Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Memberi Makan Pada Bayi

Posted: 28 Mar 2013 08:17 PM PDT

Cara Memberi Makan Pada Bayi

gambar bayi makanMAKANAN PADAT PERTAMA
Sulit dipercaya betapa cepat bayi anda berkembang. Ia berkembang secara dramatis dari bayi kecil yg anda bawa pulang beberapa bulan yang lalu, dan sekarang ia telah mulai mempelajari kepandaian baru setiap hari.

Antara usia 6 sampai 9 bulan, ASI (atau susu formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi bagi bayi anda. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar nutrisi yang diperlukan bayi anda tetap berasal dari sumber-sumber tersebut diatas, meskipun anda telah menambahkan makanan padat ke dalam menunya. ASI menyediakan nutrisi yang diperlukan bayi anda, seperti kalsium, zat besi, protein dan zinc dan zat seng.

Meskipun demikian, pada usia ini bayi biasanya membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada kandungan yang ada di dalam ASI (dan susu formula) dan pada saat inilah, tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan padat dalam porsi kecil. WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI untuk tetap dilakukan sampai anak berusia dua tahun atau lebih.

Usia : 6 sampai 8 bulan
Tanda-tanda sudah siap diberikan makanan padat:

  •   Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher
  •   Sudah bisa duduk sendiri
  •   Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.
  •   Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
  •   Terbiasa pada tekstur dan makanan baru
  •   Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
  •   Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
  •   Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat.

Usia 6 bulan
Makanan Pertama Yang diberikan:

  •   ASI/ASI perahan PLUS
  •   SEREALIA: beras putih, beras merah, havermuth
  •   SAYURAN: labu parang, ubi jalar, kentang, kacang hijau, labu, zucchini
  •   BUAH: pisang, alpukat, apel, pir

Makanan yang Belum Boleh Diberikan:

  • DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN
  • IKAN & KERANG-KERANGAN
  • SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN

Tipe:
1 jenis makanan
Semi cair (dihaluskan atau dibuat puree)
Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)

Frekuensi:
Makan besar: 1-2 kali per hari
Cemilan: 1 kali per hari
ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap 3-4 jam

Porsi:
Makanan: 1-2 ujung sendok teh pada awalnya, bertahap tingkatkan sesuai bertambahnya usia dan minat bayi.

Usia: 7 sampai 8 bulan

MAKANAN SEMI PADAT Yang diberikan:

  •   ASI/ASI perahan PLUS
  •   SEREALIA: lanjutkan pemberian beras merah, beras putih dan havermut. Perkenalkan maizena.
  •   SAYURAN: asparagus, wortel, bayam, brokoli, sawi, kembang kol, bit, lobak, kol
  •   BUAH: mangga, pir, peach, blewah, timun suri.
  •   Biskuit bayi.
  • DAGING & MAKANAN YG MENGANDUNG PROTEIN: ayam, sapi, hati ayam, tahu, tempe

Yang Belum Boleh Diberikan:

  •   IKAN & KERANG
  •   SUSU SAPI & PRODUK SUSU OLAHAN

Tipe:
1-2 macam makanan
Semi padat (haluskan dgn saringan kawat, puree)
Soft finger food (8 bln+)
Dimasak (kecuali buah tertentu, spt alpukat, semangka dan pisang)

Frekuensi:
Makan besar: 2 kali per hari
Cemilan: 1 kali per hari
ASI: kapan saja bila diminta atau formula umumnya setiap 3-4 jam

Porsi:
3 sampai 9 sendok makan cereal, untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
1 sendok teh buah, bertahap tingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan
1 sendok teh sayuran, perlahan ditingkatkan menjadi ¼ sampai ½ cangkir untuk 2 sampai 3 kali pemberian makan.
1 sendok teh makanan sumber protein, perlahan tingkatkan menjadi 2 sm untuk 2 kali pemberian makan

Tips Memperkenalkan Makanan Padat:

  •  Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 sampai 4 hari sebelum perkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi anda tidak alergi terhadap makanan tersebut.

Urutan pemberian makan:
- Mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang paling tidak menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), yairtu serelia (beras merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air atau susu formula hingga semi-cair.
- Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi. Mulailah dengan sayuran yang rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir, blewah, timun suri.

  • Pangku bayi anda atau dudukkan di kursi makan atau tempat duduk bayi saat anda menyuapi bayi anda.
  • Posisi makan yang semestinya adalah digendong anda atau didudukkan di tempat duduk bayi  dan pilihlah posisi yang paling aman untuk anda dan bayi anda.
  • Mulai pemberian makanan padat secara bertahap.

Untuk mempermudah peralihan, mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang sudah dikenalnya ASI atau susu formula. Mulailah pemberian makanan padat dengan meletakkan sedikit makan di ujung sendok dan letakkan sendok tersebut di tengah lidah bayi. Lihat reaksi bayi anda. Anda mungkin akan mendapatkan senyum tanda persetujuan atau seringai tanda tidak setuju. Cobalah untuk memperkenalkan satu makanan baru selama tiga kali. Ada kemungkinan bayi anda makan dengan tidak teratur. Ingatlah bahwa pada usia ini anda hanya memperkenalkan bayi anda pada makanan dan tekstur baru.

  • Ketahui kapan harus berhenti memberi makan.

Bayi anda akan berhenti makan bila dia sudah kenyang. Jangan memaksa untuk tetap memberi makan. Apabila bayi anda sudah kenyang dia mungkin akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: mengatupkan bibir, menutup mulut, muntah, memainkan atau menggigit puting, memalingkan wajah dari sendok yang didekatkan ke mulutnya, menyandarkan tubuh ke belakang, makan atau minum lebih sedikit dan tertidur. Penting bagi bayi anda untuk merespon tanda-tanda lapar yang timbul dari dalam dirinya sendiri sebagai dasar dari kebiasaan makan yang sehat untuk sepanjang hidupnya.

  • Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam.

Bayi anda tidak membutuhkan tambahan gula atau garam. Menambahkan bahan-bahan tersebut tidak akan memperbaiki nilai nutrisi dari makanannya dan membuat bayi Anda menetapkan makanan seperti ini sebagai standar pilihan makanan di masa mendatang.

  • Jangan berikan madu selama 1 tahun pertama.

Madu tidak boleh diberikan untuk bayi dibawah 12 bulan. Jangan tambahkan madu pada makanan bayi anda atau mencelupkan dotnya ke dalam madu. Madu terbukti dapat menyebabkan penyakit serius, botulisme yang dapat menyebabkan kematian.

  • Botol harus digunakan untuk cairan seperti susu formula atau air putih BUKAN untuk makanan.

Apabila tidak direkomendasikan oleh DSA anda, jangan masukkan jus buah, cereal atau makanan semi cair/padat lainnya ke dalam botol susu karena dapat menyebabkan bayi anda makan terlalu banyak.

  • Gunakan boks bayi untuk tidur, bukan untuk makan.

Tidur dengan botol susu bisa meyebabkan berbagai masalah untuk bayi anda.
- Botol berisi susu, jus atau cairan lain yang mengandung gula bisa berkumppul di gigi bayi anda dan menyebakan terjadinya pembusukan gigi, yang disebut nursing-bottle caries – karies susu.*
- Minum dari botol sambil tiduran bisa menyebabkan infeksi telinga bagian tengah.
- Anda pasti tidak menginginkan botol tersebut menjadi empeng (pemberi rasa aman/pengganti ibu). Bangun kebiasaan untuk menyelesaikan minum susu atau makan sebelum menidurkan bayi anda.

Cara Memberi Makan Pada Bayi

Waktu Yang Tepat Untuk Imunisasi Bayi

Posted: 28 Mar 2013 08:18 AM PDT

Banyak hal yang mempengaruhi kesehatan bayi. Selain konsumsi makanan dan minuman yang penuh nutrisi yang baik akan perkembangan gizi, istirahat, dan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi juga membutuhkan imunisasi yang dapat melindungi bayi dari penyakit-penyakit berbahaya.

Imunisasi yang diberikan kepada bayi dapat membentuk sistem kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi hingga nanti tumbuh dewasa. Pemberian imunisasi biasa diadakan di Rumah Sakit bagian anak atau Posyandu yang diselenggarakan oleh kelompok ibu-ibu rumah tangga di puskesmas-puskesmas terdekat.

Seorang ibu harus memperhatikan jadwal-jadwal pemberian imunisasi dan pada umur berapa imunisasi tersebut diberikan pada bayi. Informasi mengenai imunisasi dapat diperoleh di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Bayi yang baru lahir hingga berumur

1 minggu harus mendapatkan imunisasi BCG sesegera mungkin untuk menghindari tertularnya penyakit TBC.

Sedangkan bayi yang berumur 3 bulan memperoleh imunisasi polio 1, 2, dan 3 dan diberikan dengan jarak masing-masing 1 minggu. Imunisasi polio diberikan bersamaan dengan DPT yang dapat melindungi bayi dari penyakit Tetanus. Menginjak usia 9 bulan, bayi harus diimunisasi campak.

Imunisasi ini berguna sebagai pencegah bayi terkena penyakit cacar berulang, artinya deengan diimunisasi campak, seorang bayi hanya akan terkena penyakit cacar sekali seumur hidupnya. Saat bayi berumur 1 tahun, semua imunisasi tersebut diulang kembali sekali lagi dengan jarak pemberian sama persis seperti sebelumnya.

Pemberian imunisasi pada bayi juga harus didukung dengan peningkatan gizi makanan sehingga daya tahan dan sistim kekebalan tubuh bayi sangat kuat. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah timbulnya demam pada bayi yang baru saja diimunisasi.

Ibu tak perlu kuatir tentang hal ini, cukup berikan obat penurun panas sesuai dengan anjuran dokter atau kompres hingga demam bayi anda turun. Bila panas tidak turun dalam 3 hari, barulah bawa bayi anda ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Posyandu dan rumah sakit poli anak biasanya juga memberikan layanan pantauan kesehatan bayi anda saat mengadakan imunisasi. Pemantauan tersebut berdasarkan berat badan dan panjang bayi yang tertulis dalam grafik hijau di Kartu Menuju Sehat (KMS).

Anda dapat mendiskusikan masalah dan juga mendapatkan informasi serta solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul. Kartu Menuju Sehat ini digunakan untuk memantau bayi dari lahir hingga berumur 5 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi