, yaitu:

1. Karakter bawaan
Sebagian pendapat mengatakan bahwa sifat pemalu adalah karakter bawaan sejak lahir. Hal ini terlihat misalnya saja seorang bayi yang ramah banyak tersenyum ketika berinteraksi dengan orang lain yang baru dikenal. Sedangkan bayi lain ada yang langsung menangis ketika bertemu atau akan digendong oleh orang yang baru dikenal.

2. Pengaruh kondisi tertentu
Pendapat lain juga banyak yang mengatakan sifat pemalu adalah respon yang didapat sebagai akibat adanya suatu kondisi tertentu. Misalnya saja karena pola asuh yang keliru, lingkungan sosial yang tidak nyaman bagi anak untuk berinteraksi, anak pernah mendapat pengalaman buruk dan lain sebagainya.

3. Pola asuh awal yang keliru
Rasa malu kemungkinan bisa terjadi karena pola pengasuhan awal yang salah ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia pertamanya. Hal ini karena otak bayi saat itu berkembang dengan sangat cepat dan ini adalah saat bayi mengembangkan pola mengasosiasikan sesuatu.

Misalnya bayi yang sering berada dalam gendongan, atau orang tua yang segera berlari memeluk anak saat bayi menangis. Bayi yang diperlakukan seperti ini akan menjadi bayi manja dan merasa dicintai. Perasaan dicintai tentu saja baik bagi anak, tapi apabila diberikan dengan cara berlebihan seperti memperlakukan anak sebagai raja yang selalu dilayani setiap saat, menanggapi dengan cepat setiap tangisannya dan banyak memberikan pujian yang berlebihan juga tidak terlalu baik.

Anak yang selalu dimanja saat sendirian tanpa orang tua akan merasa kehilangan pegangan dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Sementara anak yang sejak bayi tidak selalu dimanja tidak merasa takut, mampu mengatasi rasa kesendirian dan tetap mampu menampilkan kemampuan dirinya dengan penuh.

4. Tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi
Salah satu sebab mengapa anak Anda jadi pemalu ketika bertemu orang, bisa jadi karena dia tidak punya teman sebaya sebagai teman bermainnya. Anak tidak tahu bagaimana cara memperkenalkan dirinya atau berinteraksi dengan anak lain karena tidak pernah diajak keluar main ke tetangga, ke taman atau tidak bersekolah. Anak tidak diberikan kesempatan belajar berinteraksi dengan anak seusianya karena lingkungan bermainnya terbatas hanya keluarga di rumah. Ketika anak diajak keluar rumah, anak akan melihat orang lain di luar keluarga adalah sebuah ancaman dan ini membuatnya menarik diri dari keramaian di tempat umum.

5. Orang tua yang juga pemalu dan tidak menunjukkan wajah bahagia
Faktor lain bisa saja karena orang tua yang pemalu, jarang tersenyum, banyak menutup diri dan jarang bergaul dengan tetangga karena pola atau gaya hidup yang tidak cocok dengan lingkungan rumah tinggal. Contoh lain misalnya orang tua yang malas mengajak anak jalan-jalan ke luar rumah seperti ke supermarket atau toko mainan seperti anak-anak lainnya tanpa disadari dapat turut mengembangkan rasa murung yang dapat berpengaruh pada sifat pemalu pada diri anak.

6. Anak merasa menjadi sumber perhatian
Anak pemalu kadang merasa dirinya diperhatikan banyak orang atau merasa kalau dirinya menjadi bahan perbincangan. Hal ini menyebabkan anak takut atau cemas untuk bertindak karena khawatir hal yang dilakukannya salah dan menjadi bahan tertawaan banyak orang.

6 Alasan Mengapa Anak Bayi Menjadi Pemalu

Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah

Posted: 30 Dec 2012 07:06 PM PST

Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah

Rambut bayi perlu dirawat dan dijaga kesehatannya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat rambut bayi, bisa Anda baca di artikel tentang Cara Merawat Bayi. Meski perawatan rambut bayi sudah dilakukan dengan baik, ternyata masih saja terdapat beberapa masalah pada rambut dan kulit kepala bayi. Sebenarnya apa saja masalah yang kerap terjadi pada rambut dan kulit kepala bayi? Bagaimana pula cara mengatasinya ? Simak pembahasannya berikut ini:

  1. Kerak kepala
    Kerak pada kepala bayi cukup sering terjadi. Gejalanya terlihat seperti ketombe berwarna kuning kecoklatan yang bersisik di kulit kepala. Diduga hal ini timbul karena pengaruh hormon androgen yang masih terbawa dari ibu saat masih dalam kandungan, sehingga kelenjar lemak aktif. Kelenjar lemak kulit keluar dari tempat yang sama dengan keluarnya rambut. Kelenjar lemak yang sangat aktif dapat mengeluarkan lemak dan menimbulkan lapisan yang menumbuhkan kerak. Masalah rambut ini tidak mengganggu bayi Anda karena tidak membuat kepala bayi gatal. Kerak kepala biasanya akan hilang sendiri sampai bayi berusia 12 bulan.Cara mengatasinya
    Oleskan minyak bayi untuk melembutkan dan membuang kerak pada kulit kepalanya, biarkan sampai beberapa jam. Bantu dengan pijatan lembut di bagian yang terdapat kerak dengan hati-hati karena tulang kepala bayi yang masih rawan. Anda bisa menggosokan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak bayi dengan lembut, sampai kerak terkelupas sendiri. Ingat jangan pernah memaksa atau mengorek kerak pada kulit kepalanya karena dapat menyebabkan luka.

    Setelah itu cuci rambut bayi dengan shampo bayi untuk melepaskan minyak dan sisik. Bilas sampai bersih dan keringkan rambut bayi. Sisir rambutnya perlahan dan sedikit demi sedikit serpihan kerak atau sisik akan terangkat dengan sendirinya. Jangan panik apabila terlihat kemerahan pada kulit kepala, ini hanyalah kulit baru yang berada pada lapisan bawah kerak kepala.

    Jika kerak kepala terlihat parah sekali, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Ada beberapa penyakit kulit kepala yang juga memiliki gejala serupa dengan kerak kepala yakni eksim pada kulit kepala dan psoriasis.

  2. Rambut rontok
    Masalah ini cukup sering terjadi pada bayi di usia enam bulan pertamanya. Rambut yang dimiliki bayi baru lahir adalah rambut sementara yang biasanya lebih halus dan tipis daripada rambut permanen. Rambut sementara ini akan rontok perlahan dan tergantikan dengan rambut permanen. Rontoknya pun tidak bersamaan, tapi bergiliran di tempat yang berbeda.Biasanya terjadi pada bagian kepala yang biasa tertekan dalam waktu yang lama, misalnya pada bagian belakang kepala. Hal ini dikarena posisi tidur ini banyak dilakukan karena bisa mencegah bayi terkena Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau Sindrom kematian bayi mendadak. Rambut rontok juga bisa dikarenakan karena banyaknya gesekan pada bantal tidurnya.

    Cara mengatasinya
    Orang tua sebaiknya mulai memperkenalkan dan banyak memberikan bayi "tummy-time", atau bermain sambil tengkurap alias bayi bertumpu pada perutnya ketika bayi dalam keadaan terjaga . Selain dapat mencegah kerontokan pada rambut, tengkurap juga dapat membantu menjaga bentuk kepala bayi agar bulat normal (tidak peyang).

  3. Rambut tipis
    Rambut tipis juga merupakan salah satu masalah yang cukup banyak terjadi pada bayi. Banyak pula orang tua yang merasa khawatir dan melakukan berbagai macam cara untuk melebatkan rambut bayi, salah satunya adalah dengan sering mencukur rambut bayi. Cukup banyak orang tua yang percaya mitos yang disampaikan turun menurun oleh nenek buyut yang mengatakan bahwa kalau rambut bayi sering dicukur akan bisa tumbuh subur. Hal ini belum terbukti sampai sekarang secara medis.Cara mengatasinya
    Jika rambut bayi tipis Anda bisa memberikan tonik rambut khusus bayi yang mengandung ekstrak lidah buaya, kemiri, seledri, atau ginseng agar rambut si kecil tumbuh subur dan sehat. Perhatikan juga asupan gizi bayi Anda, karena kesehatan rambut juga sangat dipengaruhi oleh kualitas dan asupan gizi bayi. Pastikan bayi Anda mendapatkan menu sehat dengan gizi yang seimbang.

    Banyak juga orang tua yang meyakini dan menggunakan cara tradisional berupa obat penebal rambut alami seperti memberikan cairan lendir lidah buaya, minyak zaitun dan daun urang aring yang ditumbuk halus sampai keluar airnya. Ada juga yang memberikan minyak kelapa yang dibuat sendiri dengan cara memarut kelapa tua untuk diambil santannya, lalu dimasak di atas api yang kecil sambil diaduk terus sampai keluar minyaknya. Kemudian minyak kelapa asli itulah yang dioleskan ke rambut bayi secara teratur.

  4. Rambut tidak tumbuh
    Asalkan kulit kepala bayi terlihat sehat dan tidak terlihat adanya infeksi atau berwarna kemerahan, Anda tidak perlu khawatir. Biasanya rambut mulai tumbuh lebih banyak ketika anak berusia 2 tahun.Cara mengatasi
    Lakukan cara yang sama untuk mengatasi rambut tipis di atas. Apabila tidak diperoleh hasil dan sampai usia 2 tahun rambut bayi belum juga tumbuh alias botak segera bawa ke dokter untuk konsultasi karena kemungkinan hal ini mengindikasikan adanya masalah yang cukup serius.

Semoga bermanfaat!

Cara Merawat Rambut dan Kepala Bayi Yang Bermasalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi