Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Posted: 25 Jan 2013 07:07 AM PST

Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Stimulasi agar bayi dudukdapat mulai Anda lakukan saat bayi terlihat cukup kuat dan siap untuk bisa duduk. Biasanya bayi sudah bisa belajar duduk pada saat usianya mencapai 5 atau 6 bulan, meski memang masih harus dibantu.

Saat usianya mencapai 6 atau 7 bulan, bayi mulai bisa duduk tanpa bantuan Anda. Namun pada usia ini memang bayi belum bisa duduk terlalu lama. Di saat usianya mencapai 9 atau 10 bulan ia akan mampu duduk sendiri dengan lincah.

Perkembangan motorik pada bayi memang akan berbeda antara bayi yang satu dengan lainnya. Namun perkembangan itu pasti akan dilalui oleh bayi. Tiap tahapan harus dikuasai bayi sebelum ia lanjut ke tahapan selanjutnya. Seperti untuk duduk, bayi harus bisa menegakkan kepalanya terlebih dahulu.

Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menstimulasi agar bayi duduk :

  • Untuk melatih kekuatan otot leher bayi, Anda bisa mengajak bayi bermain dengan memindahkan mainannya bergerak ke atas. Lakukan dengan perlahan hingga bayi mengikuti arah mainan tersebut dengan mengangkat kepala dan dadanya.
  • Saat ia tengkurap, coba sesekali Anda ubah posisinya menjadi duduk. Jangan langsung melepaskan pegangan Anda. Karena pada awal-awal belajarnya, bayi terkadang akan jatuh ke sisi kanan atau kiri. Tetap pegangi bayi sampai ia merasa nyaman dengan posisi duduknya. Kemudian Anda bisa mencoba melepaskan pegangan Anda perlahan-lahan.
  • Jika bayi terlihat sudah cukup kuat untuk duduk, Anda bisa mulai melatihnya untuk bisa duduk dengan seimbang. Untuk melatihnya, Anda bisa menggunakan mainan kesukaannya dan menaruhnya di depan bayi Anda. Letakkan agak jauh dari jangkauannya dan pastikan ia tertarik untuk melihat mainan tersebut.
  • Taruhlah ia dipangkuan Anda dengan posisi duduk dan berikan mainan yang disukainya. Ia akan mulai menyukai posisi duduk sambil memainkan mainan kesukaannya.
  • Saat belajar duduk, pastikan bayi Anda berada di tempat yang empuk dan aman. Hal ini untuk berjaga-jaga jika ia tiba-tiba terjatuh ke sisi kanan atau kiri. Anda bisa menggunakan kasur tipis atau karpet tebal yang empuk untuk tempat si kecil belajar duduk.

Lakukan stimulasi agar bayi duduk secara perlahan hingga bayi Anda benar-benar siap dengan posisi duduknya. Selamat mencoba.

Cara Stimulasi Agar Bayi Duduk

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Posted: 24 Jan 2013 07:06 PM PST

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Menentukan makanan bayi tentunya harus dipilih yang benar-benar sesuai dengan usianya. Ada beberapa makanan kurang baik buat bayi yang harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi makan si kecil dengan makanan berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis tersebut.

Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua makanan ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini mengandung spora botulinum.

Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi, jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka bisa tumbuh dan menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya.

Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu dihindari sampai usia anak Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Hal ini karena bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit.

Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih berbentuk utuh, selai kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis anggur, buah dan sayuran mentah yang keras, potongan daging yang besar, hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan permen.

Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang tinggi. Makanan yang mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan anemia. Makanan ini pun disarankan untuk tidak masuk dalam menu bayi dibawah usia 8 bulan.

Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging. Diantaranya adalah wortel, bit, buncis, dan bayam. Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya ditemukan pada olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap.

Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya menghindari menggunakan garam dan gula. Mengenalkan rasa gula dan garam terlalu dini, akan membuatnya "ketagihan" dengan makanan yang manis atau asin tersebut.

Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan anak. Biarkan anak merasakan rasa alami dari sayuran dan makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan rasanya. Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik buat bayi.

Cara Mengetahui Makanan Kurang Baik Buat Bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi