Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi


Cara Mendeteksi Posisi bayi Sungsang

Posted: 29 Mar 2013 08:07 PM PDT

Cara Mendeteksi Posisi bayi Sungsang

Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaitu posisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. “Sebetulnya sampai bayi berusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa di atas atau di bawah,” ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak. Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. “Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang,” terang Karno.

PENYEBAB Bayi sungsang

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. “Ini perlu dan harus dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian,” jelas Karno.

Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadi sungsang.

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas. Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga kepala bayi sulit berputar ke arah bawah.

Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar, posisi salah satu janinnya sungsang.

Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

DETEKSI Bayi sungsang

Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saat kehamilan berusia tua. Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara ini dilakukan oleh dokter atau bidan. Nah, bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras dan besar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakan bagian terbesar dan terkeras dari janin.

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari. Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti Bayi sungsang. Cara lain adalah dengan ultrasonografi (USG).

Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang, dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. “Kemungkinannya kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal,” ujar Karno.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin sungsang menjadi normal dengan cara versi luar (externalcephalic versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.

Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar, ibu merasa sakit. “Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehingga sewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta,” kata dr. Karno. Tak heran, versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu. Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukan karena selain dapat membuat ibu merasa sakit dan bila dilakukan secara paksa, besar kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu. “Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkan kematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai oksigen ke otaknya,” terang Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab, begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar air ketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsung turun. Sedangkan pada bayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah, sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit dan lama-lama habis.

Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekat hubungan antara otot dinding rahim dengan janin. Jadi, ada kemungkinan janin terjepit otot rahim ibu. “Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahim dan akan mempersulit persalinan,” jelas Karno. Kemudian, lanjut Karno, karena tali pusat berada di bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketuban itu keluar kadang-kadang bisa membawa sebagian tali pusat itu keluar ke mulut rahim. “Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehingga suplai makanan dan suplai oksigen untuk janin akan berkurang dan dapat mengakibatkan janin meninggal.”

CARA PERSALINAN Bayi sungsang

Kendati letak Bayi sungsang, persalinan pervaginam masih tetap bisa dilakukan. Yang jelas, kata Karno, persalinan sungsang dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, ukuran bayi. Bila berat bayi di atas 3,5 kg, dokter akan cenderung memilih operasi caesar. Cara ini dipilih untuk menghindari cedera pada otot leher bayi yang mungkin saja tersangkut dan tertarik saat persalinan normal.

Kedua, urutan kelahiran. Jika sungsang terjadi pada anak pertama, persalinan disarankan melalui caesar. Karena panggul ibu belum pernah melahirkan, tidak bisa dicoba-coba untuk melahirkan dengan cara normal karena dapat mengakibatkan cedera.

Ketiga, posisi kepala janin. Pada janin normal, posisi kepala yang baik yaitu menunduk seperti menghadap ke bawah. Tapi, ada kemungkinan posisi kepala janin seperti posisi “militer”, yaitu tegak menghadap ke depan (layaknya prajurit siap siaga). Pada janin sungsang, bila dipaksakan keluar dapat mematahkan tulang punggung yang paling atas dan dapat mengakibatkan radang otak. Sebab itulah sebaiknya persalinan pun dilakukan dengan jalan caesar.

Persalinan pervaginam bisa dilakukan bila tidak terdapat faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. “Misalnya bila bayinya kecil, panggul luas, bayi tidak terlilit usus,” terang dr. Karno.

JENIS SUSNGSANG
Bila dikaitkan dengan posisi kaki bayi, ada 3 jenis sungsang, yaitu:
* Frank Breech/Letak Bokong Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki sampai menyentuh telinga.
* Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong kaki sempurna/lipat kejang). Seakan posisi bayi “jongkok” dengan bokong di atas mulut rahim, lutut terangkat ke perut.
* Incomplete Breech/Singel Footling Breech Bila satu kaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah, dalam dunia kedokteran disebut presentasi bokong kaki. Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang ditemui.

Cara Mendeteksi Posisi bayi Sungsang

Cara Memilih Perlengkapan Bayi

Posted: 29 Mar 2013 08:15 AM PDT

Cara Memilih Perlengkapan Bayi

gambar perlengkapan bayiMenyambut sang buah hati memang menjadi saat-saat mendebarkan yang ditunggu-tunggu. Kehadirannya seringkali disambut dengan luar biasa. Orang tua selalu Ingin memenuhi segala perlengkapan bayinya, sebelum saat lahirnya tiba.

Saking bahagianya, tidak sedikit yang justru melakukan pemborosan, seperti membeli hal yang tidak diperlukan, atau membeli terlalu berlebihan. Apalagi saat ini perlengkapan bayi sudah tersedia sedemikian banyaknya, dengan berbagai ragam yang unik dan lucu.

Mengantisipasi hal tersebut, tidak ada salahnya Anda membuat list perlengkapan bayi terlebih dahulu. bayi Anda bisa lahir maju atau mundur dari jadwal perkiraannya. Karenanya, persiapkan untuk berbelanja satu atau dua bulan sebelum duedate.

Membuat list perlengkapan bayi adalah hal pertama yang perlu Anda lakukan. Anda bisa melakukan searching di internet terlebih dahulu, jika masih awam dengan hal ini. Tidak hanya jenis barangnya saja, Anda juga harus merinci jumlah kebutuhannya.

Misalnya, baju bayi ½ lusin lengan panjang, ½ lusin lengan pendek, dan ½ lusin tanpa lengan. Ingat, bayi Anda akan tumbuh dengan cepat. Membeli dengan jumlah berlebihan hanya akan membuang uang anda. Padahal, kebutuhan bayiAnda akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Sebelum membeli, Anda bisa melakukan searching harga terlebih dahulu. Beberapa outlet mungkin menjual perlengkapan bayi terlalu mahal. Sedangkan jika anda membeli di tempat lain, Anda bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah.

Jika Anda memiliki keterbatasan waktu, Anda juga bisa membeli perlengkapan bayi secara online. Tentu saja tidak hanya faktor murahnya saja yang menjadi acuan, kualitas perlengkapan bayi pun perlu Anda perhitungkan.

Berikut beberapa perlengkapan bayi yang bisa Anda siapkan :

Popok kain yang dapat menyerap air (minimal 2 lusin). Anda juga bisa memilih popok sekali pakai, untuk bayi baru lahir memiliki lekukan di depan, yang bertujuan menutupi pusar yang belum lepas.
Baju bayi tanpa lengan (1/2 lusin), lengan pendek (1 lusin), dan lengan panjang (1/2 lusin) dari bahan katun atau kaos yang halus namun tidak tebal, sehingga dapat menyerap keringat
Kain flanel. Berfungsi untuk membedong bayi Anda, alas perlak, atau selimut bayi.
Kaus kaki (6 pasang)
Topi bayi (2 buah)
Selimut bayi (2 buah)
Handuk, waslap (minimal 2 buah)
Celana pendek (1 lusin)
Celana panjang (1/2 lusin)
Perlak (2 buah).
Popok sekali pakai untuk cadangan
Sabun dan sampo khusus bayi
Bedak bayi.
Minyak telon
Baby Oil
Cotton buds (ukuran kecil)
Kapas bola
Baby lotion/cream
Sisir
Gunting kuku
Termometer.
Bak mandi
Alas bak mandi
Kereta dorong bayi (stroller)
Gendongan bayi
Tas bayi
Car seat, bagi pemilik mobil
Mainan bayi yang sederhana
Beberapa buku cerita anak

Setelah Anda selesai berbelanja perlengkapan bayi, Anda perlu mencucinya terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan sabun mandi bayi, agar baju yang akan dipakai oleh bayi Anda terasa nyaman.
Jika Anda langsung memakaikan baju baru tanpa mencucinya terlebih dahulu, maka dikhawatirkan akan timbul iritasi. Ingat, kulit bayi tidak bisa kita samakan dengan kulit orang dewasa. Kulit bayi memiliki sensitivitas yang lebih tinggi.

Cara Memilih Perlengkapan Bayi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi

Cara Merawat Bayi