Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Mengajarkan Potty Training (Toilet Training) Pada Anak

Posted: 03 Jan 2013 07:06 AM PST

Cara Mengajarkan Potty Training (Toilet Training) Pada Anak

Potty training atau toilet training merupakan cara yang dilakukan orang tua untuk melatih anak balita (Bawah Lima Tahun) mereka agar bisa buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) ditempat yang telah ditentukan (toilet). Walaupun proses potty training yang merupakan perpindahan dari pemakaian popok ke toilet terkadang bukanlah hal yang mudah, orang tua harus tetap dengan sabar dalam membimbing dan melatih anak-anak mereka.

Simak lebih lanjut artikel ini yang akan membahas beberapa hal yang sebaiknya diketahui orang tua yang dapat membantu pelatihan toilet untuk anak balita.

Kapan sebaiknya dimulai Potty (Toilet) Training?
Pada beberapa anak biasanya potty training dimulai ketika usia mereka berkisar 18 bulan dimana otot-otot mereka sudah dapat mengontrol kerja usus dan kandung kemihnya. Banyak juga orang tua yang menunggu sampai anak mereka berusia antara 2 – 3 tahun karena pada usia tersebut anak-anak sudah lebih siap secara emosi, fisik dan psikologis.

Kunci keberhasilan potty training sebenarnya adalah menunggu sampai anak menunjukkan kesiapannya. Hanya anak yang tahu kapan ia siap dan mau untuk memulainya. Memberikan tekanan pada si kecil dengan memaksanya latihan sejak dini hanya akan membuat anak frustasi dan orang tua stress karena hanya kegagalanlah yang didapat.

Apa saja tanda anak siap untuk memulai potty training?
- Anak dapat duduk tegak
- Mulai bisa belajar mengontrol kandung kemihnya misalnya dengan tanda popoknya bisa kering selama 2-3 jam
- Dapat membuka dan memakai celananya kembali
- Bisa menyadari ketika ia butuh buang air kecil atau buang air besar
- Bisa memahami intruksi sederhana
- Sering mengikuti orang tua ke toilet dan menunjukkan minat dengan bertanya mengenai fungsi toilet
- Sudah bisa menyatakan keinginannya

Apa saja yang dibutuhkan untuk potty (toilet) training?
- Potty chair biarkan anak yang memilih agar suka menggunakannya
- Dudukan kloset untuk anak-anak(pada beberapa anak terkadang tidak diperlukan potty chair)
- Beberapa potong celana yang cukup longgar dan mudah untuk dilepas
- Buku-buku atau mainan yang bisa membuatnya tenang saat BAK atau BAB
- Tissue basah dan tissue kering.

Persiapan apa yang perlu dilakukan?

Selain anak yang siap, orang tua juga harus siap untuk melatih potty training anak, sabar dan konsisten akan membuat proses latihan ini berhasil.
Orang tua bisa menonton video di internet bersama anak, dan memperlihatkan buku cerita sederhana tentang proses seorang anak kecil yang sedang berlatih toilet training. Dengan begitu si kecil akan mendapat gambaran latihan yang akan dilakukannya.
Anak kecil terkadang selalu mengikuti orang tua mereka kemana pun, bahkan juga ke kamar mandi! Bila anak mengikuti orang tua yang akan menggunakan toilet, gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan agar anak memahami fungsi dan perlunya toilet.

Cara Mengajarkan Potty Training (Toilet Training) Pada Anak

Cara Merawat Bayi Susah Buang Air Besar (BAB)

Posted: 02 Jan 2013 07:06 PM PST

Cara Merawat Bayi Susah Buang Air Besar (BAB)

bayi menangisMasalah susah buang air besar (BAB) atau biasa juga disebut konstipasi merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi. Orang tua, terutama para orang tua baru biasanya akan langsung panik dan khawatir menghadapi masalah tersebut. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat masih kurangnya informasi dan juga belum memiliki pengalaman dalam hal mengurus bayi. Namun jangan khawatir, dengan bekal informasi yang cukup Anda akan tahu bagaimana cara penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah susah BAB/konstipasi yang terjadi pada bayi.

Konstipasi atau umumnya dikenal dengan istilah sembelit adalah suatu kondisi dimana tinja (feses) bayi menjadi lebih keras dari biasanya. Akibatnya, bayi menjadi sulit mengeluarkan tinja (feses) sehingga tidak bisa buang air besar sampai berhari-hari lamanya atau bahkan lebih. Bayi dikatakan konstipasi/sembelit bila tidak buang air besar selama 3 hari atau lebih dan bayi terlihat tidak nyaman dengan kondisi tersebut, bisa ditandai dengan sering menangis. Efeknya, bayi juga akan mengalami kolik, dan juga menjadi lebih susah makan.

Bagaimana cara merawat sembelit/konstipasi pada bayi?

Bila Anda memberikan susu formula kepada bayi Anda, perhatikan peraturan takaran pengencerannya sehingga didapatkan konsistensi yang tepat dan tidak terlalu kental. Anda bisa melihat aturan dan takaran yang dianjurkan pada setiap label kemasan susu formula.
Mintalah rekomendasi susu formula yang baik dari dokter atau ganti merk susu dengan merk lain yang lebih cocok untuk bayi Anda apabila diperlukan. Namun, perlu diingat pula bahwa Anda tidak boleh sembarangan atau terlalu sering menggonta-ganti susu formula untuk bayi. Kebiasaan tersebut tentu bisa mengganggu pencernaan bayi, bisa membuat bayi menjadi sembelit atau sebaliknya mengalami diare (mencret).
Oleskan minyak bayi di daerah sekitar anus bayi. Hal ini bisa membantu bila pada anus bayi terdapat lecet atau luka.
Berikan pijatan lembut disekitar perut bayi dari pusar ke arah luar dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Anda bisa menggunakan krim atau minyak pijat bayi yang dapat memudahkan tangan Anda melakukan pijatan dengan lembut.
Baringkan bayi Anda dalam keadaan terlentang dan lakukan gerakan kakinya seperti gerakan mengayuh sepeda di udara. Hal ini dapat membuat otot-otot perut bayi bergerak dan memberikan tekanan lembut di usus besar sehingga memudahkan bayi untuk BAB.
Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buahnya setiap hari, bisa diberikan dalam bentuk puree atau jus. Buah yang baik untuk pencernaan si kecil adalah pepaya matang dan agar-agar yang dapat membantu melunakkan tinja sehingga memperlancar BAB.

Selain pepaya, Ibu juga bisa memberikan sari buah apel (bukan jus apel karena jus apel mengandung pektin yang justru memicu konstipasi) untuk mengatasi konstipasi pada bayi.Buah yang sebaiknya dihindari untuk sementara waktu adalah pisang karena dapat mebuat tinja menjadi keras.
Bila Anda masih menyusui (memberikan ASI) dan mendapati bayi Anda mengalami sembelit, Anda perlu memperhatikan pola asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda. Ada kemungkinan Anda kurang banyak mengkonsumsi serat (sayur, buah) atau kurang konsumsi air. Hal ini juga bisa menyebabkan konstipasi pada anak. Untuk itu, ubahlah pola makan Anda jangan sampai kurang serat dan air.
Mandikan bayi dengan air hangat untuk membuatnya rileks yang dapat membantu melancarkannya untuk BAB.
Berikan banyak air putih, pastikan jumlah cairan yang dibutuhkannya tercukupi.
Banyak yang menyarankan untuk merangsang anus bayi dengan cara memasukkan ujung termometer ke dalam anus bayi. Namun, perlu diingat cara tersebut sangatlah tidak dianjurkan karena justru bisa berbahaya dan bisa menyebabkan luka.

Apabila cara-cara di atas tidak membuahkan hasil konsultasikan masalah sembelit dan konstipasi ini ke dokter anak. Jangan berikan bayi Anda obat pencahar tanpa seijin dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan jenis tertentu untuk memperlancar BAB. Pemberian obat ini berfungsi untuk melicinkan jalan kotoran dari bagian usus ke bawah atau ke usus besar. Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan karena bisa jadi penyebab konstipasi pada bayi adalah karena adanya penyakit tertentu yang harus segera mendapatkan penanganan medis.

Cara Merawat Bayi Susah Buang Air Besar (BAB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi